Dapat Penghargaan, Pemacing yang Selamatkan Siswa Susur Sungai Berat Terima Hadiah
Merdeka.com - Mbah Sudiro (72) dan Kodir (37) mendapat penghargaan atas jasanya yang berhasil menyelamatkan puluhan siswa SMPN 1 Turi yang hanyut pada peristiwa susur sungai maut (21/2) di Sleman.
Tak hanya merasa senang, mereka berdua justru merasa berat menerima penghargaan tersebut. Pasalnya, mereka merasa yang berhak menerima penghargaan itu bukan hanya mereka berdua saja, namun juga warga lainnya yang ikut menyelamatkan korban. Atas jasanya menyelamatkan korban susur sungai, Mbah Sudiro dan Kodir berhak atas uang sebesar Rp10 juta dari Kementerian Sosial.
Membersihkan Makam
-
Siapa yang membantu siswa SD menyeberangi sungai? Dandim 1501/Ternate Letkol Arm Adietya Yuni Nurtono membenarkan ada anggotanya yang sukarela membantu siswa SD menyeberangi sungai karena jalur itu merupakan jalan pintas dibanding memutar sejauh 1,3 kilometer.
-
Siapa yang ikut membersihkan sungai? Thariq Halilintar mengajak beberapa temannya untuk turut serta membersihkan tumpukan sampah yang menggenang di Sungai Ciliwung sebagai bagian dari aksi sosial.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Siapa yang selamat dari KM Soneta? Sebanyak sembilan ABK yang terombang ambing diselamatkan oleh kapal KM Bintang Barokah yang sedang melintas.
-
Siapa yang membantu masyarakat di sekitar Sungai Citarum? Indra Darmawan adalah sosok yang berperan penting dalam Yayasan Bening Saguling.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
2020 Merdeka.com
Pada saat peristiwa susur maut itu terjadi, Mbah Sudiro sedang membersihkan makam. Lalu tiba-tiba dia mendengar suara lolongan di kejauhan.
Pada awalnya Sudiro mengira teriakan itu hanyalah candaan. Kemudian dia meminta anaknya untuk mengecek ke sungai. Tak lama kemudian, anaknya mendatanginya dan bilang bahwa itu merupakan teriakan anak-anak yang hanyut di sungai.
Sempat Ikut Hanyut
2020 Merdeka.com
Dalam upaya menyelamatkan para siswa yang hanyut, Sudiro mengaku sempat ikut terbawa arus. Namun ia bisa bertahan setelah berpijak pada batu dan berpegangan tangan pada tangga panjang yang ia bawa. Namun karena saat itu batu licin, dia juga sempat terpeleset dan menyebabkan luka pada kakinya.
"Saya langsung ikut membantu mengevakuasi dan merangkul anak-anak ke tepi sungai. Saya gendong beberapa siswa yang sudah tak berdaya. Saat itu arus memang cukup deras. Mungkin karena hujan di atas deras, tiba-tiba air langsung tinggi. Ya saya Cuma bisa membantu saja. Ada yang cuma dipegang, ada yang cuma digendong," ujar Sudiro dikutip dari Antaranews.com.
Disumbangkan untuk Bangun Masjid
2020 liputan6.com
Mbah Sudiro berencana membagikan uang yang diterimanya kepada para warga yang ikut membantu menolong siswa SMPN 1 Turi yang hanyut terbawa arus Sungai Sempor. Selain itu dia juga memberikan sebagian untuk kas Rukun Tetangga di tempatnya.
"Hadiah ini saya bagikan dan juga akan saya sumbangkan untuk membangun masjid," kata Mbah Sudiro dilansir Antaranews.com.
Sama seperti Mbah Sudiro, Kodir juga tak sanggup menerima penghargaan itu sendiri.
"Enggak Sanggup sebenarnya menerima ini. Karena niatnya kan kemanusiaan," ujar Kodir.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret dua TNI berjibaku selamatkan petani yang terseret arus deras sungai Lekukan.
Baca SelengkapnyaSatu korban terseret ombak di kawasan Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Kabupaten Malang, ditemukan selamat, sedangkan empat lainnya masih hilang.
Baca SelengkapnyaSusi Pudjiastuti mengajak pensiunan jenderal Kopassus untuk naik kapal kecil saat ombak sedang besar. Siapakah sosoknya dan seperti apa momen yang tercipta?
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaTak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.
Baca SelengkapnyaVideo ini diunggah akun @chunu_27hyts dan menjadi viral di tiktok.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu yang lalu publik dikejutkan dengan kabar tenggelamnya dua bocah di Brebes.
Baca SelengkapnyaKeempat remaja tersebut mandi di Pantai Pancer atau dikenal juga Pantai Perawan Desa Sidoasri.
Baca SelengkapnyaMbah Kalap pernah identik dengan Sungai Jagir di Surabaya. Ia penyelam handal untuk menyelamatkan banyak nyawa di tahun 1970-1980 silam
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaPeristiwa nahas terjadi saat 122 santri Pesantren Imam As Syafii Enrekang, Sulsel, berwisata ke Pantai Lowita.
Baca Selengkapnya