Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Kampung Miskin di Semarang Ini Sulit Terapkan Social Distancing, Ini Alasannya

Warga Kampung Miskin di Semarang Ini Sulit Terapkan Social Distancing, Ini Alasannya Curhat Soimah. ©2020 Merdeka.com/Youtube Indosiar

Merdeka.com - Untuk mencegah penularan Virus Corona, pemerintah Indonesia terus menggalakkan sosialisasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan juga social distancing.

Dilansir dari Liputan6.com, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan kepada para bupati untuk meminta kepada masyarakat di wilayahnya untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan mengurangi kerumunan.

Tak hanya itu, dilansir dari Liputan6.com, Presiden Joko Widodo menyebutkan langkah social distancing atau menjaga jarak satu sama lain penting dilakukan dalam menghadapi situasi mewabahnya Virus Corona.

Orang lain juga bertanya?

Atas instruksi Presiden dan Gubernur Jawa Tengah itu, masyarakat harus turut mempraktikkan PHBS dan social distancing. Tak terkecuali masyarakat Tambakrejo di Semarang yang baru saja digusur.

Masalahnya setelah penggusuran itu, mereka kemudian menempati bedeng sempit yang nyaris tanpa jarak. Dilansir dari Liputan6.com, tokoh masyarakat Tambakrejo, Teha Edy Johar mengatakan ada 97 kepala keluarga yang tinggal di bedeng, sejak digusurnya kawasan itu untuk normalisasi Banjir Kanal Timur.

Kehidupan Berjalan Normal

ganjar pranowo blusukan ke kampung kumuh

2013 Merdeka.com/parwito

Bila sebagian kawasan Kota Semarang lengang karena anjuran untuk lebih banyak berdiam diri di rumah, hal itu tidak terjadi pada masyarakat korban penggusuran di Tambakrejo yang terletak di bagian utara kota.

"Di sana anak-anak tetap mengaji, belajar dan bermain. Kehidupan di sini tetap biasa saja. Nggak ada perubahan dengan anjuran banyak berdiam diri," ujar Teha dilansir Liputan6.com.

Lebih Takut Tak Bisa Kerja daripada Takut Kena Corona

kampung miskin semarang di tengah ancaman virus corona

2020 liputan6.com

Sependapat dengan Teha, Ketua RT 05 RW 16 Kelurahan Tanjungmas Rahmadi mengatakan aktivitas warga di tempatnya berjalan seperti biasa. Rahmadi memperkirakan warga di tempatnya itu lebih takut tak bisa kerja ketimbang terkena Virus Corona.

Selain itu sampai saat ini di tempatnya juga tidak ada penyemprotan disinfektan maupun sosialisasi gaya hidup sehat.

"Sementara itu untuk urusan kesehatan, warga tinggal melapor ke kelurahan untuk selanjutnya dirujuk ke puskesmas. Rata-rata warga di sini itu sakitnya ISPA, flu, dan diare," jelas Rahmadi.

Ditinggal Relawan

kampung miskin semarang di tengah ancaman virus corona

2020 liputan6.com

Dilansir dari Liputan6.com, Teha menuturkan sebelum menyebarnya pandemi Virus Corona, warga di kampung Tambakrejo biasa didatangi para relawan mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang seperti UNDIP, UNNES, UDINUS, dan UNISULA. Di sana mereka mengadakan pembelajaran gratis termasuk mengaji.

Namun sejak Gubernur Ganjar Pranowo memberlakukan belajar online, para mahasiswa itu kemudian berdiskusi dengan warga setempat untuk menghentikan kegiatan di sana sementara waktu.

Kegiatan Belajar Mandiri Tidak Berjalan Efektif

kampung miskin semarang di tengah ancaman virus corona

2020 liputan6.com

Setelah mahasiswa tak hadir lagi, warga menjadi gelisah. Selain itu di kampung itu tak ada pendampingan yang jelas terkait belajar online yang dilakukan anak-anak sekolah yang libur.

"Kalau yang punya rumah sih ada fasilitas. Di sini kan nggak ada. Yang ada malah anak-anak jadi tambah liar," ujar Bu Rahmadi.

Kesulitan serupa juga dihadapi saat mengajar anak-anak di sana tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Saya dan beberapa teman di sini juga berusaha mengajari anak-anak cuci tangan pakai sabun, jelasin apa itu Corona, dan tidak menerima tamu dari luar. Tapi dengan informasi yang seadanya," kata Bu Rahmadi dilansir Liputan6.com.

