Kisah di Balik Pembunuhan Tragis di Tol Semarang, Keluarga Korban Kenal Pelaku
Merdeka.com - Peristiwa pembunuhan tragis di Tol Semarang-Solo yang dilakukanterhadap ibu dan anak masih menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga dan orang terdekat.
Seiring berjalan waktu, polisi menemukan temuan-temuan baru terkait kasus tersebut. Terutama terkait kenapa korban Sweetha rela menitipkan anaknya, Muhammad Faezya, kepada tersangka Doni.
Terkait kejadian ini, Kombes Djuhandani Rahardjo Puro, Dirreskrimum Polda Jateng, mengungkapkan kisah di balik pembunuhan itu. Berikut beberapa fakta di balik kasus tersebut.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
Keluarga Korban Kenal Dekat dengan Pelaku
©YouTube/Jatanras Jateng
Berdasarkan pemeriksaan polisi, Kombes Djuhandani mengatakan bahwa sebelum kasus pembunuhan itu, tersangka Doni telah meyakinkan pihak keluarga korban tentang kebaikannya. Bahkan Doni telah meminta izin langsung pada orang tua Sweetha untuk menikahi anak mereka.
Tak hanya itu, tersangka Doni juga memberikan perhatian pada orang tua Sweetha saat menjalani pengobatan setelah operasi seperti mengganti perban, mengobati, dan lain sebagainya.
“Jadi saat itu ketika Doni meyakinkan akan membawa Faezya, keluarga bersedia menyerahkan. Bahkan tidak ada kecurigaan sebelum meninggal, karena mereka sering video call dan lain sebagainya,” terang Djuhandani dikutip dari kanal YouTube Jatanras Jateng pada Sabtu (2/4).
Pembunuhan Berencana
©YouTube/Jatanras Jateng
Dalam kesempatan itu, Djuhandani mengatakan kalau pembunuhan Doni terhadap Sweetha termasuk kategori pembunuhan berencana.
Fakta ini diketahui dari permintaan Doni pada Sweetha untuk membawa sarung dan tas besar saat sebelum pertemuan mereka di Semarang.
“Sarung ini termasuk barang bukti yang ditemukan di TKP. Ternyata sarung itu akan digunakan untuk menggantung korban,” kata Djuhandani.
Selain mengungkap kasus, pihak kepolisian Polda Jateng juga melakukan trauma healing kepada keluarga korban. Mereka datang langsung ke rumah korban di Sleman untuk melakukan pendampingan, terutama terhadap anak korban yang masih kecil.
“Jadi kami melakukan pendampingan psikologis terkait saraf motorik, psikis dari keluarga korban yang selama ini belum bisa menerima kejadian ini, harapannya mereka bisa menerima kejadian ini,” kata AKBP Novian, Kabag Psikologi SDM Polda Jateng, dikutip dari kanal YouTube Jatanras Jateng.
(mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.
Baca SelengkapnyaTersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaJasad ibu dan anak di Subang sempat dimandikan pelaku sebelum disimpan di bagasi mobil.
Baca SelengkapnyaTruk yang terlibat kecelakaan tersebut diketahui melanggar aturan operasional angkutan khusus tambang.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya menyerahkan diri ke kantor polisi setelah dua tahun bungkam.
Baca SelengkapnyaIbu dan anak itu meninggal dunia usai tertimpa truk atau angkutan khusus tambang yang melintasi desa tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaDanu mendapat tekanan dan ancaman dari tersangka YH, suami korban yang diduga otak pembunuhan terhadap Tuti Rahayu (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru kasus ibu bernama TY yang membanting anak kandungnya hingga tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 216 barang bukti yang dikumpulkan penyidik selama dua tahun terakhir.
Baca Selengkapnya