Bansos COVID-19 dari APBD di Brebes Dihentikan, Ternyata Ini Alasannya
Merdeka.com - Pandemi COVID-19 belum berakhir. Kondisi perekonomian masyarakat hingga kini masih terpuruk. Walau begitu, di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pemerintah daerah di sana menghentikan aliran dana bantuan sosial COVID-19 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dilansir dari akun Instagram @seputar_brebes pada Selasa (2/2), bantuan sosial untuk penanganan COVID-19 dari anggaran APBD Kabupaten Brebes hanya berjalan tiga bulan selama pandemi berlangsung. Penghentian bantuan itu didasari Surat Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah tanggal 13 Januari 2021 tentang Pemberitahuan Penghentian Bantuan Pangan Masyarakat Terdampak COVID-19.
“Tahun 2021 ini di APBD sudah ada kesepakatan dengan DPRD bahwa tahun ini kita tidak akan mengalokasikan bantuan tunai Rp200 ribu per keluarga per bulan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Brebes, Djoko Gunawan.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang terjadi di Banten akibat kekeringan? Akibat fenomena ini, warga Banten kini mengalami kesulitan untuk mendapat air bersih. Sawah dan ladang mereka pun kini kekeringan.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa dampak dari kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali. Dalam dua bulan terakhir, mereka kesulitan air bersih.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa bantuan BRI untuk warga terdampak kekeringan? Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga memberikan bantuan air bersih kepada warga.
Lantas kenapa bantuan itu dihentikan? Berikut selengkapnya:
Ekonomi Masyarakat Mulai Tubuh
©2020 123rf
Menurut Djoko, salah satu alasan dihapuskannya bantuan sosial tunai itu adalah kondisi sosial ekonomi masyarakat yang mulai tumbuh di tengah pandemi COVID-19. Sebagai ganti penghapusan itu, Djoko menerangkan pihaknya juga mengubah skema kredit bagi pelaku usaha mikro dan menengah (UMKM) agar sektor usaha bisa bergeliat. Selain itu, masyarakat yang kondisi ekonominya belum stabil bisa mengandalkan bantuan sosial dari pemerintah yang masih berlangsung.
“Bansos dari pemerintah pusat, baik itu dari Kemensos atau yang lainnya masih tetap berjalan. Ini hanya bansos dari Pemrov berupa paket sembako dan hanya dari Pemkab Brebes sebesar Rp 200.000 yang dihentikan,” ungkap Djoko dikutip dari akun Instagram @seputar_brebes.
Pendampingan pada UMKM
©2020 Liputan6.com/Angga Yuniar
Menanggapi penghapusan bansos itu, Djoko juga sudah memberi tahu perihal tersebut kepada para camat. Melalui surat pemberitahuan, Djoko meminta para camat agar menginformasikan hal ini kepada kelurahan atau desa.
Pelaporan itu juga menjadi pertimbangan penyusunan sasaran penerima bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat dari anggaran dana desa. Djoko menerangkan, bantuan selanjutnya akan diberikan kepada orang-orang yang memenuhi kriteria kemensos.
“Bantuan nanti akan lebih melihat masyarakat yang lebih memenuhi kriteria dari Kemensos. Sedangkan untuk pelaku UMKM ada pendampingan agar mereka naik kelas. Mereka nantinya akan mendapat pendampingan dari perusahaan besar,” kata Djoko dikutip dari akun Instagram @seputar_brebes pada Selasa (2/2). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teguh mengatakan, penyaluran bansos merupakan titik rawan jika dilakukan pada saat Pilkada.
Baca SelengkapnyaWamendagri Bima Arya Sugiarto menegaskan aturan tersebut dikecualikan kepada daerah yang mengalami bencana seperti NTT.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu belakangan, kembali mencuat soal maraknya informasi terkait pencairan BSU 2023.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaMenteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan, batuan sosial terkait bencana el nino seharusnya dibagikan paling lambat Desember 2024.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian setuju atas usulan penyaluran bantuan sosial dihentikan sementara waktu menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 hingga selesai.
Baca SelengkapnyaPemerintah memutuskan menghentikan sementara penyaluran bansos beras karena menjadi polemik pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaUang potongan tersebut tidak diberikan pada pemerintah, tetapi untuk membantu warga yang tidak punya pendapatan karena pandemi.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaArief menyebut, kelangkaan beras saat ini diakibatkan oleh dampak El Nino yang mempengaruhi produksi padi di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPenghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaMasa panen diprediksi bergeser di bulan Mei hingga Juni.
Baca Selengkapnya