Dunia Penerbangan Terdampak Covid-19, 4 Maskapai Ini Terancam Bangkrut
Merdeka.com - Selain menjadi kekhawatiran banyak orang, virus corona ini juga memberikan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah aspek ekonomi di dunia bisnis penerbangan.
Sampai saat ini sangat minim, bahkan hampir tidak ada orang yang bepergian menggunakan pesawat ketika wabah virus corona ini menyerang. Karenanya, membuat pendapatan perusahaan penerbangan menjadi surut.
Berikut deretan maskapai dunia yang terancam bangkrut karena wabah virus corona ini.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Kenapa banyak orang takut naik pesawat? Menurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak mungkin diatasi.
-
Kenapa jalur pesawat ini viral? Sebuah video di laman sosial media memperlihatkan bagaimana salah satu jalur pesawat paling menyeramkan di dunia hampir menghilangkan kepala siapa saja yang berada di dekatnya.
1. Virgin Australia
Sumber Foto :SAEED KHAN / AFP
Salah satu maskapai penerbangan di wilayah Asia yang pertama kali terancam bangkrut. Karena sebagian besar saham maskapai ini adalah milik Singapore Airlines (SIA).
Informasi yang dilansir dari Strait Times, sebelumnya Virgin Australia juga memiliki utang sebanyak 5 miliar AUD di akhir 2019. Karena hal tersebut, maka Virgin Australia akan mencari seorang investor yang baru dan mengatur soal pinjaman.
"Kami telah memulai proses mencari pihak yang berminat untuk berpartisipasi dalam rekapitalisasi bisnis dan masa depan maskapai. Sejauh ini ada beberapa yang berminat," ungkap Vaughan Strawbridge selaku administrator di Firma konsultan Deloitte.
2. Flybe
Sumber Foto : Reuters
Salah satu maskapai yang mempunyai basis di Inggris ini telah merumahkan 2.000 karyawannya, setelah adanya kebijakan dari pemerintah mengenai pencegahan virus corona. Ap lagi kurangnya orang-orang secara drastis untuk menggunakan pesawat juga menjadi salah satu faktor.
Informasi yang dilansir dari The Guardian, maskapai Flybe adalah salah satu pilar utama di dunia penerbangan Inggris selama empat dekade. Karena beberapa hal, bangkurtnya Flybe ini tidak bisa diatasi secara baik.
"Perusahaan telah melakukan segala upaya yang mungkin untuk menghindari keruntuhan tetapi tidak mampu mengatasi secara signifikan," ungkap Mark Anderson selaku Chief Executive Flybe.
Langkah yang diambil Flybe adalah dengan mengatur keuangannya dengan adanya rencana memotong beberapa biaya dan laporan kerugian sudah mencapai 20 juta euro.
3. Ryanair
Sumber Foto :Change.org
Maskapai penerbangan yang berbasis di Eropa lainnya adalah Ryanair. Ryanair adalah maskapai berbiaya terjangkau yang akan melakukan grounded untuk armadanya dengan jumlah yang tidak sedikit.
Informasi yang dilansir dari Bussines Insider pada Senin (16/3), langkah tersebut akan dilakukan selama 7 sampai dengan 10 hari ke depan. Sedangkan langkah yang diambil sampai saat ini adalah dengan melakukan pengurangan jatah kursi sampai dengan 80 persen dari jatah normal untuk bulan April dan Mei.
Perusahaan tersebut juga diharuskan untuk membayar biaya parkir di bandara dengan total armada mencapai 470 pesawat.
4. Delta Air Lines
Sumber Foto :Shutter Stock
Pengurangan jatah kursi dan grounded terhadap armada tersebut juga dilakukan oleh maskapai yang berbasis di Atlanta. Delta Air Lines akan melakukan grounded terhadapa 300 armadanya dan jatah penerbangan mereka akan di kurangi sebanyak 40 persen.
Informasi yang dilansir dari Bloomberg Qiunt, CAPA atau Centre for Asia Pacific Aviation sebuah perusahaan konsultan maskapai global mengatakan bahwa akan ada banyak maskapai penerbangan yang akan bangkrut pada Mei nanti. Cara yang sebaiknya dilakukan adalah melakukan kerjasama yang terkoordinasi antara pemerintah dengan perusahaan.
"Pada akhir Mei 2020, sebagian besar maskapai penerbangan dunia akan bangkrut. Pemerintah yang terkoordinasi dan aksi industri diperlukan saat ini, sehingga bencana dapat dihindari," tulis CAPA. (mdk/dem)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaBPS menjabarkan ada dua faktor penumpang pesawat rendah, padahal maskapai tidak menaikkan harga tiket.
Baca SelengkapnyaAda dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaMeskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaGangguan sistem IT besar-besaran yang melanda sejumlah negara telah mengguncang sektor penerbangan, bank, dan saluran televisi.
Baca SelengkapnyaJumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaPesawat Japan Airlines terbakar usai menabrak pesawat penjaga pantai Jepang di landasan pacu.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga tiket pesawat tidak lepas dari kejadian yang menimpa Boeing
Baca SelengkapnyaKerugian Microsoft terkait sistemnya down belum diketahui, tetapi angka kerugian dari pelanggannya begitu besar.
Baca SelengkapnyaBoeing dipaksa membeli kembali pesawat Alaska Airlines yang pintunya copot.
Baca SelengkapnyaPembatalan sementara ini diakibatkan penyebaran abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki di ruang udara dan sisi darat yang mempengaruhi lalu lintas penerbangan.
Baca Selengkapnya