Akan Ditutup Selamanya, Begini Sanksi Bagi PKL Malioboro yang Berani Menaikkan Harga
Merdeka.com - Baru-baru ini, beredar sebuah video viral di media sosial yang menceritakan soal harga pecel lele di warung emperan Malioboro yang harganya tak wajar. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan akan memberikan sanksi tegas yaitu ditutup selamanya. Hal inilah yang diungkapkan langsung oleh Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.
“Sanksi tersebut sudah menjadi kebijakan dan kesepakatan seluruh komunitas. Jika ada siapapun yang menarik harga tidak sesuai ketentuan atau tidak wajar, maka sanksinya tegas dan jelas,” kata Heroe dikutip dari ANTARA pada Rabu (26/5). Berikut selengkapnya:
Sanksi yang Tegas
-
Apa yang viral tentang penjual ayam goreng? Video yang menampilkan sosok ini menjadi viral di TikTok, memicu keingintahuan netizen tentang identitas asli sang gadis.
-
Kenapa pungli di Babelan Bekasi viral? Tingginya aktivitas pungli ini meresahkan hingga viral di media sosial.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Mengapa pembeli harus berteriak di warung kerek Mantarena? Keharusan berteriak sendiri karena adanya jarak yang jauh, antara konsumen dan pemilik kedai yang terpisah aliran sungai.
-
Dimana letak warung nasi pecel legendaris? Mengutip TikTok @kulinerun57, warung pecel yang letaknya persis disamping klenteng Tulungagung di Jalan W.R. Supratman ini sudah berdiri sejak tahun 1979.
-
Video viral apa yang berkaitan dengan Sukolilo, Pati? Desa Sukolilo, Pati menjadi viral lantaran disebut sebagai kampung penadah kendaraan bermotor.
©2020 Merdeka.com
Menurut Heroe, pemberian sanksi yang tegas itu penting agar seluruh komunitas ataupun paguyuban di Malioboro tertib dalam mematuhi aturan dan mengawasi anggotanya. Menurutnya, jika aturan itu dilanggar, maka akan berpotensi merusak nama Malioboro dan Yogyakarta sebagai kawasan wisata.
Heroe pun juga meminta pada para wisatawan yang mengalami pengalaman buruk itu di Malioboro, termasuk membayar harga makanan yang tidak wajar, segera melapor ke petugas keamanan Malioboro, Jogoboro, atau kepada personel Satpol PP yang bertugas.
“Aturan ini tidak hanya berlaku bagi pedagang kaki lima, namun juga bagi siapapun. Misalnya petugas parkir dan yang lainnya. Sanksinya juga harus tegas,” kata Heroe.
Pantauan di Lapangan
©2016 Merdeka.com
Sementara itu, berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh tim Jogoboro dengan menemui seluruh pedagang dan komunitas di sepanjang Jalan Malioboro, mereka memastikan tidak ada pedagang yang meminta harga makanan dengan tidak wajar. Selain di sepanjang Jalan Malioboro, penelusuran juga dilakukan di sirip-sirip jalan yang terhubung dengan jalan tersebut.
“Kami belum menemukan pedagang yang dimaksud oleh wisatawan tersebut. Saya yakin, pedagang di Malioboro memenuhi kesepakatan untuk menampilkan harga menu makanan yang dijual. Meskipun wisatawan yang datang turun signifikan, namun pedagang tidak lantas ‘nuthuk’ harga,” kata Heroe. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Insiden kericuhan sempat terjadi di Teras Malioboro 2 yang berada di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (13/7) malam.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami sebab awal kericuhan terjadi
Baca SelengkapnyaInformasi beredar suami Luluk berpangkat Bripka dan bertugas di salah satu polsek di Probolinggo.
Baca SelengkapnyaKomplain atau keluhan dari masyarakat terkait harga makanan yang terlalu mahal agar disampaikan langsung ke dirinya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa yang menjadi sorotan itu terjadi pada Minggu (21/7) saat car free day sekaligus parade kebaya nasional di sekitar Lapangan Merdeka Medan.
Baca SelengkapnyaSejak awal sebenarnya telah dicapai kesepakatan bahwa Teras Malioboro II hanya ditempati selama dua tahun
Baca SelengkapnyaHeru bilang, kebijakan ihwal tarif sewa antara Sarana Jaya dan pedagang merupakan proses business to business (B2B).
Baca SelengkapnyaPemilik warung tak terima dan melakukan klarifikasi terkait review warung miliknya. I
Baca Selengkapnya"Kepolisian bersama pihak terkait akan terus melakukan penyelidikan hingga kasus dugaan pungli tersebut terungkap," kata Ipda Dicka
Baca SelengkapnyaVideo itu memperlihatkan pelaku sedang berbincang dengan pemilik toko. Dia menyebut uang tersebut akan diserah ke polisi.
Baca SelengkapnyaDua orang bang jago memeras kedai ayam goreng memaksa menukar uang receh dengan uang jutaan rupiah.
Baca SelengkapnyaViral aksi pungutan liar bermodif tarif parkir di kawasan masjid Istiqlal, Jakarta.
Baca Selengkapnya