Butuh Puluhan Tahun, Ini Kata BTNGM Terkait Pemulihan Hutan Pasca Erupsi Merapi
Merdeka.com - Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Periode letusannya cukup pendek. Tak jarang pula letusan gunung itu begitu besar sehingga melenyapkan ekosistem di sekitarnya dalam sekejap.
Namun untuk memulihkan kembali ekosistem yang rusak itu, butuh puluhan tahun. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Pujiati, mengatakan bahwa pemulihan kerusakan hutan yang terdampak erupsi Gunung Merapi dilakukan secara bertahap sesuai tingkat kerusakan. Pujiati mengambil contoh pada peristiwa letusan Gunung Merapi di tahun 2010 lalu. Dia mengatakan, letusan itu berdampak sangat besar pada kerusakan hutan di lereng Merapi apalagi wilayah yang terdampak cukup luas.
“Pada erupsi Merapi di tahun 2010, wilayah yang terdampak cukup luas dan dampak paling berat berada di wilayah Cangkringan, Kabupaten Sleman,” kata Pujiati dikutip dari ANTARA pada Rabu (3/3).
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Bagaimana Mentan ingin mengembalikan lahan pertanian yang terkena banjir? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Siapa yang memimpin proyek restorasi? 'Komite ilmiah' ini akan dipimpin arkeolog ternama Mesir, Zahi Hawass.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi? Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Kapan perbaikan Air Terjun Lempesu di rencanakan? 'Tahun depan kita fokus pengembangan air terjun Lempesu,' pungkas Kepala Bidang Kepariwisataan Disporapar Kabupaten Paser, Khairuddin.
Lantas bagaimana caranya agar hutan di Merapi bisa pulih kembali? Berikut selengkapnya:
Proses Pertumbuhan Hutan
©2021 Merdeka.com/Instagram @bpptkg
Pujiati menjelaskan, proses pertumbuhan hutan setelah terjadinya erupsi dimulai dengan pertumbuhan semak belukar dan tumbuhan jenis pionir. Setelah itu, dalam rentan waktu tiga sampai lima tahun, pertumbuhan pohon jenis pionir menutupi area terbuka. Selanjutnya dalam waktu enam hingga sepuluh tahun, semak belukar dan vegetasi pionir itu tumbuh menjadi hutan sekunder.
Selanjutnya, hutan sekunder itu berubah menuju hutan sekunder tua dan selanjutnya baru bisa menjadi hutan primer. Namun dalam prosesnya butuh waktu hingga ratusan tahun.
“Proses pertumbuhan ini akan berlangsung hingga sekitar 25 tahun sampai menjadi hutan sekunder tua dan secara bertahap tergantikan oleh subklimaks maupun klimaks kemudian menjadi hutan primer. Proses ini membutuhkan waktu lama hingga ratusan tahun, dengan catatan hutan itu tidak mengalami gangguan atau diterjang erupsi lagi,” terang Pujiati.
Upaya BTNGM Pulihkan Merapi
©Agung Supriyanto/AFP
Pujiati mengatakan, selama ini BTNGM telah melakukan berbagai cara dalam memulihkan hutan di lereng Gunung Merapi yang terdampak erupsi. Upaya itu antara lain penanaman di area bekas erupsi sejak tahun 2011.
Namun untuk dampak erupsi Merapi yang terjadi pada tahun 2020 hingga 2021 ini, Pujiati mengatakan kalau pihaknya belum melakukan evaluasi. Hal ini dikarenakan aktivitas gunung itu masih tinggi dan masih sering saja terjadi guguran lava maupun awan panas.
"Saat ini status Gunung Merapi masih pada level III atau siaga, aktivitas vulkanik masih tinggi. Nanti setelah aktivitas Merapi reda kami akan pantau kerusakan hutan yang terdampak dengan menggunakan drone," kata Pujiati dikutip dari ANTARA. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri LHK Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kawasan Gunung Bromo mencapai 989 Hektare.
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca SelengkapnyaJokowi meresmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaBeberapa jenis tanaman, seperti pepohonan, masih butuh waktu panjang untuk kembali pulih seperti wujud semula.
Baca SelengkapnyaLaporan sementara, kebakaran berada di beberapa blok TN Gunung Ciremai yang berlokasi di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan.
Baca SelengkapnyaApi sempat padam namun muncul lagi hingga terus menjalar ke wilayah lain
Baca SelengkapnyaSudah Punah 2 Juta Tahun Lalu, Pohon Ini Kembali Ditemukan Masih Hidup
Baca SelengkapnyaTaman Hutan Raya yang identik dengan nama Presiden kedua RI ini memiliki sejarah panjang mulai dari digunakan oleh penjajah hingga perjalanan darat.
Baca SelengkapnyaTitik api pertama kali terdeteksi di kawasan hutan di sekitar Pura Pengubengan pada ketinggian kurang lebih 2000 mdpl pada Minggu (13/10).
Baca Selengkapnyakebakaran hutan seluas lima hektar di kawasan wisata Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dipastikan sudah padam.
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sudah padam. Kebakaran itu berdampak pada 661 hektare lahan di sana.
Baca Selengkapnya