Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jauh dari Hiruk Pikuk Perkotaan, Ini Kisah Pesantren Durian di Pegunungan Cilacap

Jauh dari Hiruk Pikuk Perkotaan, Ini Kisah Pesantren Durian di Pegunungan Cilacap durian. shutterstock

Merdeka.com - Di sebagian pesantren, para santri tidak hanya diajarkan soal nilai-nilai agama. Mereka diajari pula keahlian-keahlian praktis yang menjadi bekal menjalani kehidupan di masa depan. Keahlian itu pula yang diajarkan pada santri-santri Pondok Pesantren El Muslim yang berada di Pesahangan, Cimanggu, Kabupaten Cilacap.

Berada di kawasan pegunungan, sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitar pondok pesantren itu berprofesi sebagai petani. Kemampuan bertani itu yang ingin diturunkan kepada generasi-generasi berikutnya, tak terkecuali para santri di Pondok Pesantren El Muslim.

Tak heran apabila saat berkunjung ke pesantren itu, pengunjung akan disambut dengan hamparan kebun durian yang menyejukkan mata. Luasnya mencapai enam hektar.

“Pesantren El Muslim adalah pesantren berbasis pertanian buah-buahan, terutama durian,” kata Kepala Sekolah SMK Pesangahan, Ika Fatmawati, S.Pd dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (6/1). Lalu pertanian seperti apa yang diajarkan pada para santri di Pondok El Muslim?

Belajar Bertani Durian

durian kembang lumajang

©2020 Merdeka.com/jatim.litbang.pertanian.go.id

Sejumlah santri Pondok Pesantren El Muslim sebenarnya merupakan siswa yang belajar di SMK Komputama Pesangahan. Pada pagi sampai siang hari, mereka belajar di sekolah. Baru pada malam hari para santri diajari ilmu agama, seperti hafalan Juz Amma, bacaan salat, memperdalam tajwid, serta belajar do’a dan hadist. Sementara pada sore harinya, mereka beraktivitas di kebun dan belajar bertani.

Salah satu pertanian yang diajarkan di sana adalah durian. Di suatu sore, para santri belajar teknik prunning atau pemangkasan tanaman durian yang berumur kurang dari satu tahun. Tak hanya itu, mereka juga belajar perawatan agar durian bisa menghasilkan produktivitas tinggi ketika berbuah.

Dari bertani durian itu, harapannya para santri di pondok pesantren El Muslim bisa menghasilkan komoditas pertanian yang bernilai tinggi dan memiliki pangsa pasar yang luas, di mana salah satu komoditas unggulannya adalah durian.

Tumpuan Masa Depan Petani

kebun durian nglanggeran

©YouTube/Cap Capung

Menurut Ika Fatmawati, sebagian besar warga di wilayah Pesangahan adalah petani. Oleh karena itu, ia mendorong agar para santri Pondok El Rumi belajar bertani agar kelak mereka bisa menjadi tumpuan masa depan para petani.

Di kebun Pondok El Muslim, terdapat beberapa jenis durian di antaranya Durian Bawor, Musangkring, dan Montong. Durian dipilih karena di wilayah Cilacap dan sekitarnya, Buah Durian semakin digandrungi.

Tak hanya durian, di pondok itu mereka juga diajarkan cara merawat pandan. Tanaman itu dinilai penting untuk masyarakat Pesangahan dan sekitarnya yang banyak pula berprofesi sebagai pengrajin tikar.

Jauh daru Hiruk Pikuk Kota

kebun durian nglanggeran

©YouTube/Cap Capung

Salah seorang santri Pondok Pesantren El Muslim, Leni Sulistiani, mengatakan ia merasa nyaman belajar di pondok pesantren itu karena jauh dari hiruk pikuk kota.

Tak hanya itu, gadis yang juga menjadi siswi di SMK Komputama Pesangahan itu sebenarnya tertarik dengan budidaya berbagai tanaman pertanian.

“Saya senang karena punya banyak teman. Kami memang jauh dari kota, tapi dengan keberadaan teknologi, kami bisa belajar dengan nyaman,” ujar Leni dikutip dari Liputan6.com.

Bisa Sekolah Gratis

pondok pesantren di cilacap

©2020 liputan6.com

Untuk dapat belajar pertanian itu, para santri di Pondok Pesantren El Muslim tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis. Bahkan mereka yang berprestasi bisa menuntut ilmu di pondok sekaligus bersekolah di SMK Komputama Pesangahan dengan biaya gratis.

