Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Anak, Ketahui Cara Mengatasinya

Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Anak, Ketahui Cara Mengatasinya Ilustrasi Anak Sakit Perut. ©scholastic.com

Merdeka.com - Seperti diketahui, saat ini berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia masih menjalankan program vaksinasi untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang mengancam kesehatan masyarakat. Program vaksin ini diberikan tidak lain untuk mempercepat pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok sehingga penyebaran virus bisa ditekan dan tidak meluas.

Terlebih lagi saat ini, pemerintah sedang mengupayakan percepatan vaksin Covid-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia. Bukan hanya orang dewasa tua atau kelompok yang rentan tertular, tetapi sudah meluas di berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak. Hal ini mengingat munculnya varian baru virus corona, yaitu varian Delta dengan risiko penularan yang semakin mudah dan cepat.

Tidak berbeda dengan vaksin yang diberikan pada orang dewasa, pemberian vaksin pada anak-anak juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Secara umum, efek samping yang terjadi setelah vaksinasi merupakan tanda bahwa vaksin mulai bekerja di dalam tubuh untuk membentuk sistem kekebalan terhadap virus.

Meskipun begitu, anak-anak mungkin merasa tidak nyaman dengan efek samping yang dialami. Dalam hal ini, Anda perlu memberikan pemahaman dengan baik pada anak tentang berbagai kemungkinan efek samping yang ada. Selain itu, bagi orang tua juga penting untuk mengetahui bagaimana cara penanganan yang tepat untuk membantu perawatan anak.

Dilansir dari Verywell Family, berikut kami merangkum beberapa efek samping vaksin Covid-19 dan cara mengatasinya yang perlu Anda ketahui.

Efek Samping Setelah Vaksin

ilustrasi virus corona

©2020 Merdeka.com/ cdc

Sebelum mengetahui beberapa risiko efek samping vaksin Covid-19 pada anak, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa kondisi ini merupakan suatu yang wajar. Munculnya berbagai efek samping setelah vaksinasi memang umum terjadi, termasuk vaksin Covid-19. Di mana vaksin memberikan sebagian kecil patogen ke tubuh sehingga sistem kekebalan belajar mengenalinya sebagai ancaman dan membangun pertahanan untuk melawannya.

Ahli penyakit menular mengatakan bahwa banyaknya gejala yang timbul setelah vaksinasi bukan akibat dari virus atau vaksin tersebut. Melainkan cara kerja tubuh dalam merespon patogen yang masuk ke dalam tubuh melalui vaksin. Ketika sistem kekebalan bekerja untuk membangun daya tahan tubuh, maka saat itu pula anak akan merasa sedikit tidak enak badan hingga beberapa hari.

Setiap anak akan mengalami efek samping yang berbeda, namun jangan khawatir jika anak Anda tidak mengalami efek samping. Vaksin tersebut tetap bekerja dengan baik walaupun tidak menimbulkan gejala efek samping.

Kelelahan

Terdapat beberapa gejala efek samping vaksin Covid-19 pada anak yang umum terjadi, salah satunya adalah kelelahan. Setelah vaksinasi, mungkin anak akan merasakan tubuh yang sangat lelah dan malaise, yaitu kondisi tubuh tidak nyaman, sakit, dan sengsara.

Obat terbaik untuk efek samping ini adalah istirahat. Jika anak Anda tidak ingin tidur, biarkan anak bersantai di sofa dengan melakukan kegiatan yang disukai, seperti membaca buku, menonton film, atau main game.

Nyeri Otot dan Sendi

ilustrasi anak sakit perut

©scholastic.com

Efek samping vaksin Covid-19 pada anak berikutnya berupa nyeri otot dan sendi. Setelah anak mendapatkan vaksin, mungkin akan merasakan beberapa bagian tubuh yang pegal, seperti bagian sendi. Meskipun begitu, setiap anak mungkin mengalami efek samping yang berbeda-beda. Sebagian anak mungkin merasakan, sebagian yang lain mungkin baik-baik saja.

Namun jika gejala ini terjadi pada anak Anda, ingatkan anak untuk tidak melakukan aktivitas berat hingga gejalanya mulai membaik. Selain itu, Anda juga bisa memberikan obat pereda nyeri acetaminophen atau ibuprofen dapat membantu membuatnya merasa lebih nyaman.

Sakit Kepala

Sakit kepala juga termasuk salah satu efek samping vaksin Covid-19 pada anak yang perlu diperhatikan. Nyeri di kepala atau sekitar kepala dan leher bisa membuat siapa saja merasa tidak nyaman. Kondisi ini mungkin juga terjadi pada anak Anda setelah melakukan vaksin.

Cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala ini adalah dengan mengompres dahi dengan air dingin atau hangat. Selain itu, meredupkan lampu dan menghindari layar juga dapat membantu meringankan rasa sakit.

