Cara Penularan Cacar Monyet, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Merdeka.com - Cara penularan cacar monyet perlu diketahui sebagai antisipasi. Beberapa hari terakhir, dunia kembali dikejutkan dengan penyakit langka yang muncul di beberapa negara. Penyakit ini tidak lain adalah Monkeypox atau juga dikenal dengan sebutan cacar monyet. Dilaporkan pada Mei 2022, terdapat beberapa kasus cacar monyet yang terjadi di Inggris dan Amerika.
Menurut laporan terakhir, penyakit yang disebabkan oleh virus monyet ini telah terdeteksi di 12 negara di dunia. Beberapa negara ini meliputi Australia, Spanyol, Kanada, Portugal, Swedia, Prancis, Jerman, Belgia, dan Swiss. Hingga kini, penyakit ini masih terus diteliti bagaimana potensi penyebaran secara luas.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau masyarakat agar tidak panik, namun tetap menerapkan gaya hidup bersih dan sehat untuk mewaspadai penyebaran penyakit ini. Selain itu, penting juga bagi masyarakat untuk memahami lebih lanjut mengenai penyakit cacar langka ini. Seperti bagaimana cara penularan cacar monyet dan gejala apa saja yang muncul jika seseorang terserang cacar monyet.
-
Bagaimana cacar monyet menular? Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui hewan dan manusia. Selain itu, cacar monyet juga bisa menular melalui paparan hewan lain, seperti tikus hingga tupai yang terinfeksi virus.
-
Apa yang menyebabkan penularan cacar monyet? 'Lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual. Hindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur , alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya,' kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) MPox IDI dr.Hanny Nilasari, Sp DVE dilansir dari Antara.
-
Cacar monyet ditularkan bagaimana? Penularan penyakit ini bisa dengan berbicara 'face to face' atau pelukan, kemudian ciuman, dan berhubungan seks,' kata Emma dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana cara penularan cacar monyet? Virus cacar monyet dapat menular dari hewan ke manusia lewat gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi. Hewan yang berpotensi menularkan virus ini antara lain adalah primata, tikus, tupai, dan kuskus. Seseorang juga bisa tertular cacar monyet jika mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi dan tidak dimasak dengan baik.
-
Mengapa cacar monyet menular? Cacar monyet juga dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utamanya adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi. Penularan antarmanusia terjadi melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.
-
Apa itu cacar monyet? Penyakit cacar monyet merupakan infeksi virus yang ditandai dengan munculnya bintil bernanah di kulit.
Dengan mengetahuicara penularan cacar monyet dan gejala, Anda bisa lebih berhati-hati dan terus mewaspadai risiko penularan yang bisa terjadi. Dilansir dari laman WHO dan CDC, berikut kami merangkum penjelasan tentang cara penularan cacar monyet, gejala, dan cara pencegahannya, bisa Anda simak.
Mengenal Cacar Monyet
Sebelum mengetahui cara penularan cacar monyet perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan penyakit ini. Monkeypox adalah virus zoonosis (virus yang ditularkan dari hewan ke manusia) dengan gejala yang sangat mirip dengan pasien cacar, meskipun secara klinis tidak terlalu parah.
Cacar monyet terutama terjadi di Afrika Tengah dan Barat, sering terjadi di dekat hutan hujan tropis dan semakin sering muncul di daerah perkotaan. Berbagai spesies hewan telah diidentifikasi rentan terhadap virus cacar monyet dan berpotensi menularkan. Ini termasuk tupai tali, tupai pohon, tikus berkantung Gambia, dormice, primata non-manusia dan spesies lainnya.
Jika dilihat dari segi patogen, virus cacar monyet adalah virus DNA beruntai ganda yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dari keluarga Poxviridae. Ada dua clade genetik yang berbeda dari virus monkeypox, yaitu clade Afrika Tengah (Congo Basin) dan clade Afrika Barat. Clade Cekungan Kongo secara historis menyebabkan penyakit yang lebih parah dan dianggap lebih menular dibandingkan clade Afrika Barat.
