Prediksi Erupsi Gunung Merapi Berikutnya Makin Dekat, Begini Penjelasan BPPTK
Merdeka.com - Gunung Merapi sudah 10 tahun tidak meletus besar. Terakhir, Gunung Merapi meletus pada tahun 2010. Sejak saat itu, Merapi hanya mengalami serangkaian erupsi-erupsi kecil terutama sejak tahun 2018.
Tak dapat dipungkiri, karena statusnya sebagai gunung api aktif, gunung itu akan meletus lagi. Namun, menurut Kepala BPPTKG Hanik Humaida, letusan pada kesempatan yang berikutnya ini tidak akan sebesar seperti letusan di tahun 2010 dan cenderung akan mengikuti perilaku erupsi tahun 2006.
Masyarakat diminta untuk mempersiapkan diri, karena prediksi erupsi Gunung Merapi akan semakin dekat. Berikut selengkapnya:
-
Kapan Gunung Batutara terakhir meletus? Bukti jika pulau tersebut adalah gunung api mulai terkuak ketika terjadinya letusan pada tahun 2007 silam.
-
Bagaimana memprediksi erupsi gunung berapi? Cara lain untuk melihat kapan gunung berapi akan erupsi adalah dengan mengukur gas yang keluar. Ketika magma bergerak ke permukaan, gas keluar dengan cepat dan mendahului magma. Gas ini bisa diukur dari angkasa atau dari daratan.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
-
Mengapa gunung berapi sering meletus di akhir tahun? 'Gunung Marapi seperti disampaikan oleh PVMBG sudah mulai erupsi sejak 2011. Meskipun memang erupsi yang kemarin terjadi lebih besar dibandingkan dengan erupsi sebelumnya dan menghasilkan awan panas (column collapse),'
-
Apa yang harus dilakukan jika gunung berapi meletus? Setelah letusan terjadi, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi evakuasi secepat mungkin, menghindari area yang terkena letusan, menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, dan mengikuti petunjuk dari tim penyelamat.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
Waktunya Semakin Dekat
Menurut Hanik, aktivitas Gunung Merapi saat ini semakin intensif dengan berbagai kejadian gempa. Tiap harinya, rata-rata terjadi enam kali gempa vulkanik dangkal (VTB) dan gempa multipase (MP) sebanyak 83 kali per hari. Selain itu, setiap hari terjadi deformasi atau pembesaran tubuh gunung mencapai 2 cm.
Tak hanya itu, pemendekan jarak tunjam juga terukur dengan alat pemantau aktivitas gunung api atau electronic distance measurement (EDM) dari pos pemantauan ,yang ada di sekeliling Gunung Merapi. Hanik menyimpulkan bahwa waktu erupsi berikutnya sudah semakin dekat.
Berbeda dari yang Dulu
Dalam kesempatan itu, Hanik juga mengatakan kalau aktivitas Gunung Merapi sudah berbeda dibandingkan dengan erupsi Merapi tahun 2006 dan 2010. Erupsi yang terjadi saat ini merupakan rangkaian erupsi yang panjang yang telah dimulai sejak Mei 2018.
Indeks eksplosivitasnya juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan dua letusan itu. Bila dibandingkan dengan erupsi Merapi di tahun 2010, indeks eksplosivitasnya adalah satu banding seribu, sementara bila dibanding erupsi tahun 2006 indeksnya adalah satu banding seratus. Walau begitu, Hanik tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana akibat gunung api itu.
“Erupsi Merapi adalah sebuah keniscayaan di mana masyarakat sudah beradaptasi dengannya. Hidup harmoni dengan Merapi adalah slogan yang tidak hanya sekedar slogan, namun menjadi bagian dari pola hidup masyarakat Gunung Merapi,” kata Hanik dikutip dari ANTARA pada Senin (26/10). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaRangkaian letusan dan rupsi Gunung Marapi secara tidak kontinyu telah terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi sejak 3 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaDentuman Terdengar saat Erupsi Gunung Marapi, Ini Penjelasan Badan Geologi
Baca SelengkapnyaGunung Ile Lewotolok menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu sepekan mulai dari 16 hingga 22 April.
Baca SelengkapnyaKegempaan tanggal 7 Mei 2024 sampai pukul 06.00 WITA terekam sebanyak tujuh kali gempa tektonik jauh.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Jumat (16/2).
Baca SelengkapnyaWarga dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dengan radius 3 kilometer dari puncak Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter
Baca SelengkapnyaPendaki dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki kawasan Gunung Marapi yang berstatus siaga III.
Baca Selengkapnya