Kasus masih tinggi, pemerintah jamin ketersediaan obat terapi Covid-19
Merdeka.com - Memasuki minggu kedua diberlakukannya PPKM darurat, kasus Covid-19 di Indonesia masih menunjukkan angka tinggi. Pemerintah pun semakin bekerja keras untuk meredam lonjakan kasus Covid-19 terutama varian baru delta.
Selain mengontrol ketat kebijakan PPKM di lapangan, pemerintah juga menjaga kebutuhan fasilitas kesehatan tetap bisa terpenuhi di tengah lonjakan kasus. Tak hanya mengontrol kebutuhan oksigen yang kini jadi barang langka, pemerintah juga terus menjamin ketersediaan obat terapi Covid-19,
Untuk menjaga ketersediaan tersebut, pemerintah melakukan impor agar stok obat terapi Covid-19 tetap aman. Ada tiga jenis obat yang kini diburu pemerintah, yakni Remdesivir, Actemra, dan Gammaraas. Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan jika ketiga obat tersebut termasuk ketat dalam urusan pemasokan.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Siapa yang mengembangkan obat ini? Ahli biologi molekuler dan dokter gigi, Takahashi Katsu, telah mengembangkan obat sejenis ini untuk pertama kalinya setelah bekerja dalam bidang regenarasi gigi selama 20 tahun.
“Kami menyadari bahwa ada obat-obat impor memang secara global pasokannya sangat ketat, dan obat-obat tersebut antara lain remdesivir, actemra, gammaraas,” katanya dalam konferensi pers virtual dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Minggu (18/7).
Dibantu Kementerian Luar Negeri, obat remdesivir sendiri akan diimpor dari India, Pakistan, dan China. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri sudah melakukan negosiasi agar India bisa membuka kembali ekspornya. dr. Dante menyebutkan jika nantinya Indonesia akan menerima sekitar 50 ribu vial per minggunya.
“Sudah mulai masuk (remdesivir) sekitar 50 ribu vial dan nanti akan bertambah lagi menjadi 50 ribu vial lagi per minggu. Kami juga sudah membuka akses ke Cina supaya obat-obat yang mirip dengan remdesivir bisa masuk ke Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, pemerintah juga sudah berkomunikasi langsung dengan produsen Swiss, yakni perusahaan Roche untuk mendapatkan stok obat actemra. Pasalnya, obat ini jadi salah satu obat terapi Covid-19 yang sulit didapatkan. Sedangkan untuk obat Gammaraas, pemerintah sudah mendapatkan impor dari Cina sebanyak 30 ribu vial.
Meski begitu, pemerintah masih terus mengupayakan untuk mendapatkan stok lebih banyak guna mencukupi kebutuhan di Indonesia. Pemerintah juga sudah melakukan pertemuan dengan Gabungan Perusahaan Farmasi agar distribusi obat bisa semakin lebih merata di seluruh Tanah Air.
Meski pemerintah menjadi ketersediaan stok obat terapi masih obat, dr. Dante tetap menekankan masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan. Selalu ingat pesan ibu dengan memakai masker, menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan dengan sabun jadi keharusan. Tak lupa, di tengah masa PPKM, penting untuk selalu menjaga imunitas tubuh.
Reporter:Azizta Laksa Mahardikengrat (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaDampak buruk pelemahan rupiah karena tingkat importasi obat-obat-obatan di Indonesia masih relatif tinggi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut, pemerintah terus menggencarkan transformasi kesehatan.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaVolume beras impor asal India relatif kecil dan terbatas untuk jenis basmati.
Baca SelengkapnyaIndonesia per tahunnya butuh sekitar 4,5-4,7 juta ton garam farmasi.
Baca SelengkapnyaPermasalahan resistensi mikroba akibat konsumsi antibiotik diperkirakan bisa diatasi dengan pengaturan penjualan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga telah memberikan instruksi untuk mencari solusi guna menekan harga obat di Indonesia.
Baca Selengkapnya