Gunung Merapi Erupsi, Begini Kondisi Jalur Evakuasi Warga yang Memprihatinkan
Merdeka.com - Minggu (21/6) pagi, Gunung Merapi erupsi sebanyak dua kali. Erupsi pertama terjadi pada pukul 9.13 WIB dan erupsi kedua terjadi pada pukul 9.27 WIB. Tercatat, delapan kecamatan di Kabupaten Magelang mengalami hujan abu.
Erupsi Gunung Merapi menegaskan kembali bahwa gunung itu masih aktif dan bisa kembali meletus sewaktu-waktu. Letusan gunung itu menjadi ancaman bagi warga yang tinggal di kawasan lerengnya.
Bila Gunung Merapi akan meletus, warga beramai-ramai mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun, salah satu potret jalur evakuasi menggambarkan kondisi yang memprihatinkan.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Bagaimana Dusun Tempel menghadapi erupsi Gunung Merapi? Pada tahun 2010, Dusun Tempel termasuk kampung yang terdampak erupsi Gunung Merapi. Pada waktu itu, aliran listrik mati selama satu bulan. Walau begitu tak ada seorangpun warga yang mengungsi. 'Jadi setiap malam, tidak ada warga yang di dalam rumah. Mereka semua tinggal di luar rumah sambil melihat kondisi Gunung Merapi,' kata salah seorang penduduk di sana dikutip dari kanal YouTube Kacong Explorer.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi? Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Bagaimana Merapi mengalami gempa guguran? 'Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,'
Dalam sebuah video yang diunggah Komunitas Jalin Merapi pada Rabu (10/6) tampak jalur evakuasi masyarakat lereng Merapi di Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten tampak rusak, berpasir, dan penuh bebatuan besar.
Jalanan Rusak dan Penuh Bebatuan
©Twitter/JALIN Merapi
Dalam video itu tampak sebuah jalan yang dilalui truk pengangkut pasir itu rusak dan penuh pasir serta bebatuan. Pengendara yang melewati jalan itu harus ekstra hati-hati agar tidak mengalami kecelakaan.
Apalagi, kondisi jalan yang rusak itu berada di titik tanjakan sehingga akan membuat jalanan menjadi licin dan semakin berbahaya untuk dilalui. Kemungkinan jalanan itu rusak karena banyaknya truk pengangkut pasir yang melalui jalan itu.
Supir Truk Tak Mau Disalahkan
©Twitter/JALIN Merapi
Melalui akun Twitter Jaringan Informasi Lingkar Merapi (Jalin Merapi), supir truk yang kerap kali melewati jalan itu tak mau disalahkan atas kondisi jalan yang rusak. Supir truk itu berkata, untuk dapat melalui jalanan itu, dia sudah membayar pajak Rp125.000 per rit yang memang sudah ditetapkan pemerintah berlaku sejak tahun 2017.
“Kiro2 umpomo merapi kae terus meletus, yen jalur evakuasi koyo ngene iki terus tetep tangguh po ra yo, pesenane pak sopir jare nunut wekas aku bayar pajak 125.000/rit lho mas ojo nyalahke aku (Seumpama Merapi meletus, kalau jalur evakuasinya seperti ini terus apa tetap kuat tidak ya? Pesannya pak supir, ‘saya sudah membayar pajak Rp 125.000/rit loh mas, jadi jangan salahkan saya’)," tulis Jalin Merapi melalui akun Twitter-nya.
Reaksi Ganjar Pranowo
©Twitter/JALIN Merapi
Kondisi jalur evakuasi yang rusak itu mengundang perhatian berbagai pihak, tak terkecuali Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dia penasaran atas kondisi jalanan yang rusak itu lalu melalui akun Twitter-nya dia bertanya kepada admin Jalin Merapi.
“Bayar neng sopo mas? Ngendi kuwi? (Bayar di siapa mas? Di mana itu?)," tulis Ganjar.
“Lha wajib bayar ten Peraturan Niko lho pak setiap rit bayar 125.000. Niki lokasi rusak, Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten (Wajib bayar sesuai peraturan itu lho pak, yang setiap rit bayar Rp125.000. ini lokasi rusak di Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten),” jawab Jaringan Lintas Merapi.
Gotong Royong Warga Benahi Jalan Kampung
©Twitter/JALIN Merapi
Untuk memperlancar akses kendaraan menuju ke kampungnya, para warga yang tinggal di lereng Merapi gotong royong memperbaiki jalan kampung. Tampak dalam foto itu para warga berkumpul membenahi jalan dengan foto latar puncak Gunung Merapi yang asapnya masih mengepul.
Salah seorang warganet pemilik akun Twitter @bangjoyo_dodiks memberi apresiasi gotong royong yang merupakan bentuk kearifan lokal warga kampung itu.
“Mantab. Saran, kalau untuk dilewatin truk bermuatan yang berat, jalannya harus bagus. Kalo tidak, nanti cepet ambyar min,” tulis pemilik akun Twitter @bangjoyo_dodiks. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa batuan seukuran truk menggelinding dari puncak Gunung Merapi dan terdampar di tempat itu
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaDalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 pendaki dilaporkan masih berada di atas Gunung Marapi pascaerupsi yang terjadi pada Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaTotal pendaki yang naik ke Gunung Marapi sebanyak 70 orang.
Baca SelengkapnyaWarga dibuat ketakutan dengan dentuman dan suara gemuruh. Apalagi sampai menimbulkan geteran seperti gempa bumi.
Baca SelengkapnyaGunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaStatus gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, terhitung sejak kemarin sore, 6 November 2024.
Baca SelengkapnyaHingga kini status Gunung Marapi berada pada level II (Waspada).
Baca SelengkapnyaDedaunan hijau dan tanaman sayuran kini berubah menjadi abu-abu karena berselimut debu.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca Selengkapnya