Kasus COVID-19 di Sleman Tembus 1.000 Lebih dalam Sehari, Ini 3 Faktanya
Merdeka.com - Penyebaran kasus COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya kembali meningkat secara besar-besaran. Di Kabupaten Sleman, penambahan kasus COVID-19 dalam sehari, yaitu pada Kamis (24/2), menembus angka 1.111 orang. Jumlah itu diyakini menjadi yang tertinggi semenjak pandemi dimulai pada Maret 2020 lalu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan, penambahan kasus positif COVID-19 itu berasal dari penularan yang terjadi di sejumlah tempat baik pedukuhan, sekolah, lingkungan kerja, instansi swasta, pemerintah, serta tenaga kesehatan.
“Saat ini lebih banyak pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Namun pasien yang isolasi di shelter isolasi terpusat juga banyak dan jumlahnya terus bertambah,” kata Khamidah dikutip dari ANTARA pada Kamis (24/2). Berikut selengkapnya:
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
Lebih Ringan
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Khamidah mengatakan, pihaknya memberlakukan persyaratan bagi pasien COVID-19 yang boleh melakukan isolasi mandiri di rumah di antaranya kamar mandi terpisah, sirkulasi udara di rumah yang lancar, serta persyaratan lainnya. Selain itu, tidak ada anggota keluarga yang memiliki komorbid.
Ia menambahkan, sebenarnya gejala pasien COVID-19 varian Omicron relatif lebih ringan dibandingkan dengan Varian Delta. Meskipun kasusnya banyak, namun merebaknya COVID-19 Varian Omicron kali ini tidak diiringi dengan kelangkaan tabung oksigen dan penuhnya kapasitas tempat tidur rumah sakit.
“Omicron itu gejalanya sama dengan flu biasa, ringan. Tapi penularannya memang cepat. Sudah ada yang vaksin 1 dan 2 bahkan 3 tapi tetap saja kena,” kata Khamidah.
Kunjungan Wisata di Sleman Merosot Tajam
©2018 Merdeka.com/Purnomo Edi
Lonjakan kasus COVID-19 yang terus terjadi membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memberlakukan PPKM Level 3. Penerapan kebijakan itu membuat kunjungan wisata ke Sleman merosot tajam. Tercatat ada beberapa rombongan wisata yang dijadwalkan akan berkunjung ke empat desa wisata harus dibatalkan.
Hal ini pula berlaku bagi agenda wisata seperti pentas seni maupun acara-acara sejenis yang untuk sementara dihentikan.
“Beberapa atraksi kesenian kami hentikan dulu. Nanti jika kondisi sudah kondusif dan kasus COVID-19 menurun, akan kami lanjutkan lagi,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suparmono.
Imbauan Sri Sultan HB X
©2021 Merdeka.com
Berkaitan dengan lonjakan kasus COVID-19, Sri Sultan HB X meminta kesadaran warganya untuk tidak menurunkan penerapan protokol kesehatan. Menurutnya, terkendali atau tidaknya kasus COVID-19 di DIY tergantung pada kemauan masyarakat sendiri untuk menerapkan protokol kesehatan. Hal itulah yang menurutnya lebih utama dari pada memberlakukan kebijakan pembatasan di perbatasan.
“Bukan masalah dibuka atau ditutup. Tapi bagaimana kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan pakai masker. Itu sesuatu yang penting,” kata Sri Sultan dikutip dari ANTARA.
(mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya