Heboh Pasien COVID-19 Meninggal karena Oksigen Habis, Ini Tanggapan RS Sardjito
Merdeka.com - Lonjakan pasien COVID-19 membuat RSUP. dr. Sardjito mengalami krisis. Dalam dua hari terakhir, yaitu pada Sabtu (3/7) hingga Minggu (4/7), tercatat ada 36 pasien di sana yang meninggal dunia. Bahkan tersiar kabar bahwa banyaknya pasien yang meninggal itu disebabkan karena kehabisan oksigen.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama RSUP dr. Sardjito, dr. Rukmono, membantah bahwa banyak pasien di rumah sakit itu yang meninggal akibat oksigen habis. Dia mengatakan, saat oksigen liquid central habis, para pasien yang memerlukan bantuan oksigen tetap tertangani dengan adanya oksigen tabung.
“Sehingga tidak benar jika pasien meninggal tanpa dapat bantuan oksigen. Tetapi meninggalnya karena kondisi klinisnya memburuk,” kata dr. Rukmono mengutip dari ANTARA pada Minggu (5/7). Berikut selengkapnya:
-
Apa penyebab kematian banyak orang di India? Kematian akibat gigitan ular adalah ancaman yang serius, terutama di negara tropis dengan populasi ular berbisa yang tinggi. Salah satunya adalah India, yang termasuk dalam daftar negara dengan angka kematian akibat gigitan ular tertinggi. Menurut Forbes, Selasa (29/10), diperkirakan 46.000 hingga 60.000 orang di India meninggal setiap tahun akibat gigitan ular, terutama karena banyaknya ular berbisa, seperti kobra, yang sering ditemui di lingkungan penduduk.
-
Kenapa orang meninggal karena penyakit jantung ? Menurut data yang disampaikan Prima, setiap tiga detik ada orang yang meninggal karena penyakit jantung koroner atau stroke di dunia. Di Indonesia, satu dari sepuluh kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner, dan pada tahun 2016, biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung mencapai Rp7,4 triliun, angka tertinggi dibandingkan penyakit lainnya.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa penyebab alami kematian manusia? Kematian karena penyebab alami sangat umum terjadi. Penyebab alami yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu yang bukan merupakan kecelakaan atau hal lain yang dipengaruhi oleh suatu kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau pembunuhan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menyebabkan banyaknya pasien DBD di RSUD Tamansari? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
Kehabisan Oksigen
Instagram cetul.22 ©2021 Merdeka.com
Rukmono mengungkapkan bahwa pada Sabtu (3/7) persediaan oksigen di RSUP dr. Sardjito mengalami penurunan mulai pukul 16.00 dan diperkirakan kehabisan pada pukul 18.00. Kabar selanjutnya yang ia terima, oksigen central di sana dinyatakan benar-benar habis pada pukul 20.00.
Dalam kondisi itu, perawatan pasien digunakan dengan menggunakan oksigen tabung dan oksigen cadangan termasuk pinjaman dari RS Akademik UGM, FKG UGM, serta Polda DIY.
“Pukul 00.15 datang bantuan dari Polda DIY sebanyak 100 tabung oksigen dan langsung didistribusikan ke bangsal-bangsal perawatan sambil menunggu kedatangan pasokan dan penyedia oksigen,” kata Rukmono mengutip dari ANTARA.
Bukan Semuanya Pasien COVID-19
©2021 Liputan6.com/Angga Yuniar
Rukmono membenarkan bahwa dalam dua hari itu sebanyak 36 pasien yang menjalani perawatan di sana meninggal dunia. Sebanyak 33 pasien di antaranya meninggal setelah oksigen central habis. Namun ia mengatakan jumlah itu tidak semuanya pasien COVID-19.
Terkait dengan kelangkaan oksigen, Rukmono mengaku telah melakukan antisipasi. Salah satunya adalah berkoordinasi dengan para pemasok oksigen dari PT Samator dan PT Surya Gas untuk mendapatkan pasokan oksigen secara rutin untuk memenuhi kebutuhan jika sewaktu-waktu ada lonjakan pasien.
“Jadi Hari Sabtu kemarin saat oksigen habis, kami langsung mengadakan koordinasi dan persiapan, termasuk pertemuan lanjutan untuk memastikan kecukupan oksigen dengan penyedia,” jelas Rukmono.
Normal Kembali
©2021 Liputan6.com
Dengan adanya kondisi tersebut, pihak RSUP dr. Sardjito kemudian mengirimkan surat permohonan dukungan ke Menkes RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Gubernur, BPBD, Dinas Kesehatan, Persi, dan Dewan Pengawas. Dalam surat itu, RSUP dr. Sardjito meminta izin untuk mendapatkan pasokan oksigen dan penyedia dari tempat lain.
Pasokan oksigen itu kemudian baru datang pada Hari Minggu (5/7) pukul 12 siang. Setelah itu, pasukan oksigen central di RSUP dr. Sardjito kembali normal.
“Dengan datangnya oksigen ini, pelayanan sudah menggunakan oksigen sentral kembali. Kami berharap oksigen ini bisa terus lancar dipasok untuk memberikan perawatan bagi pasien yang butuh bantuan oksigen,” kata Rukmono mengutip dari ANTARA pada Minggu (5/7). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengacara menduga ada kelalaian yang dilakukan petugas jaga saat itu.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Baca SelengkapnyaSeorang lagi korban kebakaran gudang LGP di Bali, Ahmad Tamyis Mujaki (25) yang sebelumnya dirawat di RSUP Prof dr IGNG Ngoerah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan membuat catatan ada 136 jemaah haji yang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaUpdate Kasus Kebakaran Gudang Elpiji di Bali, Korban Tewas Bertambah 2
Baca SelengkapnyaSebanyak 72 jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.
Baca Selengkapnya