Alami Kebutaan Total, Kisah Pemuda yang Sukses Tembus PTN Ini Bikin Haru
Merdeka.com - Meski lahir dengan keterbatasan, Muhammad Irsyad tidak pernah menyerah dalam meraih mimpinya. Pemuda yang sejak lahir sudah mengalami kebutaan total itu selalu berusaha menunjukkan pada orang-orang bahwa ia bisa menjadi yang terbaik. Irsyad pun bisa membuktikannya dengan menjadi siswa yang unggul di sekolah.
Memasuki tahun terakhirnya di SMA, pemuda asal Kabupaten Solok Selatan, Sumbar itu berkeinginan untuk bisa berkuliah di UGM. Kedua orang tuanya sempat ragu dengan pilihan tersebut. Namun kini dia membuktikannya dengan terdaftar sebagai salah satu calon mahasiswa di kampus tersebut.
“Untuk belajar tentu ada kesulitan-kesulitan tertentu, tapi saya ingin membuktikan kepada orang lain bahwa saya tetap bisa berprestasi walau ada keterbatasan,” kata Irsyad dikutip dari Ugm.ac.id pada Rabu (9/9).
-
Bagaimana Rahmad berjuang meraih mimpinya? 'Kami dari keluarga kecil yang tinggal di pegunungan. Kalau pergi sekolah, anakku ini jauh,' ungkap sang Ibu.
-
Apa yang diimpikan anak kurang mampu? Melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi merupakan kesempatan yang tidak semua siswa bisa mendapatkannya. Terlebih bagi siswa yang orang tuanya berasal dari golongan kurang mampu.
-
Bagaimana anak kurang mampu bisa kuliah di UGM? Ada banyak cara agar mereka bisa berkuliah di perguruan tinggi favorit. Salah satunya dengan menjadi siswa berprestasi dan masuk ke universitas favorit dengan jalur prestasi.
-
Apa pekerjaan impian pemuda itu? Seorang pemuda China bergelar PhD bidang fisika dari Universitas Stanford, Amerika Serikat, terpilih menjadi pegawai negeri sipil di pedesaan.
-
Siapa yang berhasil dalam mengejar mimpinya? Man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil.
-
Apa ciri khas Anak berbakat? Anak-anak berbakat adalah individu-individu yang unik, dan memahami bakat mereka tidak selalu mudah. Meskipun memiliki ciri khas, anak-anak berbakat bisa berbeda satu sama lain.
Teman-teman Banyak Menolong
©Ugm.ac.id
Meski merupakan siswa berprestasi, Irsyad kerap kali mengalami kesulitan ketika belajar. Namun dia memiliki teman dan keluarga yang terus mendukungnya, terutama saat ia harus menggunakan buku pelajaran saat belajar.
“Ada teman-teman yang bantu. Saya tidak bisa membaca materi yang ada di buku. Maka ditolong oleh teman yang membacakan,” ungkap Irsyad.
Ingin Masuk UGM
Memasuki tahun terakhir di SMA, Irsyad berkeinginan untuk dapat kuliah di UGM. Pada awalnya kedua orang tuanya sempat ragu dengan pilihan tersebut. Apalagi dengan kuliah di UGM, Irsyad harus hidup sendiri di tempat yang baru dan jauh dari rumah.
Namun Irsyad terus berusaha meyakinkan mereka kalau dia sudah siap menghadapi tantangan yang akan muncul di kemudian hari dan belajar untuk hidup mandiri. Berkat restu dari orang tua, Irsyad-pun memantapkan diri untuk mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru di UGM.
Hanya Mengandalkan Internet
Untuk itulah ia kemudian mulai mengumpulkan informasi terkait proses seleksi dan hal-hal yang harus disiapkan. Selama proses tersebut, dia hanya mengandalkan internet untuk mempelajari segala sesuatu tentang seleksi ini, termasuk untuk mencari materi-materi yang dapat ia pelajari sebagai persiapan mengikuti UTBK.
“Saya tidak mengikuti bimbingan belajar, jadi saya hanya bisa rajin-rajin membaca latihan soal yang ditemukan di internet dan mencari video-video di YouTube,” terang Irsyad.
Merasa Haru dan Bangga
threeas.files.wordpress
Hari ujian UTBK pun tiba. Setelah menanti beberapa minggu, Irsyad akhirnya menerima informasi bahwa dirinya lulus sebagai calon mahasiswa UGM.
Karena itulah, rasa haru dan bangga menyelimutinya karena kini ia menyandang status sebagai mahasiswa UGM. Dengan antusiasme dan semangat baru ia menunggu kesempatan untuk mengukir segudang prestasi lainnya.
“Kalau ada keinginan, jalan pasti selalu ada. Kita hanya perlu menanamkan keinginan itu dalam hari,” ungkapnya.
Ingin Bangun Daerah
Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Irsyad menyadari di daerahnya menghadapi berbagai macam persoalan sosial mulai dari ketimpangan ekonomi hingga ketidakmerataan pendidikan. Karena itulah ia berkeinginan untuk menjalani pendidikan di UGM sebagai bekal untuk membangun daerahnya.
“Di sini banyak anak-anak yang tidak bersekolah karena kekhawatiran biaya atau kurangnya dorongan dari orang tua. Saya ingin berkontribusi menyelesaikan permasalahan seperti ini dan membantu masyarakat,” tutur Irsyad dikutip dari Ugm.ac.id. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini ia sedang mencari beasiswa lain untuk biaya hidup di Jogja
Baca SelengkapnyaPerjuangan keras harus ia lalui untuk bisa masuk di salah satu kampus terbaik di Indonesia itu.
Baca SelengkapnyaKini, Fatoni disibukkan dengan kegiatan mengajar Qori' di 22 lembaga TPQ maupun Pondok Pesantren di wilayah Kecamatan Pasirian dan Candipuro.
Baca SelengkapnyaPerjalanan pendidikan Raditya Arief Putrasetiawan bisa menjadi pemicu semangat banyak orang.
Baca SelengkapnyaAda tekad dan usaha yang sudah dilakukan untuk bisa lolos menjadi seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaKisah anak kuli berhasil menjadi sosok sukses dengan meraih gelar wisudawan terbaik di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah mahasiswa difabel yang menjadi lulusan terbaik dan tercepat di kampusnya.
Baca SelengkapnyaUsai kepergian kedua orang tuanya, pria ini memiliki tanggung jawab merawat dan menyekolahkan adik-adiknya.
Baca SelengkapnyaIa tak menyerah walaupun tak meneruskan sekolah formal.
Baca SelengkapnyaRahmat Amrozi belajar Alquran dengan metode bersama Mbah Budi di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di dekat rumahnya.
Baca SelengkapnyaNur Fatia tinggal melangkah satu tahapan lagi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi polisi wanita (polwan).
Baca SelengkapnyaKisah ini mengingatkan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses menuju keberhasilan.
Baca Selengkapnya