Berkah Musibah Banjir di Pati, Sawah Terendam Jadi Wisata Air Dadakan
Merdeka.com - Sudah seminggu ini banjir di Pati, Jawa Tengah, belum juga surut. Bahkan di beberapa titik, ketinggian air mencapai 1,5 meter. Banyak rumah terendam, banyak pula warga yang harus mengungsi.
Tak hanya rumah, lahan persawahan juga terendam. Banyak petani merugi karena mereka gagal panen. Namun ternyata tak selamanya bencana membawa duka.
Di Kecamatan Kayen, Pati, lahan sawah yang terendam banjir justru dimanfaatkan warga untuk membuat wahana wisata air dadakan. Berikut selengkapnya:
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa banjir di Kaligawe parah? Diketahui bahwa hujan deras yang terjadi pada Selasa (14/11) malam membuat wilayah Jalan Kaligawe dan beberapa wilayah Genuk tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi mulai dari setinggi mata kaki hingga lutut.
Keliling Sawah Naik Perahu
©Instagram/@patisakpore
Hingga Kamis (5/1), wilayah Desa Pasuruhan, Kecamatan Kayen, Pati, masih terendam banjir. Banjir yang melanda wilayah itu menggenangi ratusan hektar wilayah sawah dan rumah penduduk.
Namun warga di sana tak hanya pasrah. Mereka berinisiatif memanfaatkan perahu milik mereka untuk disewakan pengunjung keliling area persawahan yang cukup luas. Wisata dadakan ini pun diminati banyak warga sehingga memberikan penghasilan baru bagi mereka.
Keliling Desa Naik Perahu
©Instagram/@patisakpore
Tak hanya Desa Pasuruhan, banjir juga menggenangi wilayah Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Pati. Dengan banjir yang masih menggenang desa mereka, warga berinisiatif untuk membuka jasa sewa pemandu bagi relawan maupun pengunjung yang ingin keliling desa.
Para pengunjung pun bisa keliling desa sambil berselfie ria di atas perahu. Selain itu, warga juga membuka jasa penyewaan ban pelampung bagi pengunjung yang ingin bermain air.
“Monggo ke sini lur. Selain wisata air, sampeyan juga bisa membantu dengan berdonasi kepada warga setempat. Meringankan beban mereka, semisal membawa rangsuman,” tulis akun Instagram @patisakpore dalam caption-nya.
Reaksi Warganet
©Instagram/@patisakpore
Keberadaan wisata air dadakan itu viral dan mengundang komentar warganet. Tidak sedikit dari mereka yang mengingatkan pentingnya keselamatan bagi para pengunjung yang naik perahu tersebut.
“Buat yang punya perahunya jangan lupa safety yang utama lur,” tulis @_ahmadfauzi26.
“Jangan lupa pakai jaket pelampung lur,” tulis @alim_telaga.
“Emang kreatif sih,” tulis @multi_las1. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka beraksi bak peselancar andal yang ditonton banyak orang.
Baca SelengkapnyaBanjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca SelengkapnyaKunjungi tempat-tempat wisata ini apabila Anda tengah berada di Pati.
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaDaerah yang hijau itu salah satunya berada di Kampung Cibogo, Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan berhasil mengevakuasi puluhan warga yang terjebak banjir bandang di dalam Puskesmas Palabuhanratu Sukabumi
Baca SelengkapnyaSaking macetnya, terkadang Satlantas Polresta Pati juga membagikan nasi bungkus gratis bagi pengguna jalan yang terjebak.
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaPara petani di Sukasirna memang lebih memilih membuat kincir air untuk mengairi sawah-sawah dibanding menggunakan pompa air.
Baca SelengkapnyaCurah hujan intensitas tinggi di kawasan Pegunungan Sukolilo menjadi menyebab banjir tersebut.
Baca Selengkapnya