Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hutan Bakau Segara Anakan di Cilacap Rusak Parah, Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Hutan Bakau Segara Anakan di Cilacap Rusak Parah, Ini Penjelasan Guru Besar UGM Hutan Bakau di Pesisir Marunda Memprihatinkan. ©2019 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Dari waktu ke waktu, kerusakan alam yang terjadi di muka bumi ini makin parah. Penebangan liar, pembuangan limbah industri yang sembarangan, pembakaran ladang, dan masih banyak lagi bentuk kerusakan alam lainnya.

Kerusakan alam itu juga terjadi pada ekosistem hutan bakau. Padahal, kehadiran ekosistem hutan bakau yang sehat akan mendukung perikanan di pantai dan di lepas pantai sebagai sumber devisa negara. Salah satu hutan bakau yang rusak itu ada di Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Karena merusak habitat ikan di laut, secara tidak langsung kerusakan hutan bakau akan merugikan para nelayan dan warga yang tinggal di sekitar pantai. Lalu mengapa hutan bakau di sana bisa rusak? Berikut ulasan dari Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, Guru Besar Ilmu Ekologi Fakultas Biologi UGM:

Orang lain juga bertanya?

Dampak dari Pendangkalan di Sungai Citanduy

Menurut Djohan, salah satu kerusakan ekosistem hutan bakau di Segara Anakan adalah pendangkalan parah yang terjadi di sana.

Menurutnya, pendangkalan itu terjadi sejak tahun 1980 di mana sekitar 4,5 juta ton sedimen setiap tahunnya dibawa oleh Sungai Citanduy. Hal inilah yang membuat laguna semakin dangkal dan menyempit.

“Sedimentasi dan reklamasi hutan bakau berskala besar menyisakan luka ekosistem hutan bakau Segara Anakan,” ungkap Djohan dikutip dari Ugm.ac.id pada Senin (21/9).

Dampak Buruk Reklamasi

Tak hanya menghadapi persoalan sedimentasi yang tinggi, hutan bakau Segara Anakan juga berhadapan dengan kerusakan akibat alih fungsi lahan. Hal ini dikarenakan kawasan hutan bakau tersebut direklamasi dalam skala besar menjadi tambak udang yang pada akhirnya tambak tersebut gagal.

“Ekosistem hutan bakau Segara Anakan saat ini hanya dikoloni oleh semak dan liang bakau. Hanya tersisa tujuh batang per hektar dan hadir sebagai pulau-pulau habitat di lautan semak dan liang semak,” kata Djohan.

Memperburuk Keadaan

Kondisi tersebut mengakibatkan kondisi daun pohon bakau sebagai nutrient utama di perairan hutan bakau memburuk. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh komunitas fitoplankton noxious dan berujung dengan semakin menipisnya komunitas zooplankton.

segara anakan

©Kemendesa.go.id

“Akibatnya panen ikan menurun. Perubahan iklim turut memperburuk keadaan di mana pada musim hujan perairan payau dalam kondisi hypohaline dan di musim kemarau menjadi hyperhaline,” jelas Johan. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melestarikan Hutan Mangrove di Pesisir Jakarta
Melestarikan Hutan Mangrove di Pesisir Jakarta

Hutan mangrove sendiri adalah salah satu ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Jejak Kehidupan di Pantai Muara Beting yang Tergerus Abrasi
FOTO: Jejak Kehidupan di Pantai Muara Beting yang Tergerus Abrasi

Sejak 1990-an, kawasan Pantai Muara Beting tergerus abrasi.

Baca Selengkapnya
Menilik Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Kisah Perjalanan Darat Presiden Kedua RI Balikpapan-Samarinda
Menilik Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Kisah Perjalanan Darat Presiden Kedua RI Balikpapan-Samarinda

Taman Hutan Raya yang identik dengan nama Presiden kedua RI ini memiliki sejarah panjang mulai dari digunakan oleh penjajah hingga perjalanan darat.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Cagar Alam Pulau Saobi, Suaka Alam Tersembunyi di Sumenep
Mengunjungi Cagar Alam Pulau Saobi, Suaka Alam Tersembunyi di Sumenep

Cagar Alam Pulau Saobi merupakan satu-satunya kawasan suaka alam terlindungi yang berada di Madura.

Baca Selengkapnya
Lawan Perubahan Iklim, Anak Usaha SIG Dedikasikan Separuh Lahan Pabrik Jadi Hutan Kota
Lawan Perubahan Iklim, Anak Usaha SIG Dedikasikan Separuh Lahan Pabrik Jadi Hutan Kota

Di atasnya, terdapat 200.000 spesies tanaman di antaranya pohon trembesi, mahoni, bayur, laban dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Dampak Cuaca Panas Ekstrem bagi Lingkungan, Picu Berbagai Bencana Alam
Dampak Cuaca Panas Ekstrem bagi Lingkungan, Picu Berbagai Bencana Alam

Cuaca panas ekstrem dapat mengancam kehidupan di bumi.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Taman Nasional Siberut, Hutan Hujan Tropis di Pulau Mentawai yang Kaya Keanekaragaman Hayati
Menyusuri Taman Nasional Siberut, Hutan Hujan Tropis di Pulau Mentawai yang Kaya Keanekaragaman Hayati

Hampir 60% dari Taman Nasional Siberut berupa hutan yang dihuni oleh ratusan spesies tumbuhan berkayu, puluhan spesies mamalia, hingga ratusan jenis burung.

Baca Selengkapnya
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut

Bagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran

Baca Selengkapnya
Lahan Perbatasan Hutan Lindung di Riau Terbakar, 40 Personel Pemadam Dikerahkan
Lahan Perbatasan Hutan Lindung di Riau Terbakar, 40 Personel Pemadam Dikerahkan

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan hutan yang dilindungi negara di bawah naungan Unesco PBB.

Baca Selengkapnya
Mengenal Padang Lamun, Vegetasi Penjaga Ekosistem dari Erosi di Pesisir Pantai
Mengenal Padang Lamun, Vegetasi Penjaga Ekosistem dari Erosi di Pesisir Pantai

Keberadaan tumbuhan yang hidup di pesisir laut ini merupakan objek vital bagi ekosistem khususnya dalam mengurangi erosi.

Baca Selengkapnya
Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air
Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air

Kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.

Baca Selengkapnya
Cerita Kelompok Tani Penghijauan Maju Bersama Rehabilitasi Hutan Mangrove di Langkat
Cerita Kelompok Tani Penghijauan Maju Bersama Rehabilitasi Hutan Mangrove di Langkat

KTH Maju Bersama dibantu dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dalam pengembangan produk ikan baronang.

Baca Selengkapnya