Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Anak, Ketahui Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Seperti diketahui, saat ini berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia masih menjalankan program vaksinasi untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang mengancam kesehatan masyarakat. Program vaksin ini diberikan tidak lain untuk mempercepat pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok sehingga penyebaran virus bisa ditekan dan tidak meluas.
Terlebih lagi saat ini, pemerintah sedang mengupayakan percepatan vaksin Covid-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia. Bukan hanya orang dewasa tua atau kelompok yang rentan tertular, tetapi sudah meluas di berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak. Hal ini mengingat munculnya varian baru virus corona, yaitu varian Delta dengan risiko penularan yang semakin mudah dan cepat.
Tidak berbeda dengan vaksin yang diberikan pada orang dewasa, pemberian vaksin pada anak-anak juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Secara umum, efek samping yang terjadi setelah vaksinasi merupakan tanda bahwa vaksin mulai bekerja di dalam tubuh untuk membentuk sistem kekebalan terhadap virus.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
Meskipun begitu, anak-anak mungkin merasa tidak nyaman dengan efek samping yang dialami. Dalam hal ini, Anda perlu memberikan pemahaman dengan baik pada anak tentang berbagai kemungkinan efek samping yang ada. Selain itu, bagi orang tua juga penting untuk mengetahui bagaimana cara penanganan yang tepat untuk membantu perawatan anak.
Dilansir dari Verywell Family, berikut kami merangkum beberapa efek samping vaksin Covid-19 dan cara mengatasinya yang perlu Anda ketahui.
Efek Samping Setelah Vaksin
©2020 Merdeka.com/ cdc
Sebelum mengetahui beberapa risiko efek samping vaksin Covid-19 pada anak, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa kondisi ini merupakan suatu yang wajar. Munculnya berbagai efek samping setelah vaksinasi memang umum terjadi, termasuk vaksin Covid-19. Di mana vaksin memberikan sebagian kecil patogen ke tubuh sehingga sistem kekebalan belajar mengenalinya sebagai ancaman dan membangun pertahanan untuk melawannya.
Ahli penyakit menular mengatakan bahwa banyaknya gejala yang timbul setelah vaksinasi bukan akibat dari virus atau vaksin tersebut. Melainkan cara kerja tubuh dalam merespon patogen yang masuk ke dalam tubuh melalui vaksin. Ketika sistem kekebalan bekerja untuk membangun daya tahan tubuh, maka saat itu pula anak akan merasa sedikit tidak enak badan hingga beberapa hari.
Setiap anak akan mengalami efek samping yang berbeda, namun jangan khawatir jika anak Anda tidak mengalami efek samping. Vaksin tersebut tetap bekerja dengan baik walaupun tidak menimbulkan gejala efek samping.
Kelelahan
Terdapat beberapa gejala efek samping vaksin Covid-19 pada anak yang umum terjadi, salah satunya adalah kelelahan. Setelah vaksinasi, mungkin anak akan merasakan tubuh yang sangat lelah dan malaise, yaitu kondisi tubuh tidak nyaman, sakit, dan sengsara.
Obat terbaik untuk efek samping ini adalah istirahat. Jika anak Anda tidak ingin tidur, biarkan anak bersantai di sofa dengan melakukan kegiatan yang disukai, seperti membaca buku, menonton film, atau main game.
Nyeri Otot dan Sendi
©scholastic.com
Efek samping vaksin Covid-19 pada anak berikutnya berupa nyeri otot dan sendi. Setelah anak mendapatkan vaksin, mungkin akan merasakan beberapa bagian tubuh yang pegal, seperti bagian sendi. Meskipun begitu, setiap anak mungkin mengalami efek samping yang berbeda-beda. Sebagian anak mungkin merasakan, sebagian yang lain mungkin baik-baik saja.
Namun jika gejala ini terjadi pada anak Anda, ingatkan anak untuk tidak melakukan aktivitas berat hingga gejalanya mulai membaik. Selain itu, Anda juga bisa memberikan obat pereda nyeri acetaminophen atau ibuprofen dapat membantu membuatnya merasa lebih nyaman.
Sakit Kepala
Sakit kepala juga termasuk salah satu efek samping vaksin Covid-19 pada anak yang perlu diperhatikan. Nyeri di kepala atau sekitar kepala dan leher bisa membuat siapa saja merasa tidak nyaman. Kondisi ini mungkin juga terjadi pada anak Anda setelah melakukan vaksin.
Cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala ini adalah dengan mengompres dahi dengan air dingin atau hangat. Selain itu, meredupkan lampu dan menghindari layar juga dapat membantu meringankan rasa sakit.
Penting untuk memastikan anak Anda terhidrasi dengan baik, jadi usahakan agar anak minum air putih secara teratur. Jika sakit kepala sangat mengganggu, pereda nyeri non-aspirin yang dijual bebas dapat digunakan.
Sakit di Area Suntikan
©2021 REUTERS/Dado Ruvic/File Photo
Efek samping vaksin Covid-19 pada anak juga bisa berupa sakit atau nyeri di bagian tubuh yang terkena suntikan. Area di sekitar tempat suntikan bisa terasa sakit, merah, atau bahkan sedikit bengkak selama beberapa hari setelah vaksin. Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh merespon dengan adanya peradangan di sekitar area bekas jarum suntik.
Cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala ini adalah dengan memberikan kompres dingin pada area yang bengkak dan sakit. Pembengkakan, nyeri, dan kemerahan biasanya memburuk pada satu atau dua hari pertama dan akan membaik dari hari ke hari.
Jika mulai terlihat lebih buruk atau mulai sakit beberapa hari setelah vaksin, hubungi penyedia layanan kesehatan anak Anda. Memburuknya gejala ini dapat mengindikasikan kemungkinan infeksi.
Kedinginan atau Demam
Efek samping vaksin Covid-19 pada anak yang terakhir bisa berupa kedinginan atau demam. Setelah vaksinasi, tubuh bisa memberikan respon dengan meningkatkan suhu sebagai mekanisme untuk melawan patogen yang masuk ke dalamnya. Kadang-kadang anak-anak akan merasa kedinginan sebelum atau selama demam.
Untuk demam ringan yang tidak terlalu mengganggu aktivitas anak, Anda cukup memberikan pakaian yang lebih ringan serta konsumsi air putih yang teratur. Selain itu, pastikan anak istirahat dengan cukup untuk membantu mempercepat pemulihan. Anda juga bisa memberikan obat penurun demam seperti acetaminophen atau ibuprofen sesuai saran dari penyedia layanan kesehatan.
Kapan Harus Menghubungi Dokter
©Shutterstock/wavebreakmedia
Seperti dikatakan bahwa efek samping yang muncul setelah vaksinasi merupakan suatu hal yang normal. Namun ketika efek samping pada anak tidak kunjung membaik, seperti adanya keluhan nyeri dada, sesak napas, atau sensasi jantung yang berdebar, sebaginya segera berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, anak bisa mendapatkan penanganan yang baik dan tepat untuk membantu pemulihannya. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksin HPV mengandung protein yang dibuat menyerupai virus HPV.
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaPemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.
Baca SelengkapnyaMeningkatkan imunitas anak bukan hanya tentang melindungi mereka dari penyakit, tetapi juga memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang optimal.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaMycoplasma Pneumonia bisa dicegah dengan vaksinasi dan jaga jarak.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.
Baca SelengkapnyaEnsefalitis dapat membuat perubahan pada sistem saraf anak sehingga bisa membuat mereka mengalami kebingungan, perubahan kewaspadaan, dan kejang.
Baca Selengkapnya