Cara Penularan Cacar Monyet dan Gejalanya
Cara penularan cacar monyet
Setelah memahami pengertian umum, berikutnya perlu diketahui bagaimana cara penularan cacar monyet yang dapat terjadi. Secara umum, penularan ini terjadi dari hewan ke manusia, yaitu ketika terjadi kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa dari hewan yang terinfeksi.
Sementara itu, penularan dari manusia ke manusia lainnya juga dapat terjadi akibat kontak dekat dengan sekret pernapasan, lesi kulit orang yang terinfeksi, atau benda yang baru saja terkontaminasi. Penularan melalui partikel droplet pernapasan biasanya memerlukan kontak tatap muka yang berkepanjangan.
Penularan juga dapat terjadi melalui plasenta dari ibu ke janin (yang dapat menyebabkan cacar monyet bawaan) atau selama kontak dekat selama dan setelah kelahiran. Sementara belum jelas saat ini apakah monkeypox dapat ditularkan secara khusus melalui jalur transmisi seksual. Studi diperlukan untuk lebih memahami risiko ini.
Gejala Cacar Monyet
Orang yang terkena cacar monyet biasanya memiliki masa inkubasi, yaitu 6 hingga 13 hari tetapi bia juga berkisar 5 hingga 21 hari. Dalam prosesnya, infeksi ini terjadi dalam dua periode, yaitu masa invasi dan erupsi kulit. Berikut penjelasannya:
Cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari 2 hingga 4 minggu. Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan sifat komplikasi.
Meskipun vaksinasi terhadap cacar di masa lalu bersifat protektif, saat ini orang yang berusia kurang dari 40 hingga 50 tahun (tergantung negaranya) mungkin lebih rentan terhadap cacar monyet karena penghentian kampanye vaksinasi cacar secara global setelah pemberantasan penyakit tersebut.
Lebih lanjut, penyakit ini dapat berkembang pada kondisi parah dengan menimbulkan beberapa komplikasi, seperti infeksi sekunder, bronkopneumonia, sepsis, ensefalitis, dan infeksi kornea dengan kehilangan penglihatan.
Cara Mencegah Cacar Monyet
Setelah mengetahui cara penularan cacar monyet dan gejalanya, terakhir terdapat beberapa rekomendasi upaya pencegahan yang bisa Anda lakukan. Secara umum, penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi cacar. Selain itu, Anda juga perlu mempraktikkan kebiasaan hidup bersih dan sehat untuk menurunkan risiko penularan virus.
Berikut beberapa cara mencegah cacar monyet yang bisa Anda lakukan:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh virus zoonosis dan dapat ditularkan kepada manusia melalui hewan.
Baca SelengkapnyaKemenkes menemukan kasus suspek cacar monyet atau mpox di Tangerang,
Baca SelengkapnyaCacar monyet termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Untuk menghentikan penularannya, penting untuk mengetahui tips-tips pencegahannya.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet biasanya muncul 5–21 hari setelah terinfeksi. Gejala awalnya mirip dengan flu, seperti demam, menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot.
Baca SelengkapnyaMpox memiliki periode invasi dengan gejala khusus yang perlu dikenali untuk membantu dalam pencegahannya.
Baca SelengkapnyaVirus ini sudah menyebar di Indonesia, namun belum terdeteksi menyebar di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca SelengkapnyaMonkeypox atau cacar monyet dapat menyebabkan bermacam-macam komplikasi
Baca SelengkapnyaMeski gejala kedua penyakit ini terlihat serupa, namun ada beberapa perbedaan gejala cacar monyet dan cacar biasa yang bisa diperhatikan.
Baca Selengkapnyavirus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, yang sudah masuk sejak tahun 2022 silam
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, kasus cacar monyet juga ditemukan di berbagai negara di luar Afrika, menimbulkan kekhawatiran global.
Baca Selengkapnya