Cerita Clara Sumarwati, Pernah Diragukan Daki Puncak Everest Sampai Masuk RS Jiwa
Merdeka.com - Clara Sumarwati, tercatat menjadi perempuan Asia Tenggara pertama yang berhasil menaklukkan puncak Everest. Kiprahnya bahkan pernah tercatat di dalam jurnal, hingga beberapa arsip internasional. Sayangnya ia pernah masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) akibat depresi usai prestasinya tidak diakui.
Kisahnya sendiri sempat viral dan dimuat di berbagai media sosial, salah satunya @sharenews.id yang dilansir Sabtu (19/2). Deceritakan, ia melakukan pendakian sebanyak dua kali, yakni tahun 1994 dan terakhir tahun 1996.
Menurut warga Minggiran, Suryodingratan, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta itu, pendakian pertama gagal dan baru berhasil di pendakian kedua. Berikut kisahnya
-
Siapa yang pertama kali mencapai puncak Everest? Meskipun Edmund Hillary dan Tenzing Norgay tercatat secara resmi sebagai orang pertama yang mencapai puncak tertinggi di dunia pada tahun 1953, penemuan terbaru oleh pembuat film dan pendaki AS, Jimmy Chin, kembali memicu spekulasi tentang pencapaian Mallory dan Irvine.
-
Siapa yang pertama kali menaklukkan puncak Everest? Pasangan petualang, Norgay seorang Sherpa Nepal-India dan Hillary seorang Selandia Baru, mencapai puncak Everest pada pukul 11:30 pada tanggal 29 Mei, menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak gunung yang terkenal di dunia ini.
-
Di mana letak Gunung Everest? Gunung Everest berdiri di perbatasan antara China dan Nepal, dan bagian utaranya berada di sisi China.
-
Kenapa Everest dianggap gunung tertinggi di dunia? Kendati begitu, Gunung Everest akan selalu menjadi titik tertinggi di Bumi, dan itu berarti gunung tersebut akan selalu mendapat tempat dalam impian mereka yang ingin menaklukkan alam
-
Bagaimana cara mengukur ketinggian Gunung Everest? Cara paling tradisional untuk mengukur ketinggian gunung pasti melibatkan beberapa keterampilan trigonometri, seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (11/9). Metodenya disebut triangulasi, yang mengharuskan mengetahui jarak antara dua titik di permukaan tanah, dan sudut antara kedua titik tersebut dan puncak gunung.
-
Kapan Hari Everest Internasional dirayakan? Peringatan ini dirayakan setiap 29 Mei secara global.
Terbersit Muncak ke Everest
©2022 Instagram @sharenews.id/Merdeka.com
Clara mengatakan, awal mula ketertarikannya menjajal puncak gunung bermula saat mengikuti resimen mahasiswa, di Universitas Atmajaya, sekitar awal tahun 1990an
Dikatakan, keyakinannya untuk menaklukkan puncak tertinggi di dunia itu setelah rekannya bernama Aryati berhasil mendaki puncak Annapurna IV (7.535 meter) di Nepal lewat salah satu program ekspedisi puncak gunung.
Ketika itu ia mulai tertantang untuk mendaki gunung, hingga di bulan Januari 1993 Clara bersama tiga pendaki puteri Indonesia lainnya mencapai puncak Aconcagua (6.959 meter) di pegunungan Andes, Amerika Selatan.
Modal Nekat
Sementara itu, dalam peringatan puncak Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun 2020 di Bontang Mangrove Park, Taman Nasional Kutai, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Clara yang menjadi pembicara di sana mengaku saat itu hanya bermodal nekat.
Berbekal pendakian di beberapa gunung di Taman Nasional Indonesia seperti Rinjani, Semeru, Merapi-Merbabu, dan gunung Gede Pangrango, pada 26 September 1996 saat usia 29 tahun ia berhasil menaikki Everest walau kurang dari 11 menit di puncak karena suhu.
“Modal saya adalah nekad yang saya peroleh dari menjadi pelatih taekwondo dan bantuan pemerintah melalui koppasus dan KSAD TNI ”, kata dia, mengutip ksdae.menlhk.go.id
Diketahui Clara sudah dua kali mendaki Everest, yakni 1994 namun gagal karena badai, dan kedua di tahun 1996 hingga sampai puncak dibantu 5 pemandu asal Nepal.