Sulit Isolasi Diri

kampung miskin semarang di tengah ancaman virus corona

2020 liputan6.com

Menurut Teha, mengisolasi diri bagi orang-orang kaya mungkin menjadi perkara yang mudah. Sebab orang kaya memiliki rumah yang besar dan halaman yang luas.

Sementara di Kampung Tambakrejo, para orang-orang korban penggusuran itu tinggal di dalam bedeng yang sempit. Rata-rata luas bedeng di sana hanya seukuran 6 meter persegi yang harus diisi 4 orang.

Selain itu antara satu bedeng dengan bedeng yang lain tak terpisahkan dengan satu apapun alias menempel. Walau begitu, Teha percaya ada satu kekuatan yang bisa menyelamatkan warganya dari pandemi Virus Corona.

"Salah satu kekuatan orang miskin adalah solidaritas. Ini bisa mengatasi situasi ancaman ini," ujar Teha dilansir Liputan6.com. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan

Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Jalan Masuknya Tersembunyi,  Begini Kisah Kampung Mojokoncot yang Diklaim Kampung Tersepi di Indonesia
Jalan Masuknya Tersembunyi, Begini Kisah Kampung Mojokoncot yang Diklaim Kampung Tersepi di Indonesia

Setelah ditinggal warganya, kampung ini kemudian berganti nama menjadi Mojokoncot

Baca Selengkapnya
Warga Papua Alami Kekeringan dan Kelaparan, Ini Sejumlah Kendala Kirim Bantuan
Warga Papua Alami Kekeringan dan Kelaparan, Ini Sejumlah Kendala Kirim Bantuan

Hanya pesawat kecil yang bisa masuk ke distrik tersebut. Namun bantuan logistik perlu diantar ke kampung-kampung yang terjal.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Kekeringan di Jawa Tengah, Nenek Asal Pati Harus Jalan Kaki 2 Kilometer Pikul Puluhan Liter Air
Potret Miris Kekeringan di Jawa Tengah, Nenek Asal Pati Harus Jalan Kaki 2 Kilometer Pikul Puluhan Liter Air

Warga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.

Baca Selengkapnya
Miris, Akibat Jalan Tak Bisa Dilewati Mobil, Jenazah Ini Ditandu Warga Lewati Tanjakan Curam
Miris, Akibat Jalan Tak Bisa Dilewati Mobil, Jenazah Ini Ditandu Warga Lewati Tanjakan Curam

Sebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.

Baca Selengkapnya
Melihat Keseharian Para Lansia di Kampung Terpencil Tengah Hutan Banyumas, Hidup Serba Sulit
Melihat Keseharian Para Lansia di Kampung Terpencil Tengah Hutan Banyumas, Hidup Serba Sulit

Sebuah kampung terpencil tengah hutan dihuni para lansia. Bagaimana kehidupan mereka di sana?

Baca Selengkapnya
Dua Dunia Berbeda, PIK 2 dan Desa Kecil di Ujung Jakarta
Dua Dunia Berbeda, PIK 2 dan Desa Kecil di Ujung Jakarta

Warga memanfaatkan jalan pipa. Jalan tersebut tidak terhubung dengan jalan utama PIK 2.

Baca Selengkapnya
Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro
Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro

Berkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.

Baca Selengkapnya
Viral Pria Temui Gang Super Sempit di Mampang, Penampakannya Curi Perhatian
Viral Pria Temui Gang Super Sempit di Mampang, Penampakannya Curi Perhatian

Video ini seakan menggambarkan realitas sehari-hari di daerah perkotaan yang begitu padat.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga Kampung Terpencil di Banjarnegara, Hanya Ada 6 Rumah
Melihat Kehidupan Warga Kampung Terpencil di Banjarnegara, Hanya Ada 6 Rumah

Seorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.

Baca Selengkapnya
Potret Warga Desa di Blora Mengais Sumber Mata Air Dampak Kekeringan, Pasrah Antre Berjam-jam
Potret Warga Desa di Blora Mengais Sumber Mata Air Dampak Kekeringan, Pasrah Antre Berjam-jam

Sumber air yang biasanya dimanfaatkan mendadak juga mengering sejak kemarau.

Baca Selengkapnya