Dinilai Banyak Kecurangan di Pilkada, Paslon Asal Rembang Ini Ajukan Gugatan ke MK

Merdeka.com - Setelah pilkada berakhir, biasanya akan ditemukan banyak laporan kecurangan dari berbagai pihak. Biasanya, pihak yang melapor adalah pasangan yang kalah dalam hajat politik itu.

Hal itu pula yang ditemukan di Rembang, Jawa Tengah. Setelah proses penghitungan suara yang menegangkan, pasangan calon (paslon) nomor urut 02 Abdul Hafidz-Hanies Choli Barro berhasil memenangkan Pilkada 2020 dengan peroleh suara sebanyak 214.237. Mereka berhasil mengalahkan pasangan nomor urut 01, Harno-Bayu Ardiyanto yang hanya meraih 208.736 suara.

Walaupun hasil Pilkada telah diumumkan oleh KPU, namun pihak paslon nomor urut 01 belum bisa menerima hasil itu. Menurut mereka, banyak kecurangan yang terjadi selama Pilkada berlangsung. Hal inilah yang membuat mereka akhirnya menggugat hasil pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK). Lalu bagaimana kelanjutan cerita dari gugatan tersebut? Berikut selengkapnya:

Ditemukan Banyak Kecurangan

©2012 Merdeka.com/imam buhori

Kuasa Hukum Harno-Bayu Ardiyanto, Nimerodi Gulo mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan banyak kecurangan selama pilkada yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Menurutnya, kecurangan itu dilakukan secara terang-terangan. Dia memberikan contoh adanya oknum yang menggunakan kekuasaannya untuk mengatur pemenangan pasangan tertentu.

Untuk itulah, Gulo sudah mengantongi sejumlah alat bukti yang telah dilampirkan dalam berkas gugatan. Baginya, semua yang ia lakukan itu semata-mata untuk mencari keadilan yang terjadi selama pelaksanaan Pilkada Rembang.

“Dalam upaya untuk mencari keadilan terhadap kecurangan itu, kami sebagai PH mengajukan permohonan ke MK sekaligus melakukan upaya-upaya lain seperti melaporkan ke pihak-pihak terkait atas pelanggaran yang dilakukan KPU dan Banwas,” ungkap Gulo dikutip dari Liputan6.com pada Sabtu (19/12).

Tidak Ditindaklanjuti

©©2012 Merdeka.com/imam buhori

Sementara itu salah satu anggota tim advokasi Harno-Bayu Ardiyanto, Karyono, mengatakan bahwasanya berbagai tindakan pelanggaran yang ada di TPS sebenarnya telah diungkapkan secara langsung kepada pihak penyelenggara maupun pengawas di tingkat kecamatan. Walau begitu kenyataannya laporan itu tidak ditindaklanjuti oleh pihak terkait walau sudah diamini oleh banyak pihak.

“Temuan-temuan ini sebenarnya sudah disampaikan secara langsung oleh saksi-saksi kami dalam proses rekap kemarin di tingkat kecamatan. Hanya saja belum ada tindak lanjut. Kami datang ke Bawaslu membawa segepok data yang kami suguhkan untuk dicermati, sehingga Bawaslu Kabupaten bisa mengambil tindakan,” kata Karyono.

Masih Tunggu Gugatan Lain

©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Sementara itu Ketua KPU Rembang, M. Iqbal Fahmi, mengatakan bahwa pihaknya menghormati hak paslon nomor urut 01 Harno-Bayu Ardiyanto untuk mengajukan gugatan tentang hasil Pilkada. Meski demikian, Fahmi mengatakan KPU sendiri masih menunggu ada tidaknya gugatan lain yang diajukan masing-masing pihak paslon. Dia menerangkan, berbagai jenis gugatan akan ditutup setelah 3 hari diumumkannya hasil penghitungan suara pada Selasa (15/12). (mdk/shr)