Belum Bisa Jadi Alat Transaksi, Ini Kata Pakar Tentang Penggunaan Kripto di Indonesia
Merdeka.com - Belakangan ini, mata uang Kripto mulai banyak dibicarakan. Mulai banyak pula orang-orang yang mempelajarinya dan membayangkan bahwa mata uang model inilah yang akan digunakan alat transaksi di masa depan meninggalkan teknologi mata uang masa kini.
Di Indonesia sendiri, banyak orang mulai berinvestasi ke mata uang kripto. Bahkan di beberapa negara, mata uang itu sudah menjadi salah satu alternatif alat pembayaran yang praktis.
“Saat ini mata uang Kripto di Indonesia masih menjadi instrumen keuangan yang diperjualbelikan layaknya saham,” kata Arianto Muditomo, alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus praktisi industri sistem pembayaran Indonesia, dikutip dari Ugm.ac.id pada Minggu (2/5).
-
Mengapa Kripto populer? Dengan perubahan ini, lembaga-lembaga seperti PayPal, Visa, dan Tesla makin menyambut terbuka mata uang kripto, dan ini adalah bukti peningkatan minat atas aset digital.
-
Bagaimana adopsi teknologi mendorong harga kripto? Misalnya pengenalan DeFi (Decentralized Finance), NFT (Non-Fungible Tokens) atau layer 2 scaling solutions di Ethereum sering kali menarik perhatian investor. Ketika koin tertentu mendapatkan manfaat langsung dari inovasi teknologi tersebut, minat pasar terhadap koin tersebut meningkat.
-
Kapan Kripto mulai berkembang? Kemajuan besar terjadi pada tahun 2015, ketika Ethereum dan kontrak pintar membuka pintu untuk aplikasi yang terdesentralisasi (dApps) dan tokenisasi aset.
-
Bagaimana Kemendag ingin masyarakat memahami Aset Kripto? Mendag berharap, Bursa Kripto dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk terus melakukan literasi kepada masyarakat dengan memberikan informasi yang tepat terkait risiko, manfaat, dan potensi dari Perdagangan Aset Kripto.
-
Kenapa emas jadi alat tukar? Tak hanya itu, emas pada masa lalu juga menjadi salah satu alat tukar perdagangan yang paling umum. Pada era kerajaan, koin-koin emas umumnya memiliki cap kepala Raja yang memerintah saat itu.
-
Dimana teknologi blockchain bisa diterapkan? Blockchain memiliki potensi untuk mengubah cara kita melakukan transaksi, mengelola data, dan membangun kepercayaan di berbagai industri.
Lalu bagaimana pendapatnya tentang praktik penggunaan kripto di Indonesia? Berikut selengkapnya:
Menggantikan Mata Uang Kartal
©2018 Merdeka.com
Menurut Arianto, keberadaan mata uang elektronik seperti Bitcoin dan Kripto sebenarnya memiliki tendensi tujuan menggantikan mata uang kartal secara global. Dia mencontohkan di negara Hongkong, Bitcoin sudah bisa ditukarkan dengan mata uang Hongkong di fasilitas tarik tunai ATM.
“Namun untuk mencapai ke titik tersebut rasanya masih berat. Penggunaan Dollar menuju mata uang internasional masih menjadi tujuan utama Amerika sejak tahun 1920 di mana saat itu negara lain masih berperang secara fisik,” kata Arianto dikutip dari Ugm.ac.id.
Persaingan dengan China
©2018 Merdeka.com
Di sisi lain, Arianto mengungkapkan China juga mulai ingin menjadikan mata uangnya menjadi mata uang internasional. Hal itu diwujudkan negara itu dengan memberikan pinjaman-pinjaman Yuan yang cukup besar ke pasar global disertai dengan regulasi ekspor impor yang harus menggunakan mata uang Yuan.
“Kripto akan menjadi mata uang global mungkin bisa saja terjadi. Namun prosesnya akan sangat berat melihat kompetensi mata uang yang saat ini terjadi,” kata Arianto.
Penggunaan Kripto di Indonesia
©2018 Merdeka.com
Menurut Arianto, jika Kripto menjadi transaksi mata uang di Indonesia, maka penerapannya kurang lebih sama dengan penggunaan ATM Bitcoin di Hongkong. Artinya, ketika akan menggunakan Kripto maka dilakukan ke mata uang Indonesia terlebih dahulu.
Namun yang menjadi pertimbangan bagi Indonesia ketika mata uang Kripto menjadi alat pembayaran yang berlaku adalah intervensi pemerintah terhadap keuangan negara akan minim dan memunculkan isu kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
“Sehingga dalam jangka pendek, Kripto masih menjadi alternatif investasi layaknya saham dan belum bisa digunakan menjadi mata uang transaksi di Indonesia,” pungkas Arianto. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK buka peluang aset kripto bisa jadi agunan untuk pinjaman ke bank.
Baca SelengkapnyaTeknologi blockchain masih tergolong baru, sehingga edukasi masyarakat tetap diperlukan.
Baca SelengkapnyaBI menegaskan rupiah digital tidak akan menggantikan uang kertas dan koin yang ada saat ini
Baca SelengkapnyaSetiap pecahan rupiah termasuk uang logam merupakan mata uang yang menggambarkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaTransaksi digital di Indonesia semakin pesat. Hal itu tercatat dalam laporan tahunan BI 2021.
Baca SelengkapnyaDalam industri keuangan, teknologi blockchain telah membuka jalan bagi konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Baca SelengkapnyaBursa kripto ini nantinya akan menjalankan tugas dan mengemban tanggung jawab sesuai arahan pemerintah.
Baca SelengkapnyaDi bulan Mei, terdapat penambahan jumlah investor kripto sebanyak 363.101 dengan total investor mencapai 19,75 juta.
Baca SelengkapnyaUang tunai rupiah merupakan alat transkasi yang sah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini ketentuan atau regulasi yang mengatur aset kripto bervariasi antar juridiksi setiap negara.
Baca SelengkapnyaTransaksi secara non tunai hanya dengan scan barcode QRIS pun merupakan kondisi yang lumrah.
Baca SelengkapnyaKegiatan penambangan crypto semakin marak terjadi di Indonesia.
Baca Selengkapnya