Gunung Merapi Erupsi Pagi Ini, Semua Jalur Pendakian Ditutup
Merdeka.com - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan antara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Jawa Tengah mengalami erupsi pagi ini, Kamis (13/2). Erupsi terjadi tepatnya pada pukul 05.16 WIB dengan amplitude 75 mm dan durasi 150 detik. Tinggi kolom erupsi tercatat sekitar 2.000 meter dengan arah angin ke arah Barat Laut.
©2020 twitter @VolcanoYTzMerapi mengalami kenaikan aktifitas vulkanik dan naik ke status Waspada atau Level II sejak 21 Mei 2018. Mulai saat itu Balai Besar Taman Nasional Gunung Merapi juga sudah menutup seluruh jalur pendakian dan mengimbau masyarakat untuk tidak beraktifitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Merapi.
Sebelumnya, Gunung Merapi tercatat juga mengalami erupsi pada Senin, 14 Oktober 2019 pukul 16.31. BPPTKG mengatakan awan panas terekam di seismogram dengan durasi 270 detik dan amplitude 75 milimeter. Kolom erupsi diperkirakan setinggi 3.000 meter dari puncak Merapi dan mengarah ke Barat Daya.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
-
Bagaimana Merapi mengalami gempa guguran? 'Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,'
-
Mengapa Merapi mengalami gempa guguran? Gempa guguran biasanya terjadi setelah erupsi disebabkan guguran lava yang terjadi pada sistem pembentukan lava.
Jalur Pendakian Gunung Merapi Ditutup
Dikarenakan naiknya aktivitas vulkanik Merapi tersebut, hingga hari ini, Kamis (13/2), pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Merapi masih menutup dan menjaga ketat seluruh jalur pendakian Gunung Merapi.
2020 twitter @SAR_KLATEN
Seperti yang diungkapkan Kasubag TU Balai Besar Taman Nasional Gunung Merapi, Akhmadi perihal status pendakian gunung Merapi yang masih ditutup sejak Mei 2018. Pihaknya mengatakan bahwa jalur pendakian akan dibuka kembali tetapi menunggu BPPTKG menurunkan status Merapi menjadi normal.
Alasan Ditutup
Penutupan ini dilakukan untuk mencegah bahaya yang mengancam para pendaki. Berkaca pada letusan freatik pada 2018 lalu, saat itu BPPTKG masih menyatakan pendakian akan aman untuk dilakukan.
Pada hari itu ada sekitar seratusan pendaki yang berada di Pasar Bubrah, namun keesokan harinya tiba-tiba terjadi letusan freatik. Hal inilah yang membuat pihak pengelola gunung Merapi masih menutup seluruh jalur pendakian hingga saat ini.
(mdk/asr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jarak luncur awan panas 1.000 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaKolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru mengalami 28 kali gempa erupsi, 1 kali gempa guguran, 6 kali gempa hembusan, dan tiga kali gempa harmonik.
Baca SelengkapnyaErupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terekam di seismograf.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaTerjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB
Baca Selengkapnya