Ibu di Grobogan Menghabisi Nyawa Sendiri dan Anaknya dengan Mi Beracun, Ini Faktanya
Merdeka.com - Mendung duka menyelimuti langit Grobogan pada Jumat (27/5). PI, bocah berusia 5 tahun meninggal dunia setelah sebelumnya dirawat di RSUD Purwodadi. Kondisi korban sempat membaik, namun pada akhirnya kembali menurun pada Jumat malam hingga menghembuskan napas terakhir.
“Kondisi korban jam 3 sore sudah sadar, jam 9 malam kembali masuk ICU, dan jam 11 meninggal,” kata Nur Hadi Sucipto, kepala Dusun Kleco, Desa Mangunrejo, Kecamatan Pulokulon.
Pada pagi harinya, sang ibu L (34) ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya. Kedua anaknya ditemukan dalam kondisi kritis. Di samping jenazah sang ibu.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Kenapa ibu rumah tangga di Sleman gantung diri? Hasil visum tidak ditemukan adanya kekerasan pada tubuh korban. Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya. Saat pulang kerja pada pukul 16.00, sang suami pulang ke rumah dan mendapati suasana rumah sepi dan kamar juga sepi. Ia kemudian langsung menuju ke gudang.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Bagaimana keluarga di Malang melakukan bunuh diri? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
Lantas bagaimana kasus ini terjadi? Berikut selengkapnya:
Tragedi Mi Instan Bercampur Pestisida
©YouTube/Liputan6 SCTV
Pada Jumat pagi (27/5), sang ibu mengakhiri hidupnya secara tragis. Dia mencampuri mi instan yang hendak dimakan dengan cairan pestisida. Mirisnya lagi, ia memberikan mi beracun itu kepada kedua anaknya. Ketiganya ditemukan warga di tempat tidur.
Warga kemudian langsung mengevakuasi para korban ke puskesmas. Dalam perjalanan menuju puskesmas, L dinyatakan meninggal dunia. Para anggota keluarga hanya bisa mengelus dada menyambut L pulang tak berdaya.
Olah TKP
©YouTube/Liputan6 SCTV
Dugaan bunuh diri itu diperkuat dari hasil olah TKP. Sesuai dengan informasi awal dari warga, polisi menemukan sisa makanan yang dicampuri pestisida di dapur rumah korban. Polisi kemudian menyita cairan itu dan mi instan sebagai barang bukti.
“Tadi dari hasil olah TKP, ditemukan makanan dan obat yang diduga dicampur ke makanan tersebut,” kata AKP I Ketut Sudiarta, Kapolsek Panunggalan, Grobogan, dikutip dari YouTube Liputan 6 pada Senin (30/5).
Motif Diduga Masalah Ekonomi
©YouTube/Liputan6 SCTV
Polisi masih menyelidiki peristiwa bunuh diri itu dengan meminta keterangan saksi. Dari informasi tersebut polisi menyimpulkan kalau peristiwa itu disebabkan masalah ekonomi. Nur Hadi mengatakan, para tetangga kerap mendengar korban bertengkar dengan suaminya. Bahkan sebelum meninggal dunia, korban sempat meminta pinjaman uang Rp15 juta untuk melunasi pinjaman bank.
Seperti diketahui, keuangan keluarga itu memang tengah terpuruk. Pekerjaan suami sebagai seorang penebas padi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi inilah yang diduga membuat L putus asa hingga ia rela menghabisi nyawanya sendiri dan anaknya. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaSekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaWen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum menyimpulkan penyebab kematian secara pasti sebelum hasil otopsi dan uji labfor dari Inafis keluar.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPada Juni 2023, Jember digegerkan dengan dua kasus ibu bunuh anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca Selengkapnya