Doa Wukuf dan Amalan Sunahnya, Perlu Dipahami

Merdeka.com - Haji adalah serangkaian ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai bentuk penyembahan kepada Allah. Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim dewasa yang mampu secara fisik, finansial, dan mental untuk melakukan perjalanan ke Tanah Suci.

Dalam melaksanakan ibadah haji, setiap jemaah harus melakukan setiap rukun haji dengan baik dan lengkap. Mulai dari ihram, wukuf, thawaf, sa’i, dan tahallul. Masing-masing rukun ibadah haji ini memiliki makna dan tujuan baik dalam pelaksanaannya. Namun, dari kelima rukun yang ada, wukuf disebut sebagai inti dari ibadah haji.

Wukuf adalah kegiatan berdiam diri di Padang Arafah, atau berhenti sejenak dari kegiatan ibadah. Meski begitu, berdiam diri bukan berarti tidak melakukan apa pun, melainkan diisi dengan perenungan diri dan memohon ampun kepada Allah. Dalam hal ini, terdapat bacaan doa wukuf di Arafah yang baik untuk diamalkan.

Doa wukuf ini dimulai dari bacaan tahmid, talbiyah, takbir dan tahmid, doa meninggalkan maksiat, doa sapu jagat, hingga doa istikamah dalam tobat. Selain mengetahui doa wukuf, Anda juga perlu memahami aturan dasar pelaksanaan wukuf dan amalan sunah yang dianjurkan.

Dikutip dari NU Online, berikut kami merangkum bacaan doa wukuf, aturan pelaksanaan, dan amalan sunahnya, bisa Anda simak.

Aturan Pelaksanaan dan Amalan Sunah Wukuf

Sebelum mengetahui beberapa bacaan doa wukuf, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu wukuf, bagaimana aturan pelaksanaan, dan amalan sunah yang dianjurkan. Wukuf adalah rukun kedua dari ibadah haji. Ini merupakan rukun yang menjadi pembeda antara ibadah haji dan umroh, di mana jemaah yang melakukan umroh tidak melaksanakan wukuf.

Wukuf adalah kegiatan berdiam diri di Padang Arafah. Kegiatan ini dilakukan mulai waktu zuhur 9 Dzulhijjah hingga waktu subuh 10 Dzulhijjah. Makna berdiam diri yang dimaksud adalah berhenti sejenenak dari rangkaian kegiatan ibadah yang dilakukan selama haji.

Berdiam diri juga dimaksud agar jemaah haji bisa melakukan perenungan dengan banyak membaca dzikir dan berdoa memohon ampun kepada Allah. Tak heran, jika wukuf disebut sebagai inti dari pelaksanaan ibadah haji.

Dalam hal ini, terdapat beberapa amalan sunah yang dianjurkan bagi jemaah haji saat melakukan wukuf di Arafah. Mulai dari memperbanyak dzikir, tahlil, talbiyah, membaca doa, hingga tadarus Al Quran. Selain itu, jemaah haji juga dianjurkan untuk merendahkan diri untuk mendapatkan ampunan yang lapang dari Allah.

Doa Wukuf dan Artinya

Setelah memahami aturan pelaksanaan dan amalan sunah yang dianjurkan, berikutnya akan dijelaskan beberapa bacaan doa wukuf yang bisa diamalkan. Seperti disebutkan, amalan doa wukuf dimulai dari membaca kalimat tahmid, talbiyah, takbir dan tahmid, doa agar dimudahkan meninggalkan maksiat, doa sapu jagat, hingga doa istikamah dalam tobat.

Masing-masing bacaan zikir dan doa ini tidak lain untuk memohon ampunan Allah serta rahmat kebaikan dari-Nya. Sehingga, ibadah haji yang dilakukan dapat diterima di sisi Allah, dan setelahnya bisa mendapatkan kemudahan dari-Nya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Berikut bacaan doa wukuf beserta artinya, bisa Anda simak:

1. Tahmid

Alhamdulillāhi rabbil ālamīn.

Artinya, “Segala puji bagi Allah, tuhan sekalian alam.”

2. Talbiyah (3 kali)

Labbaykallāhumma labbayk. labbayka lā syarīka laka labbayk. Innal hamda wan ni‘mata laka wal mulka lā syarīka lak.

Artinya, “Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu”

3. Takbir dan Tahmid (3 kali)

Allāhu akbar wa lillāhil hamd.

Artinya, “Allah maha besar. Segala puji bagi Allah.”

4. Doa agar Dimudahkan Meninggalkan Maksiat

Allāhummanqulnī min dzullil ma‘shiyati ilā ‘izzit thā‘ah, wakfinī bi halālika ‘an harāmik, wa aghninī bi fadhlika ‘an man siwāk. Wa nawwir qalbī wa qabrī. Wa a‘idznī minas syarri kullih. Wajma‘ liyal khayr. Innī as’alukal hudā wat tuqā, wal ‘afāfa, wal ghinā.

Artinya, “Ya Allah, pindahkan aku dari rendahnya kemaksiatan ke kemuliaan taat. Cukupilah aku dengan halal-Mu dari barang haram-Mu. Genapilah diriku dengan kemurahan-Mu dari zat selain diri-Mu. Terangilah hati dan kuburku. Lindungilah aku dari segala bentuk kejahatan. Kumpulkanlah segala kebaikan pada diriku. Aku memohon kepada-Mu petunjuk, takwa, kecukupan, dan kekayaan.”

5. Doa Sapu Jagat

Allāhumma rabbanā ātinā fid duniya hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār.

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, berikanlah kebaikan kepada kami di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.”

6. Doa Pengakuan Dosa

Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran kabīran, wa innahū lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indik, warhamnī innaka antal ghafūrur rahīm.

Artinya, “Ya Allah, sungguh aku menganiaya diriku dengan penganiayaan yang banyak dan besar. Tiada yang mengampuni dosa selain Kau. Oleh karena itu, ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu. Kasihanilah aku, sungguh Kau maha pengampun lagi penyayang.”

7. Doa Istikamah dalam Tobat

Allāhummaghfir lī maghfiratan tashluhu bihā sya’nī fid dārayn, warhamnī rahmatan wāsi‘atan as‘adu bihā fid dārayn, wa tub ‘alayya taubatan nashūhā lā ankutsuhā abadā, wa alzimnī sabīlal istiqāmah lā azīghu ‘anhā abadā.

Artinya, “Ya Allah, ampunilah aku dengan ampunan yang membuat maslahat urusanku di dunia dan akhirat. Berikanlah aku rahmat-Mu yang luas di mana aku dapat bahagia di dunia dan akhirat. Bimbinglah aku dalam tobat nashuha yang mana aku takkan melanggarnya lagi selamanya. Ikatlah aku di jalan istiqamah yang mana aku takkan menyimpang darinya selamanya.” (mdk/ayi)