Banjir Terjang 11 Kecamatan di Cilacap, Ini 3 Faktanya
Merdeka.com - Bencana banjir yang menerjang Cilacap belum juga mereda. Hujan yang mengguyur kabupaten itu dari Minggu sore (13/12) hingga Senin pagi (14/12) menyebabkan banjir yang menggenangi 19 desa di 11 kecamatan yang tersebar di kabupaten terluas di Jawa Tengah itu.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy, mengatakan ketinggian air maksimal di dalam rumah terjadi di Kecamatan Sidareja yaitu 70 cm. Hal itu menyebabkan 150 warga pada dua desa di sana, yakni Desa Sidareja dan Desa Sudagaran harus mengungsi. Walau begitu, dia mengatakan banjir yang terjadi kali ini tidak sebesar banjir yang terjadi pada November lalu.
“Yang terdampak kemarin ini sebenarnya lebih ringan dibandingkan sebelumnya. Ketinggian airnya tidak seperti bulan kemarin. Lebih kondusif dibanding bulan kemarin. Jadi masih relatif aman,” ujar Tri dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (15/12).
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kapan banjir Pekalongan terjadi? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
Meski sudah mereda, namun Tri mengimbau pada masyarakat untuk tetap waspada tatkala hujan deras kembali mengguyur. Kalau hal itu terjadi, warga diimbau untuk segera mengungsi ke tempat yang telah ditentukan. Berikut selengkapnya:
Dampak dan Penyebab Banjir
©2014 merdeka.com/chandra iswinarno
Selain menyebabkan terendamnya sejumlah pemukiman warga, banjir juga menyebabkan lalu lintas kendaraan yang menghubungkan Sidareja hingga Gandrumangu tersendat karena di beberapa titik ketinggian air mencapai 20-30 cm. Menurut Tri, banjir itu disebabkan oleh limpasan air dari sungai. Sehingga kalau cuaca telah cerah, air itu bisa segera langsung masuk ke sungai terdekat.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Heru Kurniawan mengatakan, banjir yang melanda Cilacap itu disebabkan oleh hujan yang terjadi dengan intensitas tinggi. Tak hanya itu, menurutnya banjir juga disebabkan karena pendangkalan air sungai dan ada titik tanggul yang jebol.
Desa yang Tergenang
©2016 merdeka.com/chandra iswinarno
Menurut Heru, data yang ia himpun menunjukkan banjir yang terjadi di Kecamatan Sidareja berdampak pada 400 kepala keluarga (kk) di Desa Sidareja dan memaksa 37 keluarga yang semuanya berjumlah 114 orang mengungsi. Selain itu, banjir juga berdampak pada 35 kk di Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan dan menyebabkan jebolnya tanggul Sungai Cibeuereum di Desa Purwasari, Kecamatan Wanareja. Selain desa tersebut, masih banyak lagi tempat-tempat yang terendam banjir.
“Banjir juga dilaporkan menggenangi Kecamatan Jeruklegi, khususnya Desa Sawangan akibat limpasan Sungai Brokeh, sehingga menghambat akses jalan Sawangan-Mentasan. Serta di Desa Jambusari terdapat satu keluarga yang terdampak banjir, enam hektar sawah terendam, dan akses jalan terhambat,” kata Heru dikutip dari Liputan6.com.
Tanah Longsor
©2020 Merdeka.com
Selain banjir, hujan deras yang mengguyur wilayah Cilacap juga menyebabkan bencana tanah longsor di beberapa tempat. Di Desa Jambusari, Kesugihan, tanah longsor menyebabkan bahu jalan sepanjang 10 meter ambles serta menyebabkan satu rumah di Desa Tritih Lor, Kesugihan, mengalami rusak sedang.
Sementara itu longsor juga terjadi di Desa Sindangbarang dan Surusunda, Kecamatan Karangpucung. Di Desa Mandala, Cimanggu, longsor menyebabkan ada jalanan yang tertutup tanah.
“Kerugian akibat bencana banjir dan longsor itu masih dalam perhitungan,” ujar Heru. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaBantuan air bersih sudah dibagikan pada beberapa desa yang terdampak kekeringan.
Baca SelengkapnyaSalah satu wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan meteorologis adalah Kabupaten Cilacap.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan masih mendata terkait jumlah korban terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaHujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (17/04) menyebabkan kenaikan status Pos Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 19.00 WIB.
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaSebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Baca Selengkapnya18 wilayah di Jakarta masih tergenang dengan ketinggin air beragam.
Baca Selengkapnya495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang yang melanda Sukabumi menyebabkan sungai meluap, mengakibatkan mobil-mobil terbawa arus, dan kerugian material diperkirakan capai ratusan juta.
Baca Selengkapnya