Hanya Dihuni 7 Keluarga Sejak Dulu, Ini 5 Fakta Unik Kampung Pitu di Nglanggeran
Merdeka.com - Kampung Pitu merupakan sebuah kampung kecil yang berada di puncak Gunung Api Purba Nglanggeran, Yogyakarta. Sesuai namanya, kampung tersebut hanya dihuni sebanyak 7 keluarga. Namun ada alasan tersendiri kenapa kampung itu hanya dihuni 7 keluarga.
Dilansir dari Brilio, konon kalau kampung itu dihuni lebih dari 7 keluarga, maka salah satu dari keluarga itu akan pergi dengan sendirinya. Entah karena tidak betah dan memilih pergi, atau pergi untuk selamanya atau meninggal dunia.
Sementara itu jika jumlah keluarganya kurang, maka secara otomatis akan terisi dengan sendirinya. Berikut selengkapnya:
-
Siapa yang menghuni kampung tersebut? Pasalnya di sini, seluruh penghuninya merupakan perempuan dan tidak ada laki-laki sama sekali.
-
Kenapa rumah terpencil itu dibangun di puncak gunung? Mereka tergabung dalam keluarga Bapak Wiyono. Setelah mampir di rumah terpencil, YouTuber Jejak Richard langsung melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Blengker.
-
Kenapa Bu Wahyuti tinggal di kampung terpencil? Bu Wahyuti mengatakan ia terpaksa tinggal di kampung terpencil itu karena belum memiliki rumah sendiri, sehingga ia dan keluarganya harus menumpang di rumah yang disewakan pihak perhutani.
-
Dimana letak kampung terpencil ini? Dusun Jurang Sempu yang berada di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
-
Dimana kampung terpencil itu berada? Dusun Gunung Tengu merupakan sebuah perkampungan mati yang berada di tengah perkebunan kopi, lokasinya berada di Desa Sidoharjo, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
-
Kenapa penduduk kampung mati petir meninggalkan kampung tersebut? Saat itu habis maghrib anak saya mainan marmut tiba-tiba didatangi sosok orang memakai blangkon. Orang itu kakinya tidak menapak di tanah. Orang itu mengajak anak saya keliling-keliling. Tiba-tiba saja dia terbang dan berubah wujud menjadi Mak Lampir,' kata Pak Priyono.
Asal Mula Kampung Pitu
©YouTube/Gunung Kidul TV
Awalnya kampung itu bernama Tlogo Goyangan. Namun sudah sekian lama kampung itu berubah nama menjadi Kampung Pitu.
Redjo Dimulyo, juru kunci Kampung Pitu, sudah tinggal di kampung tersebut sejak ia lahir di tahun 1917. Sehingga dia sudah 100 tahun lebih tinggal di kampung itu.
Ketika ditanya soal sejarah terbentuknya Kampung Pitu, dia mengatakan tempat itu sudah tercipta sedemikian rupa oleh Tuhan.
“Jadi di sini itu sudah diciptakan oleh Tuhan. Tidak bisa dihuni beda daerah. Ini hanya keturunan, tujuh itu,” ujar Redjo dikutip dari Brilio.
Hanya Bisa Dihuni Tujuh Kepala Keluarga
©2020 brilio.net
Sesuai namanya, Kampung Pitu hanya bisa dihuni oleh 7 kepala keluarga. Redjo bercerita bahwa dulunya pernah ada sebuah keluarga yang anggotanya meninggal semua kerena tetap memaksa tinggal di situ. Padahal kampung tersebut telah berjumlah 7 kk.
“Sudah pernah ada kejadian di sini. Dulu pernah ada orang dari luar daerah mau tinggal di sini, tapi saya bilang tidak boleh. Katanya, tanah di sana milik negara, jadi ya mau ikut tinggal. Setelah tinggal di situ setengah bulan, keluarganya yang berjumlah empat orang meninggal semua,” terang Redjo.
Aksara Empat dan Aksara Lima
©2020 brilio.net
Redjo bercerita, ada kewajiban yang harus dipenuhi oleh penduduk asli yaitu melakukan “aksara empat” dan “aksara lima”. Ketika ia meninggalkan aksara tersebut, kemungkinan ia akan tiada.
Namun ketika ditanya lebih lanjut apa arti dari kedua istilah itu, Redjo mengatakan itu adalah sebuah rahasia dan syarat tersendiri jika ingin diketahui orang lain.
Selain itu, berat bagi orang luar untuk punya keinginan tinggal di Kampung Pitu. Hal ini dikarenakan orang yang sudah boleh tinggal di situ adalah mereka yang sudah mendapatkan “wahyu”.
Setelah diperbolehkan tinggal, mereka juga harus menjalankan kejujuran, menjalin hubungan yang baik dengan penduduk lain, dan ikut melestarikan kampung.
Meski begitu, selama ini kehidupan masyarakat di sana selalu diberi kecukupan. Ketika tempat lain di Gunung Kidul kesulitan air, di sana air selalu tersedia.
Sumur Keramat
©2020 brilio.net
Keberadaan air di kampung itu tak lepas dari adanya sumur yang dikeramatkan di sana. Menurut Redjo, sumur itu mempunyai karunianya sendiri.
Nama sumur itu adalah Telogo Guyangan. Konon di dalamnya terdapat Air Suci Purwitosari yang menjadi napak tilas bidadari.
“Larangannya tidak boleh tinggal di situ. Kalau tidak mau ya itu tadi, yang diusir nyawanya, tubuhnya ditinggal,” jelas Rejo.
Kinah Gadungwulung
©2020 brilio.net
Menurut Dedy Setyawan, Ketua RT Kampung Pitu, cikal bakal adanya Kampung Pitu berasal dari seorang kakek bernama Eyang Iro Kromo. Dia adalah orang yang pertama kali tinggal di Kampung Pitu.
“Eyang mengetahui di sini ada sebuah pohon, namanya Kinah Gadungwulung. Dari pihak Kraton, siapa yang bisa menjaga pohon tersebut nantinya akan diberi lahan untuk anak cucunya kelak,” kata Dedy. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suasana kampung di pagi hari cukup sepi. Yang terdengar nyaring hanyalah suara jangkrik.
Baca SelengkapnyaSaat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaDi balik keasriannya, ada cerita kelam ketika puluhan rumah dibakar paksa oleh pemberontak. Dari 80 rumah yang ditinggali warga, kini tersisa hanya 10 bangunan.
Baca SelengkapnyaTak hanya penghuninya yang unik, kondisi alam dan pemandangan di sekitarnya juga mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaRumah-rumah di sana sudah diwariskan secara turun-temurun
Baca SelengkapnyaTersembunyi di balik gua, begini potret kampung unik di Kebumen.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Desa Mertelu dibuktikan dengan adanya petilasan Migit Tiban yang berasa di Dusun Beji, Desa Mertelu.
Baca SelengkapnyaPerkampungan di sana setiap hari tertutup kabut dan mayoritas warganya adalah petani.
Baca SelengkapnyaWae Rebo berada di ketinggian 1.100 mdpl. Dikelilingi perbukitan dan pegunungan.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.
Baca SelengkapnyaSebuah kampung terpencil tengah hutan dihuni para lansia. Bagaimana kehidupan mereka di sana?
Baca Selengkapnya