Cuaca Ekstrem Sebabkan Banjir dan Pergerakan Tanah di Bantul, Ini Kata BPBD
Merdeka.com - Pada pertengahan Bulan Februari ini, sebagian besar wilayah Jateng dan DIY memasuki puncak musim hujan. Besarnya intensitas hujan membuat terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa tempat. Kondisi itu juga terjadi di Kabupaten Bantul.
“Hujan disertai angin kencang di wilayah Bantul pada Kamis (17/2) sekitar pukul 16.00 WIB mengakibatkan sejumlah kejadian, yaitu banjir di empat lokasi, dan pergerakan tanah di tujuh lokasi,” kata Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, dikutip dari ANTARA.
Bencana Hidrometeorogi di Bantul
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
-
Mengapa cuaca ekstrem terjadi di Jateng? Potensi cuaca ekstrem itu dipicu oleh pola belokan angin dan korvergensi yang terlihat dominan di wilayah Pulau Jawa termasuk Jateng, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
-
Bagaimana hujan tak menentu terjadi di Indonesia? Semua faktor ini menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu, dengan perubahan ekstrem dari panas yang menyengat hingga hujan deras dalam waktu singkat.
-
Apa saja dampak dari cuaca ekstrem? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan. Manager Humas DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 'Karena hujan yang deras dan angin kencang, tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah sehingga kanopi turun ke bawah. Pihak KAI Group akan menanggung seluruh kerusakan yang dialami para pelanggan yang terdampak,'
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
©BPBD Sleman
Cuaca ekstrem yang terjadi di Bantul juga mengakibatkan pohon tumbang di 19 lokasi dan talud sungai jebol di satu lokasi. Kejadian tersebut tersebar di 10 kecamatan yang meliputi 14 kelurahan/desa.
Rinciannya, di Desa Baturetno (Banguntapan) satu lokasi, di Desa Palbapang (Bantul) satu lokasi, di Desa Imogiri dua lokasi dan di Desa Wukirsari (Imogiri) delapan lokasi, di Desa Canden (Jetis) satu lokasi, di Desa Sendangsari (Pajangan) lima lokasi, dan di Desa Gilangharjo (Pandak) satu lokasi.
Selain itu, di Desa Bawuran lima lokasi, di Desa Segoroyoso satu lokasi, dan Desa Wonolelo (Pleret) satu lokasi, Desa Srihardono (Pundong) satu lokasi, Desa Argosari satu lokasi, Desa Argomulyo (Sedayu) dua lokasi, dan Desa Timbulharjo (Sewon) satu lokasi.
Kerugian Capai Puluhan Juta Rupiah
©2022 Merdeka.com
Aka mengatakan, dampak dari kejadian itu adalah tertutupnya akses jalan, pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik, jembatan, kandang, pondok pesantren, rumah, sekolah, kerusakan talud jalan, talud pekarangan, talud sungai, dan tempat usaha. Estimasi biaya kerusakan yang disebabkan angin kencang itu mencapai Rp37.990.000.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem itu berlangsung sejak 17 sampai 23 Februari 2022.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, dan dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan lain-lain,” kata Aka dikutip dari ANTARA.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaBPBD Bali, mengeluarkan sejumlah titik potensi banjir bandang di wilayah Pulau Bali, selama masuk musim penghujan
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca SelengkapnyaHujan lebat mengakibatkan genangan di sedikitnya empat titik di Kabupaten Badung dan enam titik di Kota Denpasar.
Baca SelengkapnyaPrediksi hujan tersebut akan terjadi diberbagai daerah diantaranya Sumatera Barat, Bengkulu hingga Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca Selengkapnya