Dengar Suara Beton Bergesek, Ini Cerita Fauzi Baadila saat Alami Gempa di Sulawesi
Merdeka.com - Pada pertengahan Januari lalu terjadi gempa bumi di wilayah Mamuju, Sulawesi Barat. Sampai pada Minggu (31/1), beberapa gempa susulan masih sering dirasakan.
Aktor Fauzi Baadila ternyata juga turut merasakan gempa bumi tersebut. Diketahui, saat ini Fauzi Baadila terlibat menjadi relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk membantu korban gempa Mamuju.
Baru-baru ini, Fauzi Baadila menceritakan bagaimana pengalamannya menjadi relawan. Ia juga bercerita mengenai pengalamannya saat harus berlindung ketika terjadi gempa susulan.
-
Bagaimana Farid membantu korban gempa di Lombok? Ia berhasil membuat sistem bantuan pemerintah berupa rumah senilai Rp50 juta per unit. Saat itu, ia berhasil membangun 47 ribu rumah di Lombok.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Bagaimana Famasulo membantu warga Nias? Sebagian besar warga Nias merupakan petani dan peternak, sehingga memerlukan dana lebih dengan cara meminjam warga setempat.
-
Apa yang Fajar lakukan? Berkat keberadaan kabel optik semrawut di area Plaza Ciputat, Jalan Ir H.Juanda, Tangerang Selatan, Fajar (30), selamat dari maut usai percobaan bunuh diri yang dia lakukan Senin (14/10).
-
Apa yang pernah dialami Fildan? Fildan pernah berhenti sekolah beberapa kali karena tidak punya uang untuk membayar komite. Fildan bahkan pernah merasakan kelaparan.
-
Bagaimana Bayah dalam mitigasi gempa? Sementara itu, ditambahkan Wafid saat ini wilayah yang dekat dengan pusat gempa pada 25 Februari 2024 itu masih minim mitigasi gempa.
Loncat Seperti Kijang
Instagram - Fauzi Baadila
Hal itu diungkapkan oleh Fauzi Baadila dalam unggahan foto di akun Instagram pribadinya pada Minggu (31/1). Dalam unggahan tersebut, Fauzi Baadila bercerita mengenai pengalamannya saat berada di Sulawesi Barat.
Fauzi Baadila mengungkapkan bahwa saat terjadi gempa bumi susulan, ia berada di lantai 2 sebuah hotel. Fauzi Baadila bercerita bahwa pada saat itu ia lebih baik tidur di dalam tenda darurat.
"Gue di lantai 2, hotel nya agak retak dikit.. dan barusan gempa lagi disini ke sekian kalinya di mamuju, gue lari ! loncat seperti kijang dikejar macan ! ... ke parkiran ... fix malem ini tidur di mobil atau di tenda," tulis Fauzi Baadila.
Suara Beton Bergesekan
Lebih lanjut dalam unggahan lainnya, Fauzi Baadila menceritakan kronologi kejadian yang ia alami secara lengkap. Ia menjelaskan bahwa pada saat itu dirinya sedang beristirahat di hotel setelah melakukan aktivitas bersama relawan lainnya.
"Alhamdulillah, barusan ngalamin gempa di lantai 2 di hotel, setelah seharian keliling terus tadi kan ke hotel. Di hotel baru megang HP, nge-charge telepon, tiba-tiba gempa 4,5 SR. Itu kamar goyang, suara beton sama beton gesekan. Wah itu suaranya gak enak banget," jelasnya.
Berada di Lantai 2
Dalam keadaan tersebut, Fauzi Baadila sempat berpikir bahwa di bawah tempat tidur menjadi tempat yang aman untuk berlindung. Namun, setelah berpikir cepat ia tersadar bahwa dirinya berada di lantai 2.
"Tapi gue mikir lagi, gue di lantai dua, kalau pun gue angkat tempat tidur terus gue masuk ke bawah tempat tidur biar kalau ada reruntuhan badan gue aman, gue tetep aja bisa amblas ke lantai 1," tambahnya.
Mengambil Keputusan Cepat
Dalam kondisi tersebut, Fauzi Baadila menjelaskan bahwa ia mengalami kehilangan konsentrasi. Namun, setelah bisa sedikit tenang, ia lalu mengambil keputusan untuk meninggalkan kamar hotel tersebut.
"Itu konsentrasi agak ilang sih karena panik. Akhirnya gue loncat, lari, nyari tangga. Keluar pintu masih bingung tangga di mana. Gue lari kayak kijang dikejar macan. Gue lari ke parkiran. Nunggu nunggu, gue lari lagi ke kamar, gue beresin semua tas, kunci rumah, kunci mobil, kunci brankas, gue bawa semua, gue lari lagi ke bawah. Gue bilang gue tidur aja deh di mobil rescue," imbuhnya. (mdk/dem)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati juga ikut menyalatkan almarhum Fauzan di masjid dekat rumahnya bersama warga sekitar.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean mendengar adanya suara dentuman yang sangat keras dari arah lautan saat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaSuharyanto juga memberikan bantuan secara simbolis kepada para warga yang terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaBPBD Jawa Tengah mengungkap banyaknya rumah yang terdampak gempa Batang, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca Selengkapnya