Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bupati Grobogan Takut Disuntik Vaksin COVID-19, Ternyata Ini Penyebabnya

Bupati Grobogan Takut Disuntik Vaksin COVID-19, Ternyata Ini Penyebabnya Bupati Grobogan Sri Sumarni. ©2021 Liputan6.com

Merdeka.com - Vaksin Corona telah tiba di Indonesia beberapa waktu lalu. Beberapa tokoh besar dan para petinggi pemerintah merupakan orang pertama yang akan disuntik vaksin.

Selain demi memastikan kesehatan mereka, pemilihan para petinggi untuk menjadi golongan prioritas utama pemberian vaksin di luar tenaga medis bukan tanpa alasan. Dengan pemberian vaksin kepada para tokoh besar dan petinggi pemerintahan, diharapkan masyarakat percaya dan tak takut untuk menerima vaksin tersebut.

Walau begitu, masih tetap saja ada yang takut saat hendak disuntik vaksin COVID-19. Bahkan ada dari mereka yang berasal dari kalangan pemerintah.

Itulah yang dirasakan Bupati Grobogan Sri Sumarni. Pada acara vaksinasi COVID-19 yang digelar di RSUD dr. Raden Soedjati Soemodiarjo pada Senin (25/1), Sri Sumarni gagal divaksin dan menunggu sampai dirinya benar-benar siap.

Lalu apa penyebab utama sang bupati itu takut berhadapan dengan vaksin Virus Corona? Berikut selengkapnya:

Penyebab Takut Divaksin

bupati grobogan sri sumarni

©2021 Liputan6.com

Pada saat pengukuran darah secara digital yang dilakukan sebelum divaksin, tekanan darah Sri Sumarni mencapai 230 mmHg. Setelah tensi diulang, tekanannya menurun walau masih sangat tinggi yaitu 220 mmHg.

Setelah diganti dengan pengukur analog, tekanannya berkurang jadi 190 mmHg. Selain karena takut disuntik, Sumarni mengatakan bahwa penyebab tekanan darahnya tinggi disebabkan oleh pola hidupnya yang sering begadang.

“Semalam tidur di atas jam 01.00 WIB. Tadi malam saya memang ada banyak tamu sehingga harus tidur di atas pukul 1 dini hari. Nanti kalau sudah turun saya minta divaksin,” ujar Sri Sumarni dikutip dari Liputan6.com pada Senin (25/1).

Orang Pertama yang Divaksin

ilustrasi vaksin covid 19

©2020 REUTERS

Karena Bupati takut divaksin, maka dengan begitu Ketua DPRD Grobogan, Agus Siswanto, menjadi orang yang pertama kali mendapatkan vaksin di wilayah Kabupaten Grobogan. Perihal penyediaan vaksin di Grobogan, Kepala Dinas Kesehatan dr. Selamet Widodo mengatakan bahwa sekitar 4.000 vaksin telah disebarkan ke berbagai fasilitas kesehatan.

“Sudah didistribusikan sejak Minggu (24/1) dan hari ini Senin (25/1). Kita dapat 9.680 dosis untuk dua kali penyuntikan pada tenaga kesehatan yang ada di 30 puskesmas dan 8 rumah sakit. Dari jumlah itu, 6.000-an dosis akan disuntikkan pada tenaga kesehatan,” jelas Selamet dikutip dari Liputan6.com. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping  Vaksin AstraZeneca
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Hebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.

Baca Selengkapnya
Jokowi Siap Jadi 'Endorse' Agar Penderita TBC Minum Obat
Jokowi Siap Jadi 'Endorse' Agar Penderita TBC Minum Obat

Presiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya