Hutan Bakau Segara Anakan di Cilacap Rusak Parah, Ini Penjelasan Guru Besar UGM
Merdeka.com - Dari waktu ke waktu, kerusakan alam yang terjadi di muka bumi ini makin parah. Penebangan liar, pembuangan limbah industri yang sembarangan, pembakaran ladang, dan masih banyak lagi bentuk kerusakan alam lainnya.
Kerusakan alam itu juga terjadi pada ekosistem hutan bakau. Padahal, kehadiran ekosistem hutan bakau yang sehat akan mendukung perikanan di pantai dan di lepas pantai sebagai sumber devisa negara. Salah satu hutan bakau yang rusak itu ada di Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Karena merusak habitat ikan di laut, secara tidak langsung kerusakan hutan bakau akan merugikan para nelayan dan warga yang tinggal di sekitar pantai. Lalu mengapa hutan bakau di sana bisa rusak? Berikut ulasan dari Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, Guru Besar Ilmu Ekologi Fakultas Biologi UGM:
-
Kenapa kerusakan hutan menjadi penyebab menurunnya keanekaragaman hayati? Dampak lanjutan dari kerusakan hutan tersebut bisa menjadi penyebab menurunnya keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. Bahkan tak hanya itu saja, banyak sekali alat komunikasi zaman sekarang menjadi informasi pengambilan flora dan fauna ilegal yang dijadikan sebagai barang jual beli membuat hewan dan tumbuhan Indonesia menjadi berkurang bahkan punah.
-
Bagaimana kerusakan lingkungan menyebabkan bencana? Ulal tangan manusia dapat memengaruhi terjadinya bencana tersebut melalui aktivitas yang merusak lingkungan, seperti illegal logging yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta pembangunan di daerah rawan bencana alam.
-
Dimana habitat bekantan di Tarakan? Jalan-jalan ke Kota Tarakan rasanya kurang puas jika belum menyambangi Kawasan Konservasi Hutan Mangrove dan Bekantan yang terletak di pusat kota tersebut.
-
Mengapa Lahan Basah Mesangat Suwi penting bagi kelestarian hayati? Kawasan ini merupakan Kawasan yang penting bagi para masyarakat lokal, sebab LBMS jmenjadi sumber perikanan air tawar. LBMS juga menjadi sumber dan pemurni air, pelindung sekaligus daerah resapan air dan penyimpan karbon yang tinggi.
-
Kenapa Padang Lamun penting untuk menjaga ekosistem laut? Padang Lamun memiliki peran ekologis yang sangat penting dalam ekosistem pesisir pantai.
-
Kenapa penebangan hutan bahaya? Sebagaimana kita tahu, pohon atau tumbuhan berperan penting untuk meresap air yang jatuh ke tanah. Jika terjadi penebangan pohon besar-besaran, dapat berpotensi jadi penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor.
Dampak dari Pendangkalan di Sungai Citanduy
Menurut Djohan, salah satu kerusakan ekosistem hutan bakau di Segara Anakan adalah pendangkalan parah yang terjadi di sana.
Menurutnya, pendangkalan itu terjadi sejak tahun 1980 di mana sekitar 4,5 juta ton sedimen setiap tahunnya dibawa oleh Sungai Citanduy. Hal inilah yang membuat laguna semakin dangkal dan menyempit.
“Sedimentasi dan reklamasi hutan bakau berskala besar menyisakan luka ekosistem hutan bakau Segara Anakan,” ungkap Djohan dikutip dari Ugm.ac.id pada Senin (21/9).
Dampak Buruk Reklamasi
Tak hanya menghadapi persoalan sedimentasi yang tinggi, hutan bakau Segara Anakan juga berhadapan dengan kerusakan akibat alih fungsi lahan. Hal ini dikarenakan kawasan hutan bakau tersebut direklamasi dalam skala besar menjadi tambak udang yang pada akhirnya tambak tersebut gagal.
“Ekosistem hutan bakau Segara Anakan saat ini hanya dikoloni oleh semak dan liang bakau. Hanya tersisa tujuh batang per hektar dan hadir sebagai pulau-pulau habitat di lautan semak dan liang semak,” kata Djohan.
Memperburuk Keadaan
Kondisi tersebut mengakibatkan kondisi daun pohon bakau sebagai nutrient utama di perairan hutan bakau memburuk. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh komunitas fitoplankton noxious dan berujung dengan semakin menipisnya komunitas zooplankton.
©Kemendesa.go.id
“Akibatnya panen ikan menurun. Perubahan iklim turut memperburuk keadaan di mana pada musim hujan perairan payau dalam kondisi hypohaline dan di musim kemarau menjadi hyperhaline,” jelas Johan. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hutan mangrove sendiri adalah salah satu ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi.
Baca SelengkapnyaSejak 1990-an, kawasan Pantai Muara Beting tergerus abrasi.
Baca SelengkapnyaTaman Hutan Raya yang identik dengan nama Presiden kedua RI ini memiliki sejarah panjang mulai dari digunakan oleh penjajah hingga perjalanan darat.
Baca SelengkapnyaCagar Alam Pulau Saobi merupakan satu-satunya kawasan suaka alam terlindungi yang berada di Madura.
Baca SelengkapnyaDi atasnya, terdapat 200.000 spesies tanaman di antaranya pohon trembesi, mahoni, bayur, laban dan lainnya.
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem dapat mengancam kehidupan di bumi.
Baca SelengkapnyaHampir 60% dari Taman Nasional Siberut berupa hutan yang dihuni oleh ratusan spesies tumbuhan berkayu, puluhan spesies mamalia, hingga ratusan jenis burung.
Baca SelengkapnyaBagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca SelengkapnyaCagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan hutan yang dilindungi negara di bawah naungan Unesco PBB.
Baca SelengkapnyaKeberadaan tumbuhan yang hidup di pesisir laut ini merupakan objek vital bagi ekosistem khususnya dalam mengurangi erosi.
Baca SelengkapnyaKawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.
Baca SelengkapnyaKTH Maju Bersama dibantu dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dalam pengembangan produk ikan baronang.
Baca Selengkapnya