Erupsi Gunung Merapi Letupkan Kolom Setinggi 5000 Meter, Ini 5 Faktanya
Merdeka.com - Pada Jum’at pagi (27/3) pukul 10.46 WIB, Gunung Merapi kembali erupsi. Kali ini, gunung yang berada di perbatasan Provinsi DIY dengan Provinsi Jawa Tengah itu mengeluarkan kolom asap setinggi 5.000 meter dari puncak. Berdasarkan pernyataan dari akun twitter BPPTKG, erupsi itu tercatat di seismograf dengan amplitudo 75 mm dan durasi 7 menit.
Atas peristiwa itu, BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tetap berada dalam radius aman sejauh 3 km dari puncak. Sementara itu status gunung itu tidak berubah. Gunung itu tetap berstatus waspada yang telah ditetapkan sejak 21 Mei 2018.
Merapi Kerap Kali Erupsi
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi? Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Apa yang di luncurkan oleh Gunung Merapi? Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awam panas guguran sejauh 2.700 meter yang keluar dari kawah Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Kapan Gunung Merapi meluncurkan awan panas? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
Handout/Merapi Observation/AFP
Dalam beberapa waktu belakangan, Gunung Merapi sudah beberapa kali erupsi. Pada 3 Maret 2020, Gunung Merapi juga erupsi. Waktu itu gunung itu mengeluarkan kolom asap setinggi 6 km dari puncak.
Letusan itu terjadi berselang 19 hari dari letusan yang terjadi pada 13 Februari 2020. Dilansir dari Liputan6.com pada Kamis, (13/2), tinggi kolom asap pada letusan itu adalah 2 km dari puncak.
Menyebabkan Hujan Abu
2020 merdeka.com
Walaupun tidak sebesar letusan pada tahun 2006 ataupun tahun 2010, letusan Merapi kerap kali disertai dengan hujan abu.
Pada 3 Maret lalu, hujan abu yang disebabkan letusan Merapi mengguyur kawasan Boyolali, Solo, dan daerah-daerah di sekitarnya. Namun pada letusan Jumat pagi itu, belum ada kabar tempat mana yang diguyur hujan abu.
Masih Bisa Terus Terjadi
RANTO KRESEK/AFP
Dilansir dari ANTARA pada Selasa (3/3), letusan Merapi masih saja dapat terus berlangsung. Hal ini menunjukkan masih ada proses penyuplaian magma dari dapur magma.
Selain itu, pada letusan 4 Maret, kekuatan tekanan tidak begitu kuat karena material letusan didominasi oleh gas vulkanik.
Aktivitas Kegempaan
2020 Merdeka.com
Berdasarkan pemantauan BPPTKG periode pengamatan Hari Jumat (27/3) mulai pukul 00.00 sampai pukul 06.00, tercatat kegempaan hybrid terjadi sebanyak satu kali dengan amplitudo 21 mm S-P: 42.64 detik, sementara itu durasinya 152.31 detik.
Masyarakat Diimbau Tetap Tenang
2014 merdeka.com/parwito
Atas peristiwa tersebut, melalui Twitternya pada Jumat(27/3) BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
Selain itu untuk mendapatkan informasi resmi seputar Gunung Merapi, masyarakat bisa mengakses informasi melalui pos pengamatan Gunung Merapi, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website www.merapi.bgl.esdm.go.id.
Atau, bisa juga mengikuti media sosial BPPTKG, dan bisa langsung datang ke kantor BPPTKG Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaKolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Selasa, (6/2) sore.
Baca Selengkapnyakolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru terpantau melontarkan abu vulkanik setinggi 500 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca Selengkapnya