Dorong Produksi Kedelai Nasional, UGM dan Kementan Kembangkan Program Ini
Merdeka.com - Akhir-akhir ini, masyarakat dihadapkan pada harga kedelai yang semakin mahal. Hal ini diduga dipicu oleh menurunnya produksi kedelai di tingkat petani. Oleh karena itu para perajin tahu tempe yang bahan utamanya dari kedelai terpaksa melakukan impor kedelai dari luar negeri.
Permasalahan produksi kedelai ini dipahami betul oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Bersama dengan Kementerian Pertanian, mereka mengembangkan sebuah program Smart Agricultural Enterprisedari hulu sampai hilir pada komoditas kedelai (SAE Kedelai) di Desa Selopamioro, Bantul.
“Program ini berbasis penerapan iptek kepada masyarakat usaha tani, pemerintah, dan industri ini sebagai solusi atas permasalahan ketergantungan impor kedelai,” kata Penanggung Jawab Kegiatan Penelitian sekaligus Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Eni Harmayani dikutip dari ANTARA pada Senin (14/3). Berikut selengkapnya:
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Apa program Kementan yang membantu petani di Sukabumi? Program Kementerian Pertanian saat ini menggalakan salah satunya program pompanisasi, program ini bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan Perluasan Areal Tanam (PAT).
-
Bagaimana Kementan membantu produksi jagung di Gorontalo? Sebagai informasi, Kementan melalui Direktorat Perbenihan mengalokasikan bantuan benih senilai Rp65, 61 miliar ke Provinsi Gorontalo. Bantuan tersebut terdiri dari benih padi untuk lahan seluas 5.000 hektar senilai Rp2,92 miliar dan benih jagung dengan luas lahan 69.660 hektar sebesar Rp62,69 miliar.
-
Siapa yang terlibat dalam upaya Kementan meningkatkan produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga daerah untuk fokus melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa baik pasang surut maupun lahan tadah hujan atau non irigasi di sejumlah daerah.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
Penurunan Produksi Kedelai di Indonesia
©2019 Merdeka.com/Pixabay
Eni mengatakan, dalam sejarahnya Indonesia pernah mencatat produksi kedelai nasional tertinggi pada tahun 1991 hingga 1992 dengan jumlah 1,87 ton. Namun setelah itu, angkanya terus menyusut.
Menurutnya, penurunan produksi kedelai disebabkan ketergantungan pada impor kedelai untuk pemenuhan kebutuhan nasional. Dampaknya, harga kedelai mengalami kenaikan mengikuti kondisi perdagangan dunia.
Selain itu, ada pula permasalahan agroindustri kedelai seperti skala usaha tani kedelai yang kurang ekonomis, kelembagaan usaha tani yang masih lemah, harga pokok produksi yang masih tinggi, serta kurang efisien dan tidak kompetitif.
“Kelompok petani belum menerapkan pola intensifikasi dan kelembagaan usaha tani masih parsial. Tidak efisien dalam mengelola budidaya kedelai dapat berujung pada hasil panen yang kurang optimal dan tidak terjamin mutu kualitas hasil panen,” kata Eni.
Teknologi yang Dikembangkan
©2022 Merdeka.com
Dalam program itu, tim periset Fakultas Teknologi Pertanian UGM mengembangkan teknologi antara lain Platform Monitoring Cuaca dan Iklim bada budidaya kedelai, intensifikasi regeneratif farming untuk peningkatan kualitas mutu benih kedelai, program traceability farming, peningkatan sarana prasarana pasca panen, dan inovasi pengolahan kedelai berupa tempe hemat air.
Selain itu, penerapan hasil penelitian peralatan smart farming kedelai dilakukan dalam bentuk piranti Field Monitoring System (FMS) di lahan secara realtime, bantuan peralatan sarana alat ukur tanaman, peralatan pascapanen ‘mobile power tracer’, yang kesemuanya bisa membantu kelompok petani dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
“Program ini dapat meningkatkan kemitraan usaha tani yang saling menguatkan, sehingga akan terwujud peningkatan produksi kedelai nasional menuju kemandirian dan kedaulatan pangan melalui komoditas kedelai sesuai dengan harapan dan cita-cita masyarakat,” kata Koordinator Pelaksana Penelitian SAE Kedelai, Atris Suyantohadi.
(mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan SYL menegaskan dalam membangun pengembangan kelapa sawit, tidak hanya dengan agenda replanting dan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan program Upsus yang dicanangkan Kementerian Pertanian
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait pengujian alat mesin pertanian (Alsintan).
Baca SelengkapnyaNamun, tidak disebutkan calon investor Vietnam yang akan memasok susu untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca SelengkapnyaBagi Korsel, program magang sangat penting untuk memperkuat sektor pertanian antar kedua negara.
Baca SelengkapnyaIntegrasi bisnis tebu antara on farm dan off farm akan menjaga keseimbangan Plant Cane dan Ratoon.
Baca SelengkapnyaMewakili Pemkab Serang, Tatu menyampaikan ucapan terima kasih kepada merdeka.com atas penghargaan dan apresiasi yang diberikan
Baca SelengkapnyaIndonesia-Korea Selatan meluncurkan platform Ekonomi Digital Hijau (GDEP).
Baca SelengkapnyaKerja sama ini bertujuan menghidupkan desa-desa di seluruh Indonesia untuk mendukung program swasembada pangan dan makan bergizi gratis (MBG).
Baca SelengkapnyaProgram DAPATI digulirkan untuk mengangkat kualitas dan kuantitas produk IKM
Baca SelengkapnyaDesa Gemolong bekerjasama dengan kampus UNS untuk menciptakan inovasi pabrik susu etawa
Baca Selengkapnya