Bukan karena Mudik, Ini Alasan Para Perantauan Wonogiri Ramai-ramai Pulang Kampung
Merdeka.com - Pada 26 Maret 2021, Menko PMK Muhadjir Effendy bersama sejumlah menteri dan lembaga negara menetapkan larangan mudik lebaran pada 6-17 Mei mendatang. Keputusan ini memunculkan kekecewaan dari berbagai kelompok masyarakat. Salah satunya pada supir bus yang sebenarnya telah bersiap menyambut arus mudik tahun ini.
Oleh karena itu, sebelum larangan itu diberlakukan, mulai banyak warga perantauan yang pulang kampung. Hal ini dilakukan para perantauan asal Wonogiri, Jawa Tengah. Mereka memanfaatkan momen libur panjang Kenaikan Isa Almasih untuk pulang ke kampung halaman.
Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (5/4), arus perantau itu diketahui berdasarkan peningkatan jumlah penumpang kedatangan bus dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung di Terminal Giri Adipura, Wonogiri. Lantas apa alasan mereka pulang ke kampung halaman lebih cepat? Berikut selengkapnya:
-
Kenapa orang mudik saat Lebaran? Pantun ini seringkali menyiratkan makna tentang kebersamaan, kerinduan, serta harapan untuk bertemu kembali dengan keluarga tercinta di kampung halaman.
-
Kenapa orang mudik saat lebaran? Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Lebaran. Biasanya, mereka yang hidup di perkotaan akan kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga.
-
Siapa yang akan mudik Lebaran? 123 Juta orang diperkirakan mudik Lebaran.
-
Siapa yang mudik? Tahun ini, diprediksi 123 juta orang akan melakukan perjalanan mudik.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Siapa yang paling banyak melakukan perjalanan mudik Lebaran 2023? Libur Idul Fitri 1444 H Kemenhub menyebut, sebanyak 123,8 juta orang melakukan perjalanan mudik dan balik pada Lebaran 2023 di seluruh Indonesia.
Lonjakan Penumpang di Terminal Wonogiri
©2020 Merdeka.com/Imam Buhori
Berdasarkan data dari Terminal Giri Adipura Wonogiri, pada Jumat (2/4) terjadi lonjakan penumpang di mana ada 2.464 orang yang tiba di Wonogiri dengan jumlah bus sebanyak 137 unit. Padahal di hari sebelumnya, Kamis (1/4), jumlah penumpang tercatat hanya 1.610 orang.
Pada hari selanjutnya, Sabtu (3/4) jumlah penumpangnya kembali menurun yaitu 1.687 orang. Sementara jumlah penumpang rata-rata setiap hari di terminal itu adalah 1.600-1750 orang.
Bukan karena Mudik
©2020 Liputan6.com/Angga Yuniar
Koordinator Terminal Bus Giri Adipura Wonogiri, Agus hasto Purwanto membenarkan lonjakan penumpang itu. Namun dia menegaskan bahwa lonjakan penumpang itu bukan disebabkan karena orang yang ingin mudik lebih dahulu karena mudik lebaran dilarang pemerintah, melainkan karena ada kegiatan atau tradisi lokal.
“Memang kalau biasanya akhir pekan agak ramai. Tapi sekarang kan baru musim nyadran atau nyekar. Sebagian warga Wonogiri masih kerap melakukan budaya itu menjelang Ramadan, sehingga penumpang juga meningkat,” kata Agus dikutip dari Liputan6.
Prediksi Puncak Arus Balik
©2020 Liputan6.com/Angga Yuniar
Agus mengatakan, diprediksi puncak arus balik akan terjadi pada Minggu (4/4). Namun ternyata berdasarkan pemantauan sementara penjualan bus pada hari itu masih normal. Dia pun pun mengaku tidak ada persiapan khusus dalam menyambut libur panjang Kenaikan Isa Almasih tahun ini.
“Namun kami selalu menekankan agar penumpang dan kru bus untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan disiplin,” kata Agus. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemudik terpantau mulai memadati terminal-terminal di Jakarta dan sekitarnya meski Lebaran masih 8 hari lagi.
Baca SelengkapnyaTradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan pegawai WFH dari kampung halaman untuk mengurangi kemacetan pada arus balik.
Baca SelengkapnyaTurki merupakan salah satu negara yang masyarakatnya mayoritas muslim. Tradisi mudik di Turki untuk merayakan Idul Fitri yang biasa disebut 'Seker Bayram'.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaPada momen libur panjang Waisak, Terminal Pulo Gebang mengalami lonjakan penumpang menuju kota-kota di Jawa dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaTradisi mudik tak bisa dipisahkan dari momen Lebaran di Indonesia. Cerita perjalanan ke kampung halaman ini ternyata sudah terjadi sejak Kerajaan Majapahit.
Baca SelengkapnyaKondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah meminta masyarakat agar mudik lebih awal seraya menghindari kepadatan puncak arus lalu lintas.
Baca SelengkapnyaHari normal, desa Penglipuran di Bali dikunjungi 2.000-3.000 orang per hari . Saat Lebaran, mencapai 6.000 orang per hari.
Baca SelengkapnyaRatusan santri yang memadati Pelabuhan Jangkar berasal dari beberapa pondok pesantren di Situbondo.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca Selengkapnya