Digunakan untuk Kondisi Darurat, Mahasiswa UNS Ciptakan Alat Unik Ini
Merdeka.com - Berbagai terobosan dilakukan oleh berbagai pihak untuk memudahkan dalam menjalani aktivitas di masa pandemi ini. Salah satunya Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) ini. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) UNS menciptakan celana apung untuk kondisi darurat banjir.
“produk celana apung ini memiliki kelebihan sendiri, yaitu bersifat tahan air dan tahan dingin,” kata Andian Hidayat, ketua tim PKM-K UNS tersebut. Lantas seperti apa penggunaan alat tersebut? Berikut selengkapnya:
Alat Unik
-
Bagaimana celana dalam yang tepat membantu mengatasi masalah keringat? Masalah dengan area sekitar vagina adalah bahwa sebagian besar wanita tidak duduk dan membuka cukup lebar sehingga udara dapat menghilangkan kandungan air yang ada. Bagian tubuh seperti dada, punggung, atau kaki, terpapar cukup udara yang membantu air (keringat) untuk menguap. Sedangkan pada bagian di antara kaki tak semudah itu.
-
Mengapa mahasiswa UGM memasang alat pemanen air hujan? Dari 11 dusun, ada dua dusun yang kita survei masih belum dialiri PDAM. Di dusun yang sudah teraliri PDAM kadang air hanya mengalir seminggu sekali,' kata Ardy dikutip dari ANTARA pada Kamis (11/7).
-
Bagaimana cara warga Dusun Tonjong beradaptasi dengan banjir? Tujuannya apabila banjir telah surut, mereka lebih mudah membersihkan bagian dalam rumah. 'Banjir di sini hampir setiap tahun. Bahkan untuk tahun ini, sejak awal tahun 2024, sudah terjadi empat kali banjir di sini,' kata Damsiri.
-
Kenapa mahasiswa UGM buat jaket ini? Pengembangan ECO Jacket berawal dari cuaca yang tidak menentu dan peningkatan suhu di Indonesia. Melihat kondisi tersebut, dia dan timnya mengembangkan sistem pendingin yang bisa diimplementasikan pada pakaian.
-
Bagaimana jaket bantu cegah dehidrasi? Jaket membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil dengan membatasi jumlah keringat yang menguap secara berlebihan.
-
Bagaimana pembuatan Baju Kurung Tanggung? Dalam pembuatan baju adat ini, bahan yang digunakan adalah beludru yang berwarna merah.Bahan beludru itulah disulam dengan benang warna emas dengan berbagai motif, mulai dari kembang melati, bunga bertabur, dan lain sebagainya.
©2017 Merdeka.com
Andian mengatakan, celana tersebut dapat digunakan seperti celana pada umumnya. Namun pada kondisi darurat, celana itu dapat berfungsi.
Dilansir dari ANTARA pada Kamis (19/8), langkah pertama agar celana apung itu dapat bekerja adalah dengan membuka katup udara yang terdapat di samping badan celana. Selanjutnya, pengguna dapat meniup beberapa kali sehingga gelembung pelampung benar-benar menggelembung secara optimal mengisi seluruh ruang kosong di dalam celana apung.
“Ketiga, setelah gelembung pelampung terisi udara, segera tutup katup udara dengan rapat. Terakhir, celana apung dapat digunakan untuk mengapung di atas air,” terang Andian.
Kegunaan Celana Apung
Secara pribadi, Andian berharap inovasi itu dapat menyumbang medali emas untuk UNS. Sementara itu Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Geografi FKIP UNS, Yasin Yusuf mengatakan keberadaan celana apung itu menjadi ide yang cemerlang terkait mitigasi bencana banjir di Indonesia karena bencana paling sering terjadi.
“Pada tahun 2020, ada 1.518 kejadian dengan cakupan wilayah yang luas dan korban yang terdampak juga banyak. Adanya inovasi celana apung ini bukan hanya berpotensi mengurangi risiko banjir, tapi juga menjadi peluang untuk variasi baru pariwisata air,” kata Andian. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna dapat mengatur batas suhu sesuai tingkat kenyamanan yang diinginkan.
Baca SelengkapnyaSiswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar. Seperti apa hasilnya?
Baca SelengkapnyaJangan pernah meragukan bapak-bapak soal 'ngakalin' sesuatu. Ide dan tingkahnya selalu ajaib!
Baca SelengkapnyaMereka membangun tenda darurat tersebut karena wilayah pemukiman mereka kerap dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter.
Baca SelengkapnyaAlat itu telah digunakan oleh pemerintah Kecamatan Sukatani yang juga daerah rawan longsor
Baca SelengkapnyaPerjuangan seorang mahasiswa yang kebanjiran saat hendak seminar ini viral, berakhir dapat pujian.
Baca SelengkapnyaTeknologi itu diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada dua dusun di Pulau Karampuang yang masih kesulitan air bersih.
Baca SelengkapnyaTernyata jas hujan sering dipakai untuk keperluan lain, selain motoran. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaKetua Kelompok Tani Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, mengatakan, hibah alat ini akan sangat bermanfaat bagi kelompoknya.
Baca SelengkapnyaIde nyeleneh Khoirul Anam memang enggak ada habisnya, begini karya terbarunya
Baca SelengkapnyaDengan mempersiapkan tas siaga bencana yang lengkap dan terorganisir, kita dapat meningkatkan kesiapan dan ketahanan saat menghadapi bencana alam.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku benar-benar kaget ketika kena sarung Cak Imin. Rasanya keras dan pedas.
Baca Selengkapnya