Intip Rumah Tua di Bantul, Dulunya Jadi Lokasi Soeharto Atur Strategi Lawan Belanda
Merdeka.com - Rumah Joglo itu kondisinya tampak kurang terawat. Letaknya yang berada di perbukitan membuat bangunan itu seperti terlupakan. Padahal rumah itu menjadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
Melansir dari Kemdikbud.go.id, bangunan itu dikenal dengan nama Monumen Bibis. Secara administratif, lokasi bangunan itu berada di Dusun Bibis, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul.
Walaupun hanya tampak seperti rumah joglo pada umumnya, namun bangunan yang didirikan oleh Nyai Trunomenggolo itu punya peran dalam sejarah di masa perang kemerdekaan. Di tempat inilah, Letkol Soeharto, yang kelak menjadi Presiden Kedua Republik Indonesia, menyusun strategi perang melawan Belanda.
-
Seperti apa kondisi rumah masa kecil Pak Jokowi? Rumah itu benar-benar terjaga keasliannya. Tak bisa dipungkiri beberapa bagian kayu sudah tampak keropos dan mengalami sedikit renovasi. Namun hal itu tak menghilangkan kesan klasik dari bangunan tersebut.
-
Di mana letak rumah joglo itu? Suasana jadul terpancar dari sebuah rumah joglo di Desa Trenggono Kidul, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.
-
Mengapa Soekarno pindah dari Pesanggrahan Menumbing? Soekarno merasa tidak nyaman dan tidak betah dengan suasana dingin puncak Bukit Menumbing.
-
Apa yang dilakukan Soeharto di Yogyakarta? Soeharto kemudian mengumpulkan Kawan-Kawannya, Eks Perwira PETA di Yogyakarta Mereka membentuk Badan Keamanan Rakyat. Soeharto terpilih sebagai wakil ketua.
-
Siapa yang menggunakan rumah joglo di Kulon Progo sebagai markas? Rumah itu milik Karyo Utomo, seorang Kepala Dusun Banaran. Rumah itu dulu digunakan TB Simatupang sebagai markas perang gerilya, tepatnya pada masa tahun 1948-1949.
-
Siapa pemilik rumah masa kecil Pak Jokowi? Rumah sederhana itu milik Wiroredjo dan Sani, yang tak lain merupakan kakek dan nenek Presiden Jokowi.
Lalu bagaimana kondisinya kini? Berikut selengkapnya:
Tempat Soeharto Atur Strategi Perang
©YouTube/Disbud DIY
Di zaman perang kemerdekaan, rumah joglo itu menjadi tempat Letkol Soeharto beserta pasukannya dari komandan Brigade X divisi III mengatur strategi perang melawan Belanda. Perang itu sendiri terjadi dalam rangka mempertahankan Yogyakarta sebagai ibukota Republik Indonesia.
Karena lokasinya yang cukup terpencil dan berada di daerah perbukitan, rumah tersebut dinilai layak untuk dijadikan tempat mengatur strategi. Bentuk bangunannya pun belum banyak berubah sejak rumah itu digunakan sebagai markas. Material yang diganti hanyalah genteng dan lantai tegel.
Peninggalan Masa Perjuangan
©YouTube/Djogjakarta1945tv
Sebagai bukti saksi bisu perjuangan perang kemerdekaan, rumah itu juga masih menyimpan benda-benda peninggalan yang dulu pernah digunakan Soeharto antara lain meja, kursi, peralatan makan, minum, mesin ketik manual, sepeda onthel, serta beberapa arsip foto yang tampak berdebu. Beberapa bagian dinding bangunan itupun sudah mulai rusak dimakan usia.
Selain itu, tak jauh dari bangunan joglo itu terdapat bangunan pendukung yang baru didirikan pada tahun 1979. Di dalam bangunan itu, terdapat diorama tentang perjuangan Bibis.
Namun seperti rumah joglo yang pernah dipakai Soeharto, bangunan pendukung itu juga tampak tidak terurus. Padahal peresmian bangunan itu dulunya dihadiri oleh Perdana Menteri Malaysia Hussein Onn.
Bangunan yang Terlupakan
©Kemdikbud.go.id
Seiring bergantinya masa dari rezim Orde Baru ke Orde Reformasi, kondisi bangunan Monumen Bibis semakin terlupakan. Bahkan, murid-murid sekolah yang ada di Bantul tak mengetahui adanya monumen tersebut. Tak hanya itu, catatan buku tamu di monumen itu menunjukkan bahwa monumen itu tak pernah dikunjungi.
Oleh karena itu, monumen itu perlu dipugar dan direhabilitasi. Dengan menjadikan monumen itu menjadi tempat wisata, diharapkan para generasi muda tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa di masa silam. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begitu menarik, di dalam rumah ini terdapat sebuah terowongan rahasia.
Baca SelengkapnyaRumah itu dulunya jadi tempat menyiapkan strategi perang dan tempat latihan militer
Baca SelengkapnyaRumah itu merupakan warisan keluarga yang telah diturunkan selama beberapa generasi
Baca SelengkapnyaBangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaDi pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaWarga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut
Baca SelengkapnyaRuang tamu, pekarangan, hingga sejumlah ruangan di dalamnya nampak begitu luas.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan rumah mantan gubernur Jawa Barat yang masih kental dengan nuansa Belanda.
Baca SelengkapnyaProvinsi Bengkulu pernah menjadi tempat pengasingan Presiden Soekarno selama era sebelum kemerdekaan dalam rentang tahun 1938-1942.
Baca SelengkapnyaBukit Menumbing menjadi saksi bisu pengasingan tokoh-tokoh pejuang.
Baca SelengkapnyaKunjungan Presiden Soeharto ke Belanda tahun 1970 menjadi sangat bersejarah karena menjadi Presiden Indonesia pertama yang injakkan kaki di Negeri Kincir Angin.
Baca Selengkapnya