Diprediksi Bakal Erupsi dalam Waktu Dekat, Jumlah Pengungsi Merapi Justru Berkurang
Merdeka.com - Hingga Senin (16/11), status Gunung Merapi masih siaga. Berdasarkan keterangan BPPTKG, kubah lava baru yang menandakan awal erupsi gunung itu belum terlihat di puncak kawah.
Dorongan magma di Gunung Merapi sudah mencapai puncaknya. Karena hal itulah diperkirakan erupsi Gunung Merapi akan terjadi dalam waktu dekat. Kondisi itu berdasarkan pengamatan tim BPPTKG Yogyakarta dari Pos Pengamatan di Dusun Babadan, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Magelang.
Kendati demikian, jumlah pengungsi yang tersebar di sejumlah posko pengungsian justru berkurang. Hal ini dikarenakan sejumlah warga merasa bosan sehingga mereka memilih untuk kembali ke rumah masing-masing. Berikut selengkapnya:
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Mengapa Merapi mengalami gempa guguran? Gempa guguran biasanya terjadi setelah erupsi disebabkan guguran lava yang terjadi pada sistem pembentukan lava.
-
Bagaimana memprediksi erupsi gunung berapi? Cara lain untuk melihat kapan gunung berapi akan erupsi adalah dengan mengukur gas yang keluar. Ketika magma bergerak ke permukaan, gas keluar dengan cepat dan mendahului magma. Gas ini bisa diukur dari angkasa atau dari daratan.
-
Bagaimana Merapi mengalami gempa guguran? 'Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,'
Diprediksi Erupsi dalam Waktu Dekat
©YouTube/Liputan6 SCTV
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan bahwa kubah lava baru di puncak Gunung Merapi belum ada. Walaupun begitu, aliran magma di gunung itu sebenarnya sudah sampai di puncaknya. Situasi itulah yang memicu terjadinya deformasi atau penggelembungan tubuh gunung akibat dorongan magma dari dalam perut Merapi.
Deformasi ini sudah terjadi tujuh hari belakangan dengan rata-rata kenaikan permukaan magma sejauh 12 cm per hari. Dari kesimpulan itu, diperkirakan erupsi Merapi akan terjadi tidak lama lagi.
“Setiap hari ada pemendekan sejauh 10-12 cm. Jadi magma itu sebenarnya sudah di permukaan,” ungkap Hanik dikutip dari YouTube Liputan6 SCTV pada Senin (16/11).
Jumlah Pengungsi Menurun
©YouTube/Liputan6 SCTV
Meski kondisi Gunung Merapi makin mengkhawatirkan, jumlah pengungsi di sejumlah posko pengungsian justru menurun. Hal ini terlihat pada empat posko pengungsian di Kabupaten Magelang yang kini menyisakan 808 pengungsi dari jumlah sebelumnya sebanyak 835.
Penurunan jumlah itu salah satunya terjadi di Posko Deyangan, Kecamatan Mertoyudan. Di sana masih tampak ada bilik pengungsi yang kosong.
Mereka meninggalkan posko pengungsian itu karena merasa bosan dengan rutinitas harian yang monoton. Oleh karena itu pemerintah terus mengupayakan agar tempat pengungsian itu tetap nyaman dan mengadakan kegiatan-kegiatan itu yang dapat mengusir rasa bosan para pengungsi. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rangkaian letusan dan rupsi Gunung Marapi secara tidak kontinyu telah terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaPetugas mengimbau agar masyarakat yang ada di sekitar Marapi dan seluruh pihak agar menjaga situasi agar tetap kondusif di masyarakat.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) diturunkan dari Level III Siaga menjadi Level II Waspada.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Sumatera Barat kembali meletus pada Rabu siang pukul 12.40 WIB. Namun, tinggi kolom abu tidak bisa teramati.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik sekitar 3.000 meter.
Baca SelengkapnyaTotal pendaki yang naik ke Gunung Marapi sebanyak 70 orang.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi sejak 3 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPendaki dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki kawasan Gunung Marapi yang berstatus siaga III.
Baca SelengkapnyaWarga dibuat ketakutan dengan dentuman dan suara gemuruh. Apalagi sampai menimbulkan geteran seperti gempa bumi.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Baca Selengkapnya