Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Haru Perjuangan Nenek Buta Huruf Mencari Keadilan, 10 Tahun Pertahankan Warisan

Kisah Haru Perjuangan Nenek Buta Huruf Mencari Keadilan, 10 Tahun Pertahankan Warisan Mbah Sumiyatun Demak. ©2020 liputan6.com

Merdeka.com - Kisah haru datang dari seorang perempuan paru baya asal Demak. Mbah Sumiatun adalah seorang nenek buta huruf yang tinggal di Desa Balerejo, RT 05 RW 02 Kecamatan Dempet, Demak. Walaupun usianya telah lanjut, namun ia tak pernah berhenti berjuang untuk melawan ketidakadilan.

Dilansir dari Liputan6.com (12/3), Mbah Sumiatun telah 10 tahun berjuang melawan ketidakadilan. Ia mencoba mengambil kembali sawah yang menjadi warisan dari orang tuanya. Segala upaya telah dilakukannya untuk mendapatkan kembali haknya itu. Namun sampai sekarang, usahanya itu belum menemukan hasil. Berikut 5 fakta kisah harunya.

Berjuang Selama 10 Tahun

mbah sumiyatun demak

2020 liputan6.com

Tanah yang hendak diperebutkannya kembali itu merupakan tanah warisan kedua orangtuanya. Sewaktu masih hidup, suaminya yang bekerja membanting tulang di sawah itu. Namun pada tahun 2010 seorang pria bernama Mustofa diduga menipu Sumiatun dengan menjanjikan bantuan ternak bebek.

Dilansir dari Liputan6.com (12/3), kejadian itu membuat beban pikiran Suami Mbah Tun bertambah. Tiga tahun kemudian, suaminya meninggal dunia sehingga dia harus mengarungi kerasnya kehidupan seorang diri.

Sempat Takut Bertemu Orang

mbah sumiyatun demak

2020 liputan6.com

Kasus sengketa yang berlarut-larut itu membuat Mbah Sumiatun takut bertemu orang. Tiap ada orang yang bersepatu dan bermobil ia langsung dilanda rasa trauma. Ndak betah tinggal di rumah.

"Dia hanya ingin mengungsi karena ketakutan. Kalau ada yang mendampingin begini ia baru mau menerima tamu. Lebih-lebih kalau tamunya itu orang asing dan bermobil," kata Endang, menantu Mbah Sumiatun, dikutip dari Liputan6.com (12/3).

Sering Sakit-Sakitan

Permasalahan sengketa tanah yang berlarut-larut itu membuat Mbah Sumiatun jadi sering sakit-sakitan. Apalagi kalau ditanya soal kenapa sawahnya bisa hilang. Dulu sewaktu masih hidup, suaminya yang sedang sakit-sakitan sering ia tinggal ke pengadilan untuk menghadiri persidangan.

"Kula teng pengadilan pun ping pinten-pinten. Mbah Kakung gerah kula tinggal teng griya. Mangkat esuk wangsul sampun surup. Ngaten terus dugi Mbah Kakung Seda (Saya ke pengadilan sudah berulang kali. Mbah Kakung sakit saya tinggal di rumah. Berangkat pagi, pulang malam. Begitu terus sampai Mbah Kakung meninggal),"ujar Sumiatun dikutip dari Liputan6.com (12/3).

Tanah Terancam Eksekusi

Dilansir dari Liputan6.com, pada awalnya sawah dengan luas 8.250 meter persegi itu sebenarnya bersertifikat Hak Milik Nomor 11 atas nama Sumiatun.

Namun ternyata kini tanahnya itu sudah menjadi hak tanggungan di sebuah bank dengan atas nama Mustofa. Tanah itupun kini juga terancam kena eksekusi oleh seorang pemilik lelang bernama Dedy Setyawan Hartono.

Dukungan Koalisi Advokat

Untuk melawan ketidakadilan itu, Koalisi Advokat Peduli Demak memberi dukungan pada Mbah Sumiatun. Dengan kekuatan 21 pengacara, koalisi itu siap membantu Sumiatun untuk melayangkan gugatan pembatalan proses lelang sawahnya. Eksekusi itu rencananya akan dilakukan pada Kamis (19/3).

