Berawal dari Bercanda, Santri di Grobogan Aniaya Teman Sendiri hingga Meninggal
Merdeka.com - Bercanda merupakan hal wajar dalam konteks pergaulan sehari-hari antar manusia. Namun sering kali bercanda dilakukan secara berlebihan dan menyebabkan ada pihak-pihak yang sakit hati akibat candaan itu.
Seperti kasus yang terjadi di salah satu pondok pesantren di Grobogan. Seorang santri menganiaya temannya sendiri karena candaan.
Dilansir dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (17/1), seorang santri tewas dipukul temannya sendiri di Pondok Pesantren Al-Hamidah, Kecamatan Kradenan, Grobogan. Diduga pemukulan itu terjadi karena pelaku tersinggung saat bercanda dengan korban.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
Penyebab Kematian Korban
©YouTube/Liputan6 SCTV
Tim Forensik Polda Jateng mengautopsi jenazah santri berinisial TNU (14) di RSUD Purwodadi Grobogan Minggu (15/1) malam. Saat proses autopsi ini, sejumlah anggota keluarga dan kerabat korban menanti di luar ruangan. Autopsi dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti kematian korban.
Sebelum jenazah diautopsi, polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk terduga pelaku pemukulan. Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara di Pondok Pesantren Al-Hamidah. Dari keterangan saksi, kematian TNU berawal dari saling canda antara pelaku dengan korban.
“Bersama tim inafis Polres Grobogan dan Tim PPA Polres Grobogan telah dilaksanakan cek dan olah TKP, dan pemeriksaan awal terhadap para saksi, dan selanjutnya malam hari ini dilakukan autopsi di RSU Purwodadi Grobogan,” kata Kapolsek Kradenan AKP Sunarto.
Kronologi Kasus
©YouTube/Liputan6 SCTV
TNU, siswa kelas 2 Madrasah Tsanawiyah Ponpes Al-Hamidah diduga tewas di tangan temannya sendiri berinisial MQH (13). Kematian TNU diduga berawal dari saling canda mencium bau ketiak. Karena ini, pelaku diduga tersinggung dan kemudian memukul kepala bagian belakang dan punggung korban.
Seketika korban sempoyongan dan jatuh di depan kamar santri lantai dua. Pihak ponpes sebenarnya sempat membawa korban ke Puskesmas Kradenan, namun saat diperiksa korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Sementara itu pelaku ditahan di Polsek Kradenan.
“Informasi yang saya terima dari para saksi, bercanda, dia terjatuh sempoyongan,” kata Amin Ukasah, pengasuh Ponpes Al-Hamidah, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (17/1).
Pelaku Masih di Bawah Umur
©YouTube/Liputan6 SCTV
Kasus ini dilimpahkan dari Polsek Kradenan ke Polres Grobogan. Pelaku sendiri tidak ditahan karena masih di bawah umur sesuai ketentuan undang-undang.
Polisi memiliki waktu 20 hari untuk menyelidiki kasus ini, termasuk peluang restorative justice kalau keluarga ingin berdamai.
“Mengingat pelaku masih di bawah umur, identitas masih dirahasiakan. Tadi malam sudah dilakukan autopsi dari tim forensik. Hasilnya keluar dalam minggu ini. Rencana tindak lanjut kita adalah pemannggilan terhadap saksi-saksi,” kata Kasat Reskrim Polres Grobogan Kaisar Ariadi Pradisa. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengasuh ponpes mengaku tak tahu menahu mengapa muncul narasi AKA dibanting. Pihaknya juga sudah menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya pada orangtua korban.
Baca SelengkapnyaAndri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut
Baca SelengkapnyaKasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengatakan korban berinisial KAF (13).
Baca SelengkapnyaMembanting korban ke lantai hingga tak sadarkan diri
Baca SelengkapnyaTragisnya, terdapat paku pada kayu tersebut. KAF tewas usai lemparan kayu berpaku itu terkena di kepalanya.
Baca SelengkapnyaKorban sebenarnya bukan sasaran dari ustaz. Kebetulan korban lewat saat ustaz melempar kayu berpaku tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan warga Desa Dadaplangu, meninggal setelah kayu berpaku tersebut mengenai bagian belakang kepalanya.
Baca SelengkapnyaIsak tangis orangtua, kerabat dan teman sekolah menyelimuti rumah duka.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, pihak ponpes membantah korban tewas karena dianiaya
Baca SelengkapnyaPelaku kesal hanya mendapatkan dua batang rokok saat memalak adik kelasnya termasuk salah satunya korban.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke kantor polisi karena merasa bersalah membunuh sahabatnya.
Baca Selengkapnya