Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diwariskan Turun-Temurun, Begini Kisah Petani Bawang Putih di Temanggung

Diwariskan Turun-Temurun, Begini Kisah Petani Bawang Putih di Temanggung Kisah petani bawang putih di Temanggung. ©YouTube/Kementerian Pertanian

Merdeka.com - Juwarlan (45), merupakan seorang petani bawang putih yang tinggal di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.Juwarlan mengatakan, mata pencahariannya sebagai petani sudah diwariskan secara turun-temurun dari orang tuanya.

“Kalau orang tua sendiri sebenarnya sudah dari kakek moyang di sini yang petani. Dari dulu yang kami lakukan memang mengolah tanah, karena yang kami punya memang tanah itu. Karena dari dulu kakek moyang kami nggak ada yang sampai pendidikan tinggi,” kata Juwarlan dikutip dari kanal YouTube Kementerian Pertanian pada 14 Juli 2021.

Lalu bagaimana kisah petani di sana dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka?

Mengalami Pasang Surut

kisah petani bawang putih di temanggung

©YouTube/Kementerian Pertanian

Walaupun sudah bertani bawang putih secara turun temurun, namun hasil panen itu sempat mengalami masa sulit. Pada tahun 2000, petani bawang putih di sana merugi karena harga jual yang anjlok. Kerugian itu membuat petani di sana memilih menanam tanaman yang lain.

Pada tahun 2016, melalui program swasembada bawang putih dari pemerintah, petani di Desa Petarangan mendapat bantuan dari pemerintah untuk kembali menanam bawang putih.

“Akhirnya di tahun 2018, itu kami untung dengan harga di kisaran dari bawang basah di kisaran 10-15 ribu rupiah, hingga ke pembibitan pada tahun 2018 itu mencapai Rp80 ribu,” terang Juwarlan.

Bawang Istimewa

kisah petani bawang putih di temanggung

©YouTube/Kementerian Pertanian

Juwarlan mengatakan, waktu terbaik untuk menanam bawang putih adalah pada Bulan November-Desember. Sebelum menanam bawang, benih disimpan terlebih dahulu selama 7 bulan. Pada Bulan November, lahan disiapkan untuk penanaman benih itu.

“Walaupun repot, tapi kami senang menanam bawang karena prospeknya memang bagus. Bahkan kemarin kami merasa bangga karena ada penilaian dari bapak menteri di mana dia menilai bahwa bawang yang istimewa, bawang yang mewah. Itu menjadi kebanggaan buat kami,” kata Juwarlan dikutip dari YouTube Kementerian Pertanian.

Ancaman Virus

kisah petani bawang putih di temanggung

©YouTube/Kementerian Pertanian

Sebagai petani bawang, Juwarlan juga harus waspada akan serangan virus yang dapat menyerang tanaman bawangnya. Namanya Virus Nematoda. Virus ini biasanya menyerang organ tumbuhan yang vital seperti akar, daun, dan bunga.

“Jadi sekitar di umuran 60 hari, virus itu menyerang. Sehingga umbinya menjadi busuk,” ujar Juwarlan.

Berani Bersaing

kisah petani bawang putih di temanggung

©YouTube/Kementerian Pertanian

Juwarlan mengatakan kalau bawang putih di tempatnya berani bersaing dengan bawang putih dari tempat lain baik dari harga maupun kualitas. Bahkan dia mengatakan bahwa secara kualitas bawang putih di tempatnya bisa dibandingkan dengan bawang putih impor dari China.

“Kalau dibandingkan dengan bawang impor China masalah ukuran memang kami kalah, tapi masalah kualitas saya yakin aroma dan rasa tetap bagus kami itu. Misal satu siung bawang lokal sini, lalu tiga siung bawang impor luar, saya yakin masalah rasa tetap menang bawang lokal di sini,” kata Juwarlan.

Harapan Petani Bawang Putih

kisah petani bawang putih di temanggung

©YouTube/Kementerian Pertanian

Juwarlan mengatakan, dalam satu hektar, petani bawang putih di Desa Petarangan bisa memproduksi antara 15-20 ton. Dari jumlah yang bisa dihasilkan itu, dia berharap agar harga bawang putih bisa tinggi sehingga mereka bisa untung.

Tapi yang paling penting menurut Juwarlan adalah, pemerintah harus memperhatikan nasib mereka sebagai petani bawang putih.