Penting untuk memastikan anak Anda terhidrasi dengan baik, jadi usahakan agar anak minum air putih secara teratur. Jika sakit kepala sangat mengganggu, pereda nyeri non-aspirin yang dijual bebas dapat digunakan.

Sakit di Area Suntikan

ilustrasi vaksin covid 19

©2021 REUTERS/Dado Ruvic/File Photo

Efek samping vaksin Covid-19 pada anak juga bisa berupa sakit atau nyeri di bagian tubuh yang terkena suntikan. Area di sekitar tempat suntikan bisa terasa sakit, merah, atau bahkan sedikit bengkak selama beberapa hari setelah vaksin. Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh merespon dengan adanya peradangan di sekitar area bekas jarum suntik.

Cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala ini adalah dengan memberikan kompres dingin pada area yang bengkak dan sakit. Pembengkakan, nyeri, dan kemerahan biasanya memburuk pada satu atau dua hari pertama dan akan membaik dari hari ke hari.

Jika mulai terlihat lebih buruk atau mulai sakit beberapa hari setelah vaksin, hubungi penyedia layanan kesehatan anak Anda. Memburuknya gejala ini dapat mengindikasikan kemungkinan infeksi.

Kedinginan atau Demam

Efek samping vaksin Covid-19 pada anak yang terakhir bisa berupa kedinginan atau demam. Setelah vaksinasi, tubuh bisa memberikan respon dengan meningkatkan suhu sebagai mekanisme untuk melawan patogen yang masuk ke dalamnya. Kadang-kadang anak-anak akan merasa kedinginan sebelum atau selama demam.

Untuk demam ringan yang tidak terlalu mengganggu aktivitas anak, Anda cukup memberikan pakaian yang lebih ringan serta konsumsi air putih yang teratur. Selain itu, pastikan anak istirahat dengan cukup untuk membantu mempercepat pemulihan. Anda juga bisa memberikan obat penurun demam seperti acetaminophen atau ibuprofen sesuai saran dari penyedia layanan kesehatan.

Kapan Harus Menghubungi Dokter

ilustrasi anak sakit

©Shutterstock/wavebreakmedia

Seperti dikatakan bahwa efek samping yang muncul setelah vaksinasi merupakan suatu hal yang normal. Namun ketika efek samping pada anak tidak kunjung membaik, seperti adanya keluhan nyeri dada, sesak napas, atau sensasi jantung yang berdebar, sebaginya segera berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, anak bisa mendapatkan penanganan yang baik dan tepat untuk membantu pemulihannya. (mdk/ayi)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Vaksin HPV: Tujuan, Jenis, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya
Mengenal Vaksin HPV: Tujuan, Jenis, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya

Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksin HPV mengandung protein yang dibuat menyerupai virus HPV.

Baca Selengkapnya
Jenis Vaksin Cacar Api dan Efek Sampingnya, Penting Diketahui
Jenis Vaksin Cacar Api dan Efek Sampingnya, Penting Diketahui

Vaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.

Baca Selengkapnya
7 Dampak Kesehatan yang Bisa Dialami Anak-anak ketika Tidak Mendapat Vaksin Rutin
7 Dampak Kesehatan yang Bisa Dialami Anak-anak ketika Tidak Mendapat Vaksin Rutin

Melewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Ketahui Imunisasi Apa Saja yang Wajib Diberikan pada Anak demi Kesehatannya
Ketahui Imunisasi Apa Saja yang Wajib Diberikan pada Anak demi Kesehatannya

Pemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.

Baca Selengkapnya
Cara Meningkatkan Imun Anak, Lindungi Si Kecil dari Risiko Infeksi
Cara Meningkatkan Imun Anak, Lindungi Si Kecil dari Risiko Infeksi

Meningkatkan imunitas anak bukan hanya tentang melindungi mereka dari penyakit, tetapi juga memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang optimal.

Baca Selengkapnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Cegah Mycoplasma Pneumonia pada Anak dengan Vaksinasi dan Jaga Jarak
Cegah Mycoplasma Pneumonia pada Anak dengan Vaksinasi dan Jaga Jarak

Mycoplasma Pneumonia bisa dicegah dengan vaksinasi dan jaga jarak.

Baca Selengkapnya
Manfaat Vaksin HPV yang Penting Dipahami, Ketahui Efek Sampingnya
Manfaat Vaksin HPV yang Penting Dipahami, Ketahui Efek Sampingnya

Penjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.

Baca Selengkapnya
Gejala Ensefalitis pada Anak dan Penyebabnya, Radang Otak yang Bisa Sebabkan Kecacatan
Gejala Ensefalitis pada Anak dan Penyebabnya, Radang Otak yang Bisa Sebabkan Kecacatan

Ensefalitis dapat membuat perubahan pada sistem saraf anak sehingga bisa membuat mereka mengalami kebingungan, perubahan kewaspadaan, dan kejang.

Baca Selengkapnya