Berawal dari Hobi Touring, Pria Gunung Kidul Ini Sukses Ternak Ayam Petelur
Merdeka.com - Yuan Carera punya hobi touring. Dia suka naik motor dari kota satu ke kota lainnya. Selama perjalanan, dia melihat cukup banyak orang-orang yang membuka peternakan ayam petelur. Dari sanalah ia mulai punya keinginan suatu hari nanti ia punya peternakan ayam petelur sendiri.
“Basic saya memang tidak ada dunia peternakan, tapi ibaratnya kalau itu jalur rezeki saya, kenapa tidak saya coba. Saya belajarnya autodidak, dari internet, dari YouTube, dan saya datang ke peternak-peternak langsung untuk belajar ayam petelur,” kata Yuan, mengutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Dalam perjalanannya menuju sukses, Yuan menghadapi banyak rintangan. Pernah suatu hari ia mengalami kerugian yang cukup besar di mana dari 1.500 ekor ayamnya, 40 persen di antaranya mati. Namun ia tidak pernah menyerah. Yuan belajar untuk menjadi peternak ayam yang lebih baik dan terus lebih baik lagi hingga kini.
-
Kenapa anak motor suka mengunjungi tempat-tempat tertentu? Biasanya, anak motor akan mengunjungi tempat-tempat tertentu secara bersama-sama. Hal ini yang kemudian membuat komunitas anak motor kini menjamur di Indonesia.
-
Kenapa Dian Ayu suka naik motor? Ada juga istri dari Omesh, Dian Ayu yang juga menyukai motor seperti suaminya yang merupakan anggota The Prediksi. Sama seperti suaminya, Dian Ayu juga kerap mengikuti touring bersama komunitas motornya.
-
Siapa yang suka travelling? Arya dan Vannya sama-sama memiliki hobi yang serupa, yaitu suka melakukan perjalanan ke luar negeri.
-
Kenapa Anas tertarik beternak ayam cemani? Kisah-kisah leluhur itulah yang menginspirasi Anas Ariffudin untuk beternak ayam cemani.
-
Siapa yang sukses ternak ayam kampung? Ia sukses beternak ayam kampung hingga mampu meraup omzet ratusan juta rupiah.
-
Kenapa Ari memilih ternak bebek mandarin? “Lihat bebek mandarin itu kayak lihat boneka hidup. Dari situ saya tertantang untuk memelihara, untuk di-breeding-kan,“
Lantas bagaimana ceritanya Yuan Carrera bisa menjadi peternak ayam petelur yang sukses? Berikut selengkapnya:
Berbisnis dengan Nyawa
©YouTube/Cap Capung
Bagi Yuan, beternak ayam petelur sama saja dengan berbisnis dengan nyawa. Banyak aspek yang harus diperhatikan dalam membesarkan ayam hingga bertelur seperti pengaruh cuaca, pengaruh virus, pemberian vitamin, vaksin, dan lain sebagainya.
“Jadi bukan hanya dikasih pakan dan air saja. Itu pemikiran awal saya pas buka. Akhirnya banyak ayam yang mati. Karena memang belum tahu seluk beluk cara memelihara ayam yang baik,” jelas Yuan.
Yang Harus Diperhatikan saat Beternak
©YouTube/Cap Capung
Yuan mengatakan, saat beternak ayam petelur, seorang peternak harus memperhatikan beberapa hal di salah satunya adalah sirkulasi udara. Kalau tidak ada sirkulasi udara yang bagus, maka gas yang ditimbulkan dari kotoran ayam akan naik ke atas kandang. Gas inilah yang kemudian bisa menimbulkan penyakit di antaranya mata bengkak dan produksi telur menurun.
Selain itu, yang harus diperhatikan lagi adalah pakan. Dia mengatakan, peternak tidak boleh berganti-ganti pakan terhadap ayam. Jam pemberian pakannya juga harus konsisten. Air yang mengalir di depan kandang juga jangan sampai kosong.
“Kalau kosong, saya pernah, satu jalur kosong, itu kosong kurang lebih empat jam, seminggu lagi itu baru normal produksinya. Hanya karena air,” terang Yuan, mengutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Produk Ayam Petelur
©YouTube/Cap Capung
Tak hanya telur, produk ayam telur bisa bermacam-macam di antaranya kotoran, telur, ayamnya kalau sudah afkir. Dalam sehari, ayam petelur di tempatnya sanggup memproduksi 13-15 krat di mana satu krat berisi 15 kg telur. Sementara untuk kotorannya bisa digunakan untuk pupuk, tapi dengan syarat kotorannya harus kering.
“Afkir itu adalah jika ayam produksinya sudah tidak bagus, dia akan dijual. Untuk dijadikan ayam potong. Untuk ayam afkirnya itu tiap kota ada pengepulnya sendiri. Itu nama lainnya ayam merah,” kata Yuan.
Pesan untuk Peternak Milenial
©YouTube/Cap Capung
Yuan mengatakan, sebelum memulai beternak, seorang peternak harus punya ilmunya terlebih dahulu. Karena sesungguhnya beternak ayam itu perlu kehati-hatian. Apalagi kalau untuk modal awal membangun peternakan menggunakan uang kredit dari bank.
“Karena ibaratnya kita mulai beternak ayam, terus memulai, tidak bisa langsung bertelur. Harus ditunggu dulu satu bulan. Jadi angsurannya tetap berjalan. Jadi semua itu harus diperhitungkan juga, karena banyak bangkrutnya memang di situ,” kata Yuan, mengutip dari kanal YouTube Cap Capung.
(mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika biasanya peternakan ayam identik dengan bau tak sedap, hal ini tidak terjadi pada peternakan ayam milik Agus.
Baca SelengkapnyaSobirin yang masih awam dan belum tahu betul karakter puyuh kembali menelan kegagalan karena 1.000 ekor puyuh yang baru dibelinya mati.
Baca SelengkapnyaHidup dengan banyak uang di Jakarta rupanya tak membuat Widodo merasa bahagia karena hari-harinya dipenuhi dengan tekanan pekerjaan
Baca SelengkapnyaHana mulai beternak ayam broiler pada tahun 2008. Untuk memulai usaha itu, ia harus mengorbankan banyak hal
Baca SelengkapnyaPria bernama Wakhid asal Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memilih untuk berhenti dari pekerjaannya di suatu perusahaan dan banting setir berternak ayam.
Baca SelengkapnyaHidup yang tidak memiliki arah seketika berubah ketika dia mulai merintis usaha ekspor kelinci.
Baca SelengkapnyaRagawi, pria asal Sleman, rela keluar dari dunia pendidikan untuk menjalankan usahanya sebagai seorang peternak ayam.
Baca SelengkapnyaDengan modal yang sedikit, Ragawi mulai menekuni dunia peternakan.
Baca SelengkapnyaMeski berstatus mahasiswa, namun Iqbal tak malu belajar soal peternakan dari pegawainya.
Baca SelengkapnyaAyam-ayam ini ternyata memiliki peminat dari berbagai daerah sehingga laku dijual.
Baca SelengkapnyaTahun 2019 menjadi awal mula Ryan merintis bisnisnya. Meskipun menghadapi masa yang berat karena kehilangan ibunya, dia tidak menyerah.
Baca SelengkapnyaMenariknya, dengan modal yang cukup ringan, Abror bisa menghasilkan cuan melimpah dari penjualan burung perkutut.
Baca Selengkapnya