Persiapan yang Dilakukan
Menurutnya, ada banyak persiapan yang wajib diperhatikan, salah satunya seputar fisik termasuk finansial di masa itu. Ia mengaku sempat mendapat bantuan sponsor, banyak di antaranya juga yang meragukan hingga bantuan datang dari Panitia Ulang Tahun Emas Kemerdekaan Republik Indonesia, yang dibawahi Sekretariat Negara.
Untuk fisik, ia sempat latihan berlari, berenang, naik tangga yang dilakukan selama 5 jam sehari di Senayan. Kemudian tekad dan mental yang kuat untuk mencapai apa yang diinginkan menjadi pendorong yang amat penting.
“Kalau mau pergi kita seperti pindahan rumah, harus dipersiapkan dengan baik” terangnya
Sempat Masuk Rumah Sakit Jiwa
Diinformasikan, Clara pernah mengalami depresi di tahun 1997, atau satu tahun setelah mendaki puncak Everest. Bukan tanpa alasan ia mengalami hal demikian, keadaan itu dipicu karena tidak adanya apresiasi dari pihak-pihak terdekatnya.
Bahkan banyak yang menyangsikan karena minimnya bukti usai ke puncak Everest, salah satunya seperti foto yang menunjukkan ia memegang bendera di puncak. Di sana disebut tidak terlihat tiang segitiga yang menandakan lokasi puncak Everest.
Akhirnya ia pun dirawat di salah satu rumah sakit jiwa di Magelang, Jawa Tengah. Saat dilakukan perawatan, ia juga kerap menceritakan pengalamannya ke puncak everest kepada para perawat yang menanganinya
Diakui Secara Internasional
Walau begitu, sejumla catatan internasional justru membuktikan keaslian klaim Clara dengan mencantumkan nama serta tanggal pencapaian di buku-buku seperti Everest karya Walt Unsworth (1999), Everest: Expedition to the Ultimate karya Reinhold Messner (1999) dan website EverestHistory.com, sebuah referensi andal akan segala sesuatu yang berkaitan dengan pendakian gunung di dunia.
Saat ini perempuan berusia 53 tahun itu masih aktif di dunia pecinta alam serta pendakian gunung, dengan menjadi pemateri dan pemandu.
Di tahun 2019, pengalaman Clara juga sempat ditulis dalam buku Indonesia Menjejak Everest karya Furqon Ulya Himawan. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria ini mendaki Everest hampir setiap tahun karena berkaitan dengan pekerjaannya.
Baca SelengkapnyaMeski tidak selamat, kata-kata dari pendaki malang itu kini bisa dibaca secara keseluruhan untuk pertama kalinya secara daring.
Baca SelengkapnyaPerayaan Hari Everest Internasional, memiliki sejarah menarik.
Baca SelengkapnyaGunung Everest sering diklaim sebagai gunung paling tinggi di dunia. Apakah benar adanya?
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar gunung tertinggi di jagad semesta.
Baca SelengkapnyaGunung Talamau menjadi salah gunung tertinggi di Sumatra Barat yang termasuk dalam kategori tipe gunung api tidak aktif.
Baca SelengkapnyaPenemuan sepatu kuno di Gletser Rongbuk kembali memicu diskusi mengenai keberhasilan George Mallory dan Andrew Irvine mencapai puncak Gunung Everest 1924.
Baca SelengkapnyaPensiunan anggota Kopassus ini mengenang perjuangannya menaklukan puncak tertinggi dunia demi mengibarkan bendera merah putih.
Baca SelengkapnyaPutri Handayani, wanita asal Serdang Bedagai yang sudah menaklukan berbagai gunung di dunia. Ia pun menjadi sosok inspirasi bagi kaum muda.
Baca SelengkapnyaSaat itu, Asmujiono membawa nama Indonesia, karena memang negara tetangga Malaysia juga menjalankan misi serupa.
Baca SelengkapnyaSetelah bercerai dari Reza Arap, sosok Wendy Walters kerap mencuri perhatian. Seperti apa potretnya?
Baca SelengkapnyaBuku ini diterbitkan setiap tahun dan telah terjual lebih dari 143 juta naskah serta telah diterjemahkan dalam 22 bahasa.
Baca Selengkapnya