Berakhir Haru, Ini Cerita Demo Pelajar Kebumen yang Sempat Rusuh
Merdeka.com - Demo menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law berlangsung di berbagai tempat di Indonesia. Kota-kota kecil tak luput jadi perhatian, salah satunya Kebumen. Dikutip dari Liputan6.com, aksi anarkis saat demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja di Gedung DPRD Kebumen berakhir dramatis.
Di sana, para pelajar yang sebelumnya garang saat aksi demo berubah sikap saat berada di depan orang tua mereka sendiri. Sambil menangis, mereka sungkem kepada orang tua sembari memohon maaf.
Sebelumnya mereka dihipnoterapi secara massal oleh Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan. Berikut kisah selengkapnya:
-
Apa yang terjadi di Kebumen? Di usia senjanya, Supardi (84), warga Kecamatan Rowokele, Kebumen, menghabiskan masa tuanya dengan rutin membersihkan pekarangan rumahnya. Dedaunan yang jatuh berserakan di halaman belakang, ia bakar hingga menjadi abu.Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
Hanya Ikut-ikutan
©YouTube/Jogja TV
Di depan orang tua sendiri, para pelajar Kebumen itu mengungkapkan rasa penyesalan karena telah menyerang polisi dan merusak fasilitas umum. Para pelajar melakukan aksi secara sukarela dan tanpa paksaan. Mereka menangis di depan orang tua mereka dan berjanji tidak akan melakukan hal serupa di kemudian hari.
Selain itu, para pelajar juga mengaku hanya ikut-ikutan dan terpancing untuk melempari polisi dengan batu. Sebagian pelajar juga mengaku mengikuti demonstrasi itu lantaran terpancing poster atau meme yang beredar lewat Grup WhatsApp dan medsos lainnya.
Suasana Haru
©2020 liputan6.com
Mendengar rasa penyesalan dari anak-anak, para orang tua terharu hingga berkaca-kaca. Suasana kantor Rupatama Mapolres Kebumen pecah menjadi haru.
Para orang tua turut larut karena anak-anak mereka telah menyesali perbuatan. Tak lupa sebagai wali dari anak-anak yang ikut demo, para orang tua mengucapkan permintaan maaf kepada polisi.
“Kami mohon maaf pak, atas ulah anak kami. Akan kami awasi lagi supaya tidak terulang,” kata salah satu orang tua dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (13/10).
Tanggapan Kapolres
Sebelum peristiwa haru itu, Polres Kebumen telah menangkap terduga pelaku anarkisme dalam demonstrasi UU Cipta Kerja di depan Gedung DPR Kebumen. Para demonstran rusuh yang ditangkap rata-rata adalah pelajar setingkat SMA.
Mereka ditangkap karena menyerang polisi dan merusak fasilitas umum. Sejumlah fasilitas umum di Alun-Alun Kebumen dilaporkan rusak dalam aksi itu.
“Kami berharap di kemudian hari tidak terulang lagi. Semoga Kebumen kondusif,” kata Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaRibuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka meminta pemerintah mencabut Omnibus Law Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja beserta PP Turunannya.
Baca SelengkapnyaBarikade besi polisi tersebut berjarak sekitar 10 meter di bagian dalam gerbang yang roboh.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca Selengkapnya