Banjir Genangi Sejumlah Wilayah di Banyumas, Ini 3 Faktanya
Merdeka.com - Pada pertengahan Maret 2022 ini, hujan deras masih mengguyur beberapa tempat di Pulau Jawa. Di Banyumas, Jawa Tengah, hujan deras yang terjadi dari Senin malam (14/3) hingga Selasa (15/3) dini hari menyebabkan sejumlah kecamatan dilanda banjir.
Di Kecamatan Sumpiuh, hujan deras menyebabkan sejumlah sungai meluap seperti Sungai Sengon, Sungai Srengseng, Sungai Reja, dan Sungai Angin. Ketinggian air di sejumlah desa bervariasi mulai dari 30-100 cm.
“Pagi ini (15/3) kami sedang mengupayakan evakuasi terhadap sekitar 100 warga lanjut usia yang bermukim di Grumbul Rawa Badak, Desa Pandak, ke PAUD atau tempat yang lebih tinggi. Kami juga telah memberikan bantuan makanan untuk warga yang terdampak banjur,” kata Camat Sumpiuh, Ahmad Suryanto, dikutip dari ANTARA pada Selasa (15/3).
-
Kapan awal musim hujan di Banyumas? BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Tak hanya di Sumpiuh, banjir juga menggenangi kecamatan lain. Bahkan banjir sempat menggenangi Jalan Nasional Selatan yang melintas di Kecamatan Kemranjen sehingga arus kendaraan harus berjalan secara bergantian karena ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Berikut selengkapnya:
Pengungsi hingga Ribuan Jiwa
©2014 merdeka.com/chandra iswinarno
Dalam kesempatan terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan Pemkab Banyumas melalui BPBD langsung turun ke lapangan untuk melakukan penanganan begitu mendengar bencana banjir. Sementara Pelaksana Tugas BPBD Banyumas Titik Puji Astuti mengatakan berdasarkan data sementara ada tiga titik pengungsian yang disediakan yaitu Desa Pandak, Prembun, dan Gebangsari.
Menurutnya, jumlah pengungsi pada Senin (14/3) malam hingga Selasa (15/3) dini hari dilaporkan mencapai 6.000 jiwa. Namun pada Selasa siang mereka sudah banyak yang kembali ke rumah masing-masing karena banjir berangsur surut.
Genangi Jalan Nasional
©2014 merdeka.com/chandra iswinarno
Banjir yang terjadi di Banyumas sempat membuat Jalan Nasional Selatan tergenang. Genangan banjir ini menyebabkan kemacetan di sekitar SPBU Kedungpring. Namun pada siang hari, banjir berangsur surut.
Kepala Satlantas Banyumas Komisaris Ari Prayitno mengatakan, genangan banjir itu sempat mengakibatkan antrean kendaraan dari arah timur maupun barat hingga dua kilometer. Bahkan pihaknya sempat memberlakukan sistem buka tutup di dua titik karena ada mobil yang sampai mogok.
“Namun sudah kami tarik. Sekarang kondisi sudah kembali normal,” kata Ari.
Penyebab Banjir
wlfi.com
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan bencana banjir di Banyumas dipicu oleh hujan ekstrem yang terjadi dari Senin malam hingga Selasa dini hari.
Pada momen itu, curah hujannya mencapai 258 milimeter. Sebagai perbandingan, pada waktu yang bersamaan di daerah sekitarnya seperti di Purbalingga, curah hujan hanya sekitar 108 milimeter. Sedangkan di Banjarnegara curah hujannya 114 milimeter. Kedua wilayah itu masuk ke kategori hujan sangat lebat (100-150 milimeter).
Teguh mengatakan, hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem terjadi di wilayah itu karena dilalui siklon tropis Billy di Samudra Hindia barat daya Jawa Barat yang kemudian bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Selain itu, ada pula anomali suhu permukaan air laut yang berkisar antara 1-3 derajat celcius sehingga terjadi penguapan yang memicu terbentuknya awan Cumulonimbus di sekitar Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaKenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaHujan yang mengguyur sejak malam hari membuat pemukiman warga di Kelurahan Rawa Terate terendam banjir.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang yang melanda Sukabumi menyebabkan sungai meluap, mengakibatkan mobil-mobil terbawa arus, dan kerugian material diperkirakan capai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca Selengkapnya