Ganjar Pranowo Tidak Temukan Stok MinyaKita di Pasaran, Begini Reaksinya
Merdeka.com - Pada awal Februari ini, masyarakat Indonesia harus menerima kenyataan yang tidak mengenakkan. Keberadaan minyak goreng subsidi MinyaKita langka di pasaran. Belum lagi harga beras yang kian melambung tinggi.
Menyadari realita sulit yang dihadapi masyarakat, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo terjun sendiri ke pasar. Ternyata benar, ia tidak menemukan stok minyak goreng subsidi MinyaKita di pasaran. Tak tanggung-tanggung, ia sudah melakukan pengecekan ke lima pasar sekaligus tapi tetap saja MinyaKita tidak ditemukan di semua tempat tersebut.
“Kalau MinyaKita sudah lama tidak ada Pak. Adanya minyak goreng yang kemasan sama curah,” kata pedagang sembako di Pasar Langgar, Semarang, pada Ganjar Pranowo saat ia mengunjungi pasar itu.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Bagaimana Ganjar menanggapi isu pupuk subsidi? 'Di sini ada isu pupuk subsidi yang mengendalikan Pak Ganjar,' ujar salah seorang petani. Menurut petani, isu tersebut dibuat oleh lawan politik Ganjar Pranowo. Namun, dia tetap membutuhkan penjelasan dari mantan Gubernur Jawa Tengah itu. Ganjar pun menjelaskan, dirinya sudah biasa menjadi sasaran kampanye hitam dan pemberitaan bohong alias hoaks. 'Nggak apa-apa, dulu waktu pemilihan gubernur gitu, makanya di Brebes saya kalah, tapi akhirnya saya yang menang,' kata Ganjar.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Lantas seperti apa reaksi Ganjar Pranowo saat mendengar fakta itu? Berikut selengkapnya:
Temuan Ganjar Pranowo
©2023 Liputan6.com
Dari hasil temuan Ganjar, harga dua komoditas, yakni minyak goreng dan beras mengalami kenaikan. Kalau minyak goreng yang tadinya harganya berada di kisaran Rp15.000 per liter kini naik menjadi Rp16.500 per liter. Sedangkan harga beras mengalami kenaikan antara Rp100-200 per kilogram.
Ganjar mengatakan, pengecekan seperti ini penting dilakukan karena selain untuk memantau stok, juga sebagai upaya dalam menghimpun informasi tentang kenaikan harga dua komoditas yang menjadi faktor inflasi.
“Ini lagi kami coba konsolidasikan ya. Untuk mengecek kenapa harga beberapa pangan kita naik, khususnya yang dua ini. Satu terkait dengan minyak goreng, dua terkait beras,” kata Ganjar dikutip dari ANTARA pada Jumat (10/2).
Penyebab Harga Naik
©Liputan6.com/Arief Rahman
Ganjar mengatakan, ada banyak faktor yang disampaikan pedagang kenapa harga beras naik, beberapa di antaranya karena banjir dan serangan hama. Oleh karena itu sebagai tindak lanjut, ia akan melakukan kontrol pada hasil-hasil panen petani.
Sementara itu, Ganjar juga mengatakan stok minyak goreng curah masih tersedia meskipun harganya naik. Terkait hal ini, Ganjar meminta pemerintah pusat segera mengirim MinyaKita dan melakukan operasi pasar.
“Harganya Rp16.000-Rp16.500. Terus yang merek tertentu ada yang harganya sekitar Rp17.000. Jadi ini yang konkret, kalau kami kemarin rapat pengendali inflasi, ternyata memang satu harga berasnya naik, dua memang minyak goreng naik dan MinyaKita tidak ada,” imbuh Ganjar.
Koordinasi dengan Bulog
©2023 Liputan6.com/Angga Yuniar
Terkait permasalahan tersebut, Ganjar mengaku terus berkoordinasi dengan Bulog untuk menghitung stok beras yang ada. Selain itu ia juga meminta Satgas Pangan untuk terus bergerak mencari penyebab kenaikan harga, khususnya dua komoditas tersebut.
“Saya mau cek beberapa daerah yang sudah panen, apakah ini terkait dengan suplai atau dengan yang lainnya. Apakah ada yang nampung stoknya atau tidak. Kami juga akan komunikasi dengan satgas pangan nantinya. Satgas Pangan juga kemarin menemukan yang di Kendal. Mudah-mudahan tidak ada yang bermain spekulasi pada soal itu,” pungkas Ganjar. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelangkaan pupuk terjadi kerena ada salah sasaran pemberian subsidi pupuk.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo melanjutkan kampanye di Jawa Tengah. Hari ini, Jumat (29/12), dia blusukan ke Pasar Kota Wonogiri.
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar Pranowo mendatangi para petani di Blora Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut membuat stok beras di pasar ritel modern langka
Baca SelengkapnyaGanjar sempat berdialog dengan beberapa petani yang mengeluh sulit menghadapi para tengkulak
Baca SelengkapnyaDi hadapan petani, Ganjar mengungkit momen debat perdana capres 2024.
Baca SelengkapnyaSuswono tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Dia didampingi tim dari Komisi Pedagang Pasar Tradisional Seluruh Indonesia (Koppasindo).
Baca SelengkapnyaWarga pasar yang mengetahui wilayahnya disambangi Ganjar langsung memburu untuk berfoto dan bersalaman.
Baca Selengkapnya“Huah (kelelawar). Yang ekstrem tadi,” kata Ganjar sembari menunjuk daging tersebut
Baca SelengkapnyaHal itu sebagai upaya melancarkan alur pendistribusiannya tepat sasaran ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaPada kesempatan ini, Ganjar kemudian mengkampanyekan program KTP Sakti untuk pemerataan bantuan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku miris melihat gudang Bulog hanya diisi beras impor.
Baca Selengkapnya