Kisah Hidup Sarikromo, Katekis Pribumi Pertama di Nusantara
Merdeka.com - Pada akhir abad ke-19 di kawasan Pegunungan Meroneh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, hiduplah seorang petapa sakti bernama Sarikromo. Sebagai seorang yang tidak menganut agama (abangan), Sarikromo gemar berguru pada banyak orang pintar untuk menimba ilmu kebatinan.
Selain berguru, Sarikromo juga suka bersemedi di tempat-tempat sepi yang oleh kebanyakan orang dianggap angker. Salah satu tempat favorit bagi Sarikromo untuk bertapa adalah sebuah gua yang berada di Desa Semagung. Melansir dari komkat-kwi.org, gua itu diapit oleh dua pohon sono dan sebuah sendang (mata air) di bawah salah satu pohon itu. Selain untuk bertapa, tempat itu juga sering disinggahi oleh para Biksu Buddha yang sedang dalam perjalanan menuju Candi Borobudur.
Namun suatu ketika, Sarikromo menderita sakit kudis yang tak kunjung sembuh dan membuat dia tak sanggup berjalan. Berbagai usaha penyembuhan telah ia lakukan, baik dari jampi-jampi maupun obat tradisional. Sarikromo pun sampai bernadzar bahwa kalau sudah sembuh nanti, ia akan berkeliling ke mana-mana demi “yang menyembuhkan” penyakitnya.
-
Siapa guru rohani Kartosoewirjo di Bojonegoro? Mengutip buku Darul Islam dan S.M. Kartosoewirjo karya Holk H. Deengel (Pustaka Sinar Harapanm 1995), Kartosoewirjo mengenal guru rohaninya yang bernama Notodiharjo, seorang tokoh Islam modern yang mengikuti alur pemikiran Muhammadiyah.
-
Siapa guru spiritual Soekarno yang berasal dari Betawi? Guru Spiritual Keramat Dirangkum dari beberapa sumber, Datuk Mujib merupakan seorang Ulama asal Betawi keturunan dari Raja Bone di Sulawesi Selatan.
-
Apa kepercayaan leluhur suku Karo? Sementara itu, dalam buku Mengenal Orang Karo karya Roberto Bangun pada 1989 lalu menyinggung bahwa leluhur masyarakat Karo memiliki kepercayaan tersendiri bernama Agama Pemena.
-
Siapa yang menjadi murid spiritual Romo Diyat bersama Soeharto? Hubungan antara Sudjono dan Soeharto sudah lama terjalin. Keduanya merupakan murid spiritual Sudiyat Prawirokusumo atau lebih dikenal dengan nama Romo Diyat.
-
Siapa leluhur suku Karo? Mengutip jurnal dari UINSU yang mengangkat seputar leluhur masyarakat Karo, dikatakan bahwa sang leluhur bukanlah keturunan dari Si Raja Batak yang selama ini dikenal.
-
Siapa yang diyakini pernah singgah di tempat pertapaan di Gunung Merbabu? Di sekitar Gunung Merbabu terdapat tempat pertapaan terkenal yang dulu konon pernah disinggahi Pujangga Manik pada abad ke-15.
Hingga pada saat dia bersemedi, Sarikormo menerima wangsit untuk mencari kesembuhan pada orang tinggi besar dan berpakaian putih. Dari sinilah awal perjalanannya bertemu salah satu tokoh Katolik, Pastor Van Lith, dan belajar agama Katolik dari pastor itu. Berikut kisah selengkapnya:
Bertemu Pastor Van Lith
©Indonesia.go.id
Dalam wangsit itu, Sarikoromo diarahkan untuk menuju timur laut. Karena kondisi kakinya yang tak bisa digunakan untuk berjalan, sesekali Sarikromo harus berjalan dengan merangkak.
Saat sampai daerah Muntilan, dia melihat seorang Belanda berpostur tinggi besar dan mengenakan jubah putih. Naluri Sarikromo mengatakan bahwa dia-lah orang yang dimaksud dalam wangsit itu.
Orang berjubah putih itu bernama Broeder Kersten, yang merupakan pembantu Romo Van Lith dalam misi pelayanan membuka rumah sakit di Muntilan. Di tengah penyembuhan penyakitnya bersama Broeder Kersten, Sarikromo akhirnya berjumpa juga dengan Pastor Van Lith yang juga ikut membantu penyembuhannya. Setelah mendapat perawatan dari Pastor Van Lith, akhirnya Sarikromo dinyatakan sembuh dan dapat berjalan seperti semula.
Mengenal Ajaran Katolik
©Indonesia.go.id
Walaupun sudah dinyatakan sembuh, namun Sarikromo terlanjut terpikat dengan pribadi Van Lith. Bersamaan dengan itu pula Sarikromo semakin sering berkunjung ke Muntilan dan melihat suasana kompleks gereja yang dikelola oleh pastor itu. Karena rasa penasaran tentang lingkungan gereja itu semakin meningkat, pada suatu hari Pastor Van Lith memberinya sebuah Kitab Suci Perjanjian Baru berbahasa Jawa.
Tak hanya kepada dirinya, isi kitab itu mulai dikenalkannya kepada kaum kerabatnya serta orang-orang yang datang ke rumahnya dan bertanya tentang kesembuhan penyakitnya. Sampai pada suatu hari tanggal 20 Mei 1904, dia dan tiga orang lainnya dibaptis oleh Pastor Van Lith di Muntilan. Sejak saat itu, dia mulai menjalankan nadzarnya untuk keluar masuk kampung di Pegunungan Menoreh untuk memperkenalkan ajaran Katolik.
Katekis Pribumi Pertama
©Komkat-kwi.org
Sejak saat itu, Sarikromo menjadi seorang katekis atau pengajar agama profesional Ajaran Katolik. Dia pun tercatat menjadi katekis pribumi pertama di Pulau Jawa bahkan di seluruh Indonesia.
Dalam menjalankan tugasnya, Sarikromo tidak kenal lelah naik turun pegunungan Menoreh untuk mengenalkan ajaran Katolik pada warga sekitar. Dia pun juga tidak gentar mendapat cemoohan dari warga setempat tentang ajaran yang dibawanya.
Puncaknya, pada 14 Desember 1904, sebanyak 173 orang masuk agama Katolik dan dibaptis oleh Pastor Van Lith di Semagung, dengan menggunakan air sendang yang diapit oleh dua pohon sono.
Peristiwa itu kini diabadikan dalam sebuah relief diorama pada sebuah dinding di kompleks peziarahan Sendangsono. Berkat jasa dan kegigihannya itu, Sarikromo mendapat penghargaan Pro Ecclesia et Pontifice dari Paus Pius XI pada 8 Desember 1929. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosoknya dikenal sebagai tokoh islam sekaligus tokoh politik yang cerdas.
Baca SelengkapnyaIa adalah gurunya para warok terkenal di Ponorogo.
Baca SelengkapnyaSosoknya sudah menyebarkan ajaran Islam di Kediri jauh sebelum era Wali Songo.
Baca SelengkapnyaMeskipun menghadapi tantangan, Mbah Soleh tetap konsisten dalam menyebarkan ajaran Islam. Ia bahkan berani menerima tantangan adu kesaktian.
Baca SelengkapnyaTempat itu kini menjadi semak belukar yang tanahnya dimiliki oleh Keraton Yogyakarta
Baca SelengkapnyaPangeran keturunan Majapahit ini lebih senang dekat dengan warga biasa. Bahkan, ia menyembunyikan identitasnya sebagai bangsawan di hadapan warga.
Baca SelengkapnyaSaat ini GKI Purbalingga melayani 560 orang. Dalam setahun, ada 10-15 orang yang dibaptis di sana.
Baca SelengkapnyaSelain dakwahnya secara langsung, ia juga membagi ilmunya dalam bentuk buku.
Baca SelengkapnyaDatuk Mujib, seorang guru spiritual Presiden Soekarno yang merupakan keturunan Raja Bone Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaSeorang tokoh intelektual, pendidik, penulis, dan tokoh pergerakan asal Minangkabau ini hidup di masa Hindia Belanda dan Orde Lama.
Baca SelengkapnyaBahkan jin penunggu wilayah itu disebut ikut jadi santri pada masa awal ponpes ini berdiri.
Baca SelengkapnyaPemberontakan DI/TII terjadi pada tahun 1948 hingga 1949.
Baca Selengkapnya