Namun di hari itu juga proses siding gugatan ini baru bisa digelar. Pada siding itu, Mbah Sumiatun menggugat Badan Pertahanan Kabupaten Demak yang memproses peralihan hak atas tanah sawahnya. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Mbah Soiman, Nenek yang Hidup Sebatang Kara di Desa Terpencil Ponorogo
Kisah Mbah Soiman, Nenek yang Hidup Sebatang Kara di Desa Terpencil Ponorogo

Walau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang

Baca Selengkapnya
Memilih Tinggal Bersama Ibunya Setelah Purnatugas, Begini Suasana Rumah Kampung Halaman Bupati Magetan
Memilih Tinggal Bersama Ibunya Setelah Purnatugas, Begini Suasana Rumah Kampung Halaman Bupati Magetan

Bupati Magetan itu punya hobi sampingan menulis, membaca, dan mengoleksi mobli antik

Baca Selengkapnya
Tinggal di Gubuk Reyot Beratap Daun Selama 10 Tahun, Kakek Samudi di Lebak Hidup Sebatang Kara Setelah Istri Meninggal
Tinggal di Gubuk Reyot Beratap Daun Selama 10 Tahun, Kakek Samudi di Lebak Hidup Sebatang Kara Setelah Istri Meninggal

Untuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.

Baca Selengkapnya
Kakek ini Keturunan Majapahit, Tinggal di Hutan Masih Pegang Teguh Pesan Leluhur
Kakek ini Keturunan Majapahit, Tinggal di Hutan Masih Pegang Teguh Pesan Leluhur

Pria tua ini bukanlah orang sembarangan. Dia masih memiliki darah keturunan Kerajaan Majapahit. Pesan leluhurnya juga masih dipegang teguh. Bahkan kakek ini juga masih menjunjung tradisi ageman Jawa Kuno.

Baca Selengkapnya
Keluarga Asal Kebumen Ini Tinggal Menyendiri di Tengah Hutan, Sang Istri Setia 30 Tahun Menemani Suaminya yang Lumpuh
Keluarga Asal Kebumen Ini Tinggal Menyendiri di Tengah Hutan, Sang Istri Setia 30 Tahun Menemani Suaminya yang Lumpuh

Walaupun tinggal di tengah hutan, mereka mengaku sudah biasa merasakan kondisi seperti itu.

Baca Selengkapnya
Demi Mengurus Sang Ibu, Artis Dangdut Legendaris Ini Memilih Tinggal di Tengah Hutan
Demi Mengurus Sang Ibu, Artis Dangdut Legendaris Ini Memilih Tinggal di Tengah Hutan

Dia mendedikasikan seluruh hidupnya demi merawat sang ibu di tengah hutan tanpa tetangga.

Baca Selengkapnya
Pria Purbalingga Ini Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot Tengah Hutan, Kondisinya Memprihatinkan
Pria Purbalingga Ini Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot Tengah Hutan, Kondisinya Memprihatinkan

Pada tahun 2021, rumahnya terbakar. Sehingga dibangunlah gubuk reyot yang kundisinya sangat tidak layak itu.

Baca Selengkapnya
Kisah Abah Emuh Sang Maestro Beluk dari Tasikmalaya, Tetap Bersahaja dengan Suara Merdu di Usia Senja
Kisah Abah Emuh Sang Maestro Beluk dari Tasikmalaya, Tetap Bersahaja dengan Suara Merdu di Usia Senja

Sampai saat ini di usianya yang senja, ia masih gigih untuk mengasah kemampuannya melengkingkan suara dalam melantunkan beluk.

Baca Selengkapnya
Kisah Tukang Bubur Berhasil Sekolahkan Anak dan Mampu Beli Rumah Pribadi
Kisah Tukang Bubur Berhasil Sekolahkan Anak dan Mampu Beli Rumah Pribadi

Dari generasi ke generasi, usaha bubur ini turun-temurun, menjadi bukti ketekunan dan dedikasi keluarga dalam mempertahankan usaha ini.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Mak Eroh, Hidup Sendiri Jualan Sapu Sehari Hanya Laku 1, Harganya Jadi Sorotan
Kisah Pilu Mak Eroh, Hidup Sendiri Jualan Sapu Sehari Hanya Laku 1, Harganya Jadi Sorotan

Di usia yang sudah sangat renta dengan segala keterbatasan fisiknya, ia harus tetap mengais rezeki.

Baca Selengkapnya
Kakek Penjual Kacang Usia 90 Tahun  Ini Ceritakan Masa Lalunya, Pernah Jadi Korban Penculikan Jepang
Kakek Penjual Kacang Usia 90 Tahun Ini Ceritakan Masa Lalunya, Pernah Jadi Korban Penculikan Jepang

Kakek penjual kacang keliling ini ceritakan masa lalunya pernah jadi korban penculikan Jepang, kisahnya viral.

Baca Selengkapnya
Potret Rumah Singgah Cut Nyak Dhien di Sumedang, Begini Kondisi Kamarnya Banyak Misteri
Potret Rumah Singgah Cut Nyak Dhien di Sumedang, Begini Kondisi Kamarnya Banyak Misteri

Begini kondisi rumah 'penjara' Cut Nyak Dien saat diasingkan ke Sumedang.

Baca Selengkapnya