Kembali Alami Cedera, Marc Marquez Divonis Dokter Tak Bisa Balapan selama 6 Bulan

Merdeka.com - Pada gelaran MotoGP Mandalika beberapa hari yang lalu, Marc Marquez diketahui mengalami beberapa kecelakaan. Dua kali ia terjatuh saat sesi kualifikasi.

Lalu yang ketiga kali, Marquez mengalami kecelakaan di sesi pemanasan. Belum lama ini, dalam unggahan di akun Instagram pribadinya ia menjelaskan kondisi kesehatannya kini.

Ternyata Marquez mengalami cidera mata diplopia. Dan terpaksa ia harus beristirahat dari balap motor selama setengah tahun. Begini kondisi terkininya.

Cedera Diplopia

Instagram - Marc Marquez

Kondisi cedera tersebut pernah dialami Marquez sebelumnya. Cedera mata diplopia adalah penglihatan ganda. Pembalap yang juara dunia sebanyak 8 kali itu juga menjelaskan bahwa beberapa kecelakaan terakhirnya adalah penyebab penyakitnya kambuh.

Ia mengatakan, bahwa dirinya beruntung karena diplopia yang ia alami tidak separah sebelumnya.

"It seems that I am experiencing déjà vu... During the trip back to Spain, I began to have discomfort with my vision, and we decided to visit Dr. Sánchez Dalmau, who confirmed that I have a new episode of diplopia. Fortunately, it is less severe than the injury I had at the end of last year. But now it's time to rest and wait to see how the injury evolves. As always, thank you very much to everyone for your support!!" tulis Marquez.

Jalani Penyembuhan Total

Seperti yang dilansir dari Motosan, dokter spesialis yang menangani mengatakan bahwa pembalap Repsol Honda itu harus beristirahat total. Josep Visa memvonisnya untuk beristirahat selama 6 bulan.

"Melihat beberapa kasus diplopia, tanpa melakukan perawatan, gejala itu akan sembuh. Seperti yang dialami Marquez di tahun lalu," kata Josep Visa.

"Aku menyarankan untuknya agar beristirahat selama enam bulan. Namun, jika tidak ada hasil di bulan ketida atau keempat, terpaksa operasi harus dilakukan," imbuhnya.

Meski demikian, Josep Visa juga selalu melihat kondisi pasien yang berbeda-beda. Tetapi jika melihat Marquez, tentunya profesionalitas mengharuskannya kembali secepatnya mengaspal.

"Tetapi dalam proses penyembuhan ini yang harus diperhatikan adalah kebutuhan setiap penderita," katanya.

"Seperti altet olahraga elit misalnya, tentunya pasti ada tenggat waktu untuk pulih kembali," pungkasnya.