Kecanduan Game Online Jadi Penyebab Anak Nekat Lakukan Aksi Kriminal, Ini 3 Faktanya
Merdeka.com - Pada Senin, 10 Januari 2022, seorang bocah bernama Rian (9), ditemukan tewas di dalam Hutan Wanayasa, Banjarnegara. Mayat korban ditemukan tersangkut pada pohon di sebuah jurang sedalam 200 meter yang jaraknya sekitar 2 km dari permukiman terdekat.
Usai diautopsi, kepulangan jenazah Rian disambut isak tangis keluarga serta ratusan warga Desa Wanayasa. Bahkan ada seorang anggota keluarganya yang menjerit histeris melihat tubuh Rian yang telah terbungkus kain kafan.
Tak banyak yang menyangka, Rian tewas di tangan kakak sepupunya sendiri, Wahyudi (18). Motif pelaku tega membunuh saudara sendiri tak lain karena ingin memburu handphone milik korban. Handphone itu nantinya akan digunakan tersangka untuk bermain game online.
-
Kenapa anak mudah kecanduan media sosial? Anak-anak cenderung lebih mudah terjebak dalam kecanduan media sosial karena otak mereka sangat responsif terhadap kenyamanan yang ditimbulkan oleh dopamin.
-
Apa bahaya judi online bagi anak muda? 'Judi online ini menurut data memang kebanyakan kaum muda, anak-anak di usia 17 sampai 20 tahun, ini kan meresahkan, karena kecanduan judi online, anak-anak ini bisa melakukan tindakan kriminalitas, pencurian, perampokan, dan sebagainya, belum dampak-dampak sosial lainnya,' tuturnya belum lama ini.
-
Kenapa judi online meningkat? Maraknya praktik judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) kini tengah menjadi masalah serius yang harus dihadapi di era digital seperti saat ini. Sebab jika dibiarkan, hal tersebut tentu akan berdampak buruk bagi masyarakat luas.
-
Kenapa anak milenial rentan kecanduan gadget? Kelompok anak milenial menjadi yang paling rentan terhadap masalah kecanduan ini. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan mereka yang selalu ingin terhubung dan mengikuti perkembangan terbaru di dunia digital. Dengan adanya gadget, mereka merasa terikat untuk terus memantau informasi dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga sulit untuk melepaskan diri dari perangkat tersebut.
-
Kenapa orang kecanduan judi online? Disebutkan, kecanduan judi online mempengaruhi 1 sampai 3 persen orang dewasa dari segala usia, lebih sering dialami oleh pria dari pada wanita.
-
Apa yang membuat orang kecanduan judi online? Orang yang kecanduan judi online adalah orang yang tidak bisa menahan dorongan untuk berjudi.
Tak hanya kasus pembunuhan bocah di Banjarnegara, akhir-akhir ini kasus kriminalitas yang dilakukan anak di bawah umur usia remaja justru meningkat. Penyebabnya adalah karena kecanduan main game online. Lalu mengapa hal itu bisa terjadi? Berikut selengkapnya:
Kasus Kriminalitas Anak Akibat Kecanduan Main Game Online
©YouTube/Liputan6 SCTV
Selain kasus di Banjarnegara, ada pula kasus seorang bocah berusia 12 tahun di Baubau, Sulawesi Tenggara, yang membobol sebuah apotek dan meraup uang Rp 1,5 juta. Aksi bocah itu terekam jelas oleh kamera CCTV. Uang itu akan digunakan pelaku untuk bermain judi game online.
Ada pula kasus dua anak panti asuhan di Madiun, nekat menjadi pencuri. Tak tanggung-tanggung, selama tiga tahun, remaja berusia 13 tahun dan 17 tahun itu berhasil mencuri uang hingga Rp100 juta milik Panti Asuhan. Uang sebanyak itu digunakan untuk membeli voucher game online hingga barang mewah lainnya.
Lalu ada pula tiga remaja di Surabaya nekat mencuri sepeda motor hingga berulang kali. Hasil motor curian dijual dengan harga murah. Uangnya mereka bagi rata untuk membeli voucher kuota permainan game online yang mereka suka.
Penyakit Mental
©YouTube/Liputan6 SCTV
Badan kesehatan dunia WHO telah memasukkan kecanduan main game online sebagai penyakit mental pada anak. Mengenai hal ini, Psikolog Anak dan Remaja, Firesta Farizal mengatakan bahwa otak anak-anak dan remaja belum berkembang dengan matang, terutama bagian otak depan yang berfungsi membuat perencanaan, berpikir secara logis, serta mengontrol perilaku.
“Jadi tujuan utama saat sudah bermain game online adalah bagaimana caranya agar dia bisa main terus. Sehingga mereka tidak cukup bisa menggunakan logika mereka dan kemampuan berpikir mereka untuk melihat sebetulnya ada hal lain yang lebih penting,” kata Firesta dikutip dari YouTube Liputan 6 SCTV pada Kamis (10/2).
Cara agar Anak Tidak Kecanduan Game Online
©YouTube/Liputan6 SCTV
Dilansir dari kanal YouTube Liputan 6 SCTV, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar anak tidak kecanduan game online. Yang paling adalah peran serta orang tua untuk menghindarkan anak tidak bermain game online keseringan. Dalam hal ini, orang tua harus bisa menyeleksi permainan apa yang boleh dan tidak boleh dimainkan anak.
Selain itu tentukan pula kapan anak boleh bermain game dan berapa lama durasinya. Dan yang terakhir adalah orang tua harus konsisten dalam menerapkan aturan demi menyelamatkan masa depan anak.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para orang tua harus mewaspadai kebiasaan gaming (bermain gim video) menjadi gambling (berjudi)
Baca SelengkapnyaTerlebih bukan lagi cuma bully secara verbal, namun sudah mengarah ke tindakan kriminal.
Baca SelengkapnyaJudi online atau daring kini menjamur di tengah masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda ciri-ciri secara umum bagaimana orang sudah terindikasi kecanduan judi online.
Baca SelengkapnyaLiterasi digital diharapkan mampu berperan penting untuk memberikan sosialisasit terkait pencegahan dan penekanan lonjakan angka judi online.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan judi online banyak dilakukan anak muda.
Baca SelengkapnyaPraktik judi online juga dinilai menjadi ancaman nyata bagi keutuhan hidup berkeluarga serta eksistensi suatu bangsa.
Baca SelengkapnyaIDI mengatakan, judi online bisa mempengaruhi orang lain bak penyakit menular.
Baca SelengkapnyaSiste menjelaskan bahwa kecanduan terjadi karena interaksi kompleks yang melibatkan faktor perilaku, genetik, dan sirkuit otak.
Baca SelengkapnyaRemaja kerap penasaran dengan berbagai hal. Kondisi ini menyebabkan mereka kerap melakukan perilaku berisiko termasuk menggunakan narkoba.
Baca SelengkapnyaPada saat ini banyak remaja yang kecanduan menggunakan internet. Hal ini ternyata bisa berdampak signifikan terhadap kondisi otak mereka.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mencatat, ada 481 pengaduan terkait kasus anak korban pornografi dan cyber crime.
Baca Selengkapnya