Angka Pernikahan Dini di Jateng Tinggi, Begini Kata Ganjar Pranowo
Merdeka.com - Selama pandemi COVID-19, kasus pernikahan anak di Jateng menunjukkan tren peningkatan. Untuk pernikahan anak perempuan di bawah 19 tahun, data menunjukkan bahwa pada tahun 2019 ada 3.726 anak. Namun pada tahun 2020 melonjak jadi 11.301 anak, dan tahun 2021 kembali mengalami peningkatan jadi 11.686 anak.
Data ini disadari betul oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Ia meminta warga Jateng untuk menunda anak-anak mereka yang masih di bawah umur untuk melangsungkan pernikahan.
“Nikah nanti dulu, anaknya suruh sekolah yang tinggi. Insya Allah itu akan bermanfaat. Kasih tahu tetangga-tetangganya, kalau punya anak perempuan jangan dinikahkan dulu,” kata Ganjar dikutip dari ANTARA pada Kamis (21/4). Berikut selengkapnya:
-
Kenapa Kabupaten Trenggalek cegah pernikahan anak? Tujuannya adalah memberikan perlindungan kepada anak.
-
Apa program Kabupaten Trenggalek untuk cegah pernikahan anak? TP PKK Trenggalek Sejahterakan Hak Anak Lewat Program Desa Nol Perkawinan di Bawah Umur Seluruh kader terus bergerak membangun komitmen di semua lini PKK sampai pada tingkat dasa wisma
-
Dimana Kabupaten Trenggalek jadi rujukan cegah pernikahan anak? Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, memilih Trenggalek sebagai rumah rujukan belajar praktik baik yang di selenggarakan pada tanggal 1 Agustus 2023 di Kabupaten Trenggalek.
-
Kapan Kabupaten Trenggalek turunkan angka perkawinan anak? Konsistensi praktik baik dalam mensejahterakan hak anak inilah yang akhirnya bisa membawa Kabupaten Trenggalek mengalami penurunan angka perkawinan anak dari tahun 2021 sebesar 7.67% menjadi 3.80% ditahun 2022, dan menjadi 2,1% pada semester 1 tahun 2023 ini.
-
Mengapa Kemenkominfo berfokus pada pernikahan dini dalam pencegahan stunting? Salah satu faktor penyebab stunting adalah menikah di usia muda atau menikah dini. Hal ini karena ibu yang hamil di usia terlalu muda belum siap secara fisik dan mental sehingga bayi berisiko besar lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan terkena stunting.
-
Siapa yang turunkan angka perkawinan anak di Trenggalek? Bersama TP PKK Trenggalek, ia berhasil menekan angka perkawinan usia anak dengan signifikan.
Cegah Kekerasan Perempuan
©2015 Merdeka.com
Ganjar mengatakan, saat ini sebagian besar korban kekerasan adalah perempuan. Menurutnya pencegahan pernikahan dini itu bisa mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, perdagangan orang, dan pemberdayaan perempuan menjadi kegiatan yang penting.
“Karena kalau sudah kawin muda biasanya mungkin fisik mentalnya tidak siap, yang terjadi nanti tidak siap untuk berkeluarga,” kata Ganjar.
Tak Bisa Sendiri
Istimewa
Ganjar mengatakan, untuk mengatasi persoalan-persoalan terkait pernikahan dini ini, pemerintah tak bisa sendiri. Perlu dukungan dari berbagai pihak, terutama kaum perempuan itu sendiri.
“Selamat atas penghargaan ini dan mudah-mudahan ini sebagai pendorong panjenengan makin giat berprestasi, makin bisa berkontribusi. Kekuatan kita adalah bersama-sama, gotong-royong,” lanjut Ganjar.
Harus Berani Bermimpi
©2015 Mental Floss
Orang nomor satu se-Jateng itu kemudian mengajak para perempuan di wilayahnya untuk berani bermimpi seperti sosok Kartini. Karena perempuan masa kini harus menyiapkan masa depan mulai dari sekarang.
“Pesan saya dengan spirit Kartini ini gantungkan cita-citamu yang tinggi. Jadi habis gelap terbitlah terang itu, mari kita buat penerangan-penerangan biar makin terang. Masa depan harus disiapkan mulai dari sekarang,” pungkas Ganjar Pranowo dikutip dari ANTARA.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, dua isu ini menjadi problematika yang sering didiskusikan, karena sering muncul kasusnya di masyarakat.
Baca Selengkapnya"Jangan menikah dini! siapkan mental dan fisiknya,” kata Ganjar
Baca SelengkapnyaMereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan
Baca SelengkapnyaSebagian besar penyebab pernikahan dini adalah kasus hamil di luar nikah
Baca SelengkapnyaDitegaskan Menkes Budi, penyediaan alat kontrasepsi ini bukan untuk pelajar, namun untuk orang menikah di usia sekolah
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai risiko jika melakukan pernikahan dini.
Baca SelengkapnyaNovita Hardini Berhasil Bawa Praktik Baik Mensejahterakan Hak Anak dengan Program Desa Nol Perkawinan Anak
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN Hasto Wardoyo, menyatakan generasi muda tidak perlu takut untuk menikah
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menunjukkan keseriusan dalam mencegah dan menanggulangi pernikahan dini yang marak terjadi.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, pemerintah harus banyak mendengarkan dan memudahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBakal Capres Ganjar Pranowo menilai generasi milenial memiliki kemampuan adaptasi di tengah pertumbuhan teknologi.
Baca SelengkapnyaKemenag menegaskan KUA tidak melayani pernikahan dini atau pernikahan di bawah umur yang tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Baca Selengkapnya