Aksi Kocak Ali Akbar, Pak Ogah Nyentrik Bermasker Galon
Merdeka.com - Bendera kecil semaphore ditangannya menjadi penanda. Sesekali terdengar komando cukup nyaring yang terucap dari bibirnya. Suaranya beradu dengan deru jalanan Kota Yogyakarta. Dengan modal nekat, teriakan dan komando tangannya, pengendara lalu lintas mengikuti aba-aba pria ini. Pak Ogah, begitu julukan untuk mereka para andalan pengendara di persimpangan jalan.
Namun, ada yang unik dari aksi Pak Ogah di persimpangan Jalan Kusumanegara Yogyakarta. Bukan masker yang Ia gunakan untuk menangkal virus Corona, namun galon air mineral yang tersemat manis di kepala. Pria itu bernama Ali Akbar. Tanpa alas kaki, pria paruh baya ini berdiri di tengah jalan. Tangannya memegang bendera kecil semaphore yang membantu mengatur jalan.
Dengan kepala yang tertutup galon, Ali membantu mengatur lalu lintas di persimpangan jalan. Menjadi andalan sekaligus penghibur para pengguna yang melintas.
-
Siapa yang mengatur lalu lintas saat banjir? Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto mengerahkan Tim Satlantas untuk mengurai kemacetan.
-
Siapa driver yang membantu penumpang? Kabar driver GoCar bernama Nurahman viral di media sosial setelah unggahan akun TikTok Melzsia bercerita bahwa sang driver menyelamatkan nyawa ayahnya yang mengalami serangan jantung.
-
Siapa yang membantu sang driver ojol? Warga di lokasi yang mengetahui seketika bereaksi. Mereka kompak memberi bantuan dengan membeli orderan sang ojol.
-
Bagaimana cara melewati jalan tol itu? Begitu keluar tol, kendaraan langsung masuk ke jalan kabupaten. Beberapa kendaraan berplat luar kota keluar lewat tol fungsional tersebut.
-
Dimana Polisi mengatur lalu lintas? Banjir mengakibatkan ruas jalan lintas Riau-Sumatera Utara (Sumut) tepatnya di Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) terendam air.
-
Bagaimana driver membantu penumpang? Driver GoCar Nurahman berinisiatif mengantar penumpang ke Rumah Sakit Harapan Kita dan membantu mengurus BPJS agar pasien bisa segera mendapatkan bantuan.
Bukan tanpa alasan Ali menggunakan galon air bekas sebagai pengganti masker. Selain masker medis susah dicari, Ali juga tak cocok menggunakan masker berbahan kain yang harus dicuci usai dipakai. Akhirnya, galon bekas yang tak terpakai pun ia sulap.
Bagian bawah galon, Ia beri lubang besar agar kepalanya bisa masuk. Bagian atasnya Ia biarkan terbuka agar tidak pengap. Sisi depannya ia beri ruang kecil dengan keran untuk ia bernafas. Rompi berwarna oranye menyala pun ia kenakan. Ali sudah siap beraksi di persimpangan jalan.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas PrakosoPak Ali Galon, begitu warga menyebutnya. Pria berumur 52 tahun ini mengaku setiap hari dirinya mengais rejeki sejak jam 6 pagi hingga pukul 6 sore. Selain bisa dijumpai di Jalan Kusumanegara terkadang Ali juga siaga di Jalan Tamansiswa.
Tanpa alas kaki, jemari kakinya mampu melawan panas teriknya aspal. Ia berlindung di balik kostum nyentriknya. Mencari nafkah dari lintasan ramainya kendaraan.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas PrakosoAli dengan galonnya selalu berhasil mencuri perhatian setiap pengendara yang melintas. Sesekali pengendara melihatnya pangling, terkekeh pelan dan ada pula yang turut memberikan semangat. Sembari tersenyum, ia menerima rupiah rupiah berkat jasanya.
Dari tangan ke tangan atau harus ia pungut di aspal. Penghasilan yang dikumpulkan pun tak menentu tiap harinya. Rezekinya tergantung besar kecilnya recehan yang diberikan pengendara mobil.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas PrakosoSebelum pandemi Corona, Ali menyebut dirinya bisa membawa pulang Rp30 ribu setiap kali bertugas di jalan. Namun saat pandemi virus Corona yang menyebabkan banyak warga Yogyakarta memilih tinggal di rumah, Ali mengaku penghasilannya jauh menurun. Untuk mendapatkan Rp30 ribu, bukanlah hal yang mudah sejak sebulan belakangan ini. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian tersebut diketahui terjadi di kawasan Stasiun Solo Balapan, Surakarta, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDalam getaran megapolitan, keyakinan tersebar bahwa uang bukan barang langka, begitulah bukti adanya para polisi cepek di Ibu Kota. Simak selengkapnya disini!
Baca SelengkapnyaPolisi menanyakan tujuan pengendara motor. Namun jawabannya malah bikin ngakak.
Baca SelengkapnyaMenariknya, sang komandan dan anggotanya ini menggunakan kata istilah yang bisa bikin senyum-senyum sendiri.
Baca SelengkapnyaOrang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca SelengkapnyaEmak-emak tersebut tampak mengenakan plastik di kepalanya saat membawa motornya.
Baca SelengkapnyaSeorang perwira Polisi membantu sopir truk yang mengalami pecah ban di jalan raya dan endingnya dikasih uang.
Baca SelengkapnyaEmak-emak di jalan memang ada aja gaya nyelenehnya. Yuk simak yang satu ini!
Baca SelengkapnyaSelalu ada yang unik dan mencuri perhatian dari aksi driver ojek online.
Baca SelengkapnyaMomen tersebut berhasil menjadi sorotan hingga viral di media sosial TikTok.
Baca SelengkapnyaBukan dengan uang, sorang kakek membayar sopir angkot dengan tutup botol. Sikap sopir angkot lantas jadi perbincangan. Berikut ulasan momennya.
Baca SelengkapnyaTidak ada tindakan yang diberikan. Justru polisi tersebut memberhentikan angkot warna merah dan meminta membawakan kardus-kardus milik pemotor itu
Baca Selengkapnya