“Pemerintah harus memperhatikan nasib kami sebagai petani bawang putih. Jangan biarkan harga jual rendah yang membuat kami lesu. Karena sebagai petani kami juga ingin menyumbangkan sebisa kami untuk bangsa ini,” pungkas Juwarlan. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kehidupan Para Petani Bawang Putih di Jateng, Masih Dikelola Tradisional Demi Hasil Panen Berkualitas
Kehidupan Para Petani Bawang Putih di Jateng, Masih Dikelola Tradisional Demi Hasil Panen Berkualitas

Pada tahun 1980-an, komoditas bawang putih di Jateng memasuki masa jaya. Kini petani berharap campur tangan pemerintah agar komoditas itu bisa bersaing di pasar

Baca Selengkapnya
Jauh dari Keramaian, Ini Kisah Satu Keluarga Tinggal di Tengah Hutan Kebumen Selama 30 Tahun
Jauh dari Keramaian, Ini Kisah Satu Keluarga Tinggal di Tengah Hutan Kebumen Selama 30 Tahun

Tak ada pilihan lain bagi Pak Kasimin selain tinggal di tengah hutan. Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya.

Baca Selengkapnya
Melihat Keseharian Para Lansia di Kampung Terpencil Tengah Hutan Banyumas, Hidup Serba Sulit
Melihat Keseharian Para Lansia di Kampung Terpencil Tengah Hutan Banyumas, Hidup Serba Sulit

Sebuah kampung terpencil tengah hutan dihuni para lansia. Bagaimana kehidupan mereka di sana?

Baca Selengkapnya
Bahagia dan Romantis, Pasangan Muda Transmigrasi Asal Jogja  Optimis Sukses Jadi Petani
Bahagia dan Romantis, Pasangan Muda Transmigrasi Asal Jogja Optimis Sukses Jadi Petani

Berikut potret pasangan muda asal Jogja yang optimis sukses menjadi petani di Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya
Melihat Suasana Kampung Adat Lebak Bitung Sukabumi yang Asri, Punya Tradisi Tumbuk Padi Setelah 6 Tahun Panen
Melihat Suasana Kampung Adat Lebak Bitung Sukabumi yang Asri, Punya Tradisi Tumbuk Padi Setelah 6 Tahun Panen

Kampung adat ini masih menjalankan tradisi leluhur

Baca Selengkapnya
Potret Daerah Penghasil Bawang Merah Unggulan di Jatim, Produktif Sejak Masa Awal Kemerdekaan Indonesia
Potret Daerah Penghasil Bawang Merah Unggulan di Jatim, Produktif Sejak Masa Awal Kemerdekaan Indonesia

Pertanian bawang merah di Ngajuk sudah ada sejak 1950-an. Hingga kini, petani Nganjuk tetap pilih menanam bawang merah walau harga di pasar naik turun.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Sentra Kerajinan Wayang Kulit di Bantul, Berkembang Sejak Sebelum Era Kemerdekaan
Mengunjungi Sentra Kerajinan Wayang Kulit di Bantul, Berkembang Sejak Sebelum Era Kemerdekaan

Sebagian besar masyarakat di dusun tersebut berprofesi sebagai pengrajin wayang kulit. Keahlian mereka sudah diwariskan secara turun-temurun

Baca Selengkapnya
Sekali Tanam Bisa Sejahtera hingga Anak Cucu, Petani Belimbing Asal Blitar Bongkar Rahasianya
Sekali Tanam Bisa Sejahtera hingga Anak Cucu, Petani Belimbing Asal Blitar Bongkar Rahasianya

Dibianto, petani asal Blitar menganggap pohon belimbing adalah ATM.

Baca Selengkapnya
Dulu Jualan Keliling, Warung Sop Ayam di Tulungagung Ini Tak Pernah Sepi Pembeli meski Harganya Mahal
Dulu Jualan Keliling, Warung Sop Ayam di Tulungagung Ini Tak Pernah Sepi Pembeli meski Harganya Mahal

Omzet hariannya berkisar antara Rp2 juta hingga Rp3 juta rupiah.

Baca Selengkapnya
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran

Kabarnya, tanah di Kampung Cisungsang merupakan titipan dari Raja Sunda yang bersahaja bernama Pangeran Walasungsang.

Baca Selengkapnya
Dulu Kerja Kantoran, Pensiunan BUMN Ini Pilih Jalani Hari Tua Jadi Petani di Madiun
Dulu Kerja Kantoran, Pensiunan BUMN Ini Pilih Jalani Hari Tua Jadi Petani di Madiun

Sandjoko menjadi pegawai BUMN selama 33 tahun. Setelah pensiun, ia memutuskan untuk jadi petani di kampungnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Mantan Buruh Migran Asal Tulungagung Jadi Orang Penting di Desa, Sukarela Ajari Petani Bikin Pupuk Organik hingga Rutin Sedekah
Kisah Mantan Buruh Migran Asal Tulungagung Jadi Orang Penting di Desa, Sukarela Ajari Petani Bikin Pupuk Organik hingga Rutin Sedekah

Suprianto nekat mencari modal usaha dengan cara jadi buruh migran. Ia lalu pulang untuk membangun bisnis sendiri dan kini jadi tokoh pertanian penting di desa.

Baca Selengkapnya