“Yang pertama tujuan pendidikan di sini adalah mendekatkan pendidikan ke masyarakat pedesaan. Di sini siswa berprestasi bisa bersekolah dan mondok dengan gratis,” kata pengasuh Pondok Pesantren El Muslim, KH DR Fathul Aminudin Aziz, dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (6/1). (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keseruan Wisata Petik Melon di Grobogan, Uang Penjualan Digunakan untuk Bangun Ponpes
Keseruan Wisata Petik Melon di Grobogan, Uang Penjualan Digunakan untuk Bangun Ponpes

Penanaman melon dilakukan oleh para santri yang notabene berasal dari keluarga petani.

Baca Selengkapnya
Terbesar di Asia Tenggara, Intip Potret Keseharian Santri di Pondok Pesantren Temboro yang Dijuluki Kampung Madinah Indonesia
Terbesar di Asia Tenggara, Intip Potret Keseharian Santri di Pondok Pesantren Temboro yang Dijuluki Kampung Madinah Indonesia

Pondok Pesantren Al Fatah di Desa Temboro Kabupaten Magetan ini jadi pusat Jemaah Tabligh terbesar di Asia Tenggara. Santrinya bisa naik kuda hingga unta.

Baca Selengkapnya
Dibangun di Hutan Angker, Begini Potret Pondok Pesantren di Tengah Pegunungan Kapur Ponorogo
Dibangun di Hutan Angker, Begini Potret Pondok Pesantren di Tengah Pegunungan Kapur Ponorogo

Begini potret Pondok Pesantren yang berada di puncak pegunungan kapur Ponorogo yang sempat dikenal angker.

Baca Selengkapnya
Hanya Ada 13 Rumah, Kampung Terpencil di Tengah Hutan Banjarnegara Ini Super Bersih
Hanya Ada 13 Rumah, Kampung Terpencil di Tengah Hutan Banjarnegara Ini Super Bersih

Jarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Terpencil di Tengah Perkebunan Teh Batang, Masih Banyak Rumah Tua Peninggalan Belanda
Mengunjungi Kampung Terpencil di Tengah Perkebunan Teh Batang, Masih Banyak Rumah Tua Peninggalan Belanda

Jalan untuk menuju ke kampung itu sangat sulit. Pengendara harus melewati hutan, sungai, dan perkebunan teh.

Baca Selengkapnya
Panen Ratusan Biji Tiap Hari! Serunya Berwisata ke Kebun Durian Bawor  Pati, Jumlah Pohonnya Capai Seribu
Panen Ratusan Biji Tiap Hari! Serunya Berwisata ke Kebun Durian Bawor Pati, Jumlah Pohonnya Capai Seribu

Durian bawor sendiri terkenal karena rasanya yang khas, daging buahnya yang tebal, dan biji yang tipis.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Warga Dusun Tempel dan Dusun Bentrokan Hidup di Dataran Tinggi dengan Kemiringan Mendebarkan
FOTO: Potret Warga Dusun Tempel dan Dusun Bentrokan Hidup di Dataran Tinggi dengan Kemiringan Mendebarkan

Dusun Tempel di Boyolali yang berdampingan dengan Dusun Bentrokan di Magelang memiliki keunikan.

Baca Selengkapnya
Melihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi
Melihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi

Di luar ancaman yang begitu nyata dari letusan Gunung Merapi, kampung ini memiliki keindahan alam yang memukau.

Baca Selengkapnya
Kemiringan Jalannya Disebut Capai 33 Derajat, Ini Fakta Menarik Dusun Tempel Boyolali
Kemiringan Jalannya Disebut Capai 33 Derajat, Ini Fakta Menarik Dusun Tempel Boyolali

Dari hasil pengukuran yang dilakukan melalui aplikasi di telepon pintar, kemiringan jalan motor di sana mencapai 25 sampai 33 derajat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Keunikan Kampung Ciburial Garut, Ada Pertunjukan Wayang Sayur
Mengenal Keunikan Kampung Ciburial Garut, Ada Pertunjukan Wayang Sayur

Pertunjukkan wayang di sini unik karena tokohnya dibuat dari ragam sayur mayur.

Baca Selengkapnya
Viral Gunungan Durian Raksasa di Pasuruan, Begini Penampakannya
Viral Gunungan Durian Raksasa di Pasuruan, Begini Penampakannya

Gunungan tersebut berisikan 2024 durian khas Kronto dan ditempatkan di persimpangan jalan desa yang lokasinya tak jauh dari Balai Desa Kronto.

Baca Selengkapnya
Desa Terpencil di Kabupaten Batang Ini Hanya 8 Jam Terkena Sinar Matahari, Ini Penyebabnya
Desa Terpencil di Kabupaten Batang Ini Hanya 8 Jam Terkena Sinar Matahari, Ini Penyebabnya

Walaupun berada di daerah terpencil, namun warga di sana tampak hidup berkecukupan

Baca Selengkapnya