Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berdasarkan penelitian, 2 dosis vaksin Sinovac ampuh cegah penularan Covid-19

Berdasarkan penelitian, 2 dosis vaksin Sinovac ampuh cegah penularan Covid-19 foto ilustrasi vaksin Sinovac. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebagai upaya menekan laju penularan Covid-19, pemerintah semakin gencar menjalankan program vaksinasi. Seperti diketahui, pemerintah memiliki target 208 juta penduduk Indonesia untuk bisa mendapat vaksin sesuai rekomendasi WHO untuk melawan Covid-19.

Dikatakan Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan, vaksin merupakan langkah penting agar bisa keluar dari pandemi. Vaksinasi menjadi hal yang terpenting setelah beberapa varian baru virus penyebab Covid-19 bermunculan. Sebut saja seperti Alpha, Beta, dan Delta.

Selain kesadaran masyarakat tersendiri untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai kegiatan, melakukan vaksin sesuai anjuran pemerintah juga bisa melindungi diri dari serangan virus. Apalagi vaksin-vaksin yang digunakan pemerintah sudah sesuai anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Orang lain juga bertanya?

Salah satu jenis vaksin yang banyak diberikan pemerintah untuk masyarakat Indonesia adalah jenis Sinovac. Meski sempat diragukan keunggulannya, namun vaksin ini dipastikan aman dan ampuh dalam meminimalisir efek samping Covid-19.

Menurut data yang dirilis Satgas Covid-19 melalui akun Instagram resminya, Sinovac terbukti ampuh mencegah penularan, risiko rawat inap, hingga tingkat kematian akibat Covid-19. Hasil tersebut merupakan hasil dari penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes.

"2 dosis vaksin Sinovac dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 hingga 94%, juga menurunkan risiko rawat inap hingga 96% dan mencegah risiko kematian hingga 98%," tulis Satgas Covid-19 lewat keterangan yang diunggah akun @lawancovid19_id, dikutip pada Kamis (29/7).

Selain Sinovac, Indonesia juga akan menggunakan vaksin jenis AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer. Kelima jenis vaksin tersebut dipastikan aman digunakan. Apalagi sudah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM Indonesia.

Hingga saat ini, setidaknnya lebih dari 45 juta orang di Indonesia sudah menerima vaksin. Jika target pemerintah sudah mendekati angka akhir, tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa menyusul negara-negara lain yang kini sudah mencabut aturan pemakaian masker dan jaga jarak.

Maka dari itu, pemerintah lewat berbagai lini tak lelah mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksin jika ada kesempatan. Tak lupa juga tetap menerapkan prokes sesuai pesan ibu.

Reporter: Azizta Laksa Mahardikengrat (mdk/snw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD

Dia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Jawab Kabar Vaksin Mpox Eksperimental
Kemenkes Jawab Kabar Vaksin Mpox Eksperimental

Beredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya