Kisah Miris Seorang Bapak Gagal Bunuh Diri, Sempat Lakukan Ini pada Anaknya
Merdeka.com - Di masa pandemi ini, seseorang rawan terkena depresi. Depresi ini yang memicu seseorang untuk melakukan bunuh diri. Walaupun ada faktor-faktor pendukung lain yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan nekat itu. Kejadian ini terjadi di Kudus.
Dilansir dari Liputan6.com, Senin (12/10), seorang bapak berinisial EG (48) dan anaknya IM (12) ditemukan dalam keadaan kritis di rumah mereka. Sang bapak hendak melakukan tindakan bunuh diri setelah membunuh anaknya.
Walau aksi bunuh diri itu berhasil dicegah, nyawa IM tak tertolong dan meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Berikut selengkapnya:
-
Bagaimana pelaku membunuh bapak dan nenek? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Di mana rumah bunuh diri berada? Di pinggiran kota El Alto, Bolivia, terdapat ratusan bangunan yang terletak di tepi jurang curam, yang dikenal dengan sebutan suicide homes atau rumah bunuh diri.
Sang Bapak Masih Hidup
Bapak dan anak itu ditemukan dalam kondisi kritis di rumah mereka. Namun, di tengah perjalanan IM meninggal dunia. EG yang masih hidup, mendapat perawatan di RSUD Loekmono Hadi Kudus.
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Dundanim
Ketika polisi melakukan olah TKP, ditemukan tali plastik menggantung di kamar anak. Pada saat kejadian itu, tak ada satupun orang yang melihat dan menjadi saksi mata kejadian itu.
Sempat Mengeluh Terkena Covid-19
Sebelum meninggal dunia, EG sempat mengeluh gejala yang mengarah ke Covid-19. Namun ketika dilakukan tes cepat, hasilnya selalu saja non-reaktif. Belum puas dengan hasil tersebut, EG melakukan uji swab mandiri di salah satu klinik di Kudus.
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Berniat bunuh diri, EG sengaja menuliskan pesan yang mengatakan ia dan anaknya harus dikuburkan dengan protokol kesehatan dan dalam satu liang.
"Makamkan kami menggunakan protokol kesehatan dengan satu liang," tulis EG di secarik kertas.
Masih Diselidiki
Dari autopsi yang dilakukan terhadap jenazah IM, ditemukan luka akibat kekerasan benda tumpul berupa memar pada bahu kanan serta bekas jeratan pada leher. Dari hasil autopsi diketahui, korban meninggal karena adanya jeratan yang menyebabkan mati lemas.
Diduga, sang anak dibunuh oleh sang bapak sebelum akhirnya EG melakukan usaha bunuh diri. Untuk sementara, polisi belum bisa memastikan apakah pelaku percobaan bunuh diri itu mengalami gangguan jiwa atau tidak. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ayah di Jagakarsa diduga ingin mengakhiri hidupnya setelah mengetahui empat anak yang dikunci di kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaSang anak berinisial AKE (12) sempat keluar rumah untuk minta tolong kepada tetangga, namun ayah, ibu, dan kembarannya tak selamat
Baca SelengkapnyaTiga orang sekeluarga di Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan tewas Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaDugaan kuat IMS depresi sehingga melakukan pembunuhan kepada anaknya setelah melihat isi buku diary milik korban yang menceritakan banyak hal.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca Selengkapnya"Ada 4 orang penemuan mayat di dalam kamar untuk sementara masih dilakukan penyelidikan. Sementara masih dugaan anaknya, semuanya masih kita cek dulu," tuturnya
Baca SelengkapnyaWarga menduga sebelum insiden itu, sempat terjadi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) antar Panca dengan istrinya.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaSebelum membunuh sang ibu, pelaku dimarahi ayahnya dengan kata-kata yang memicu emosi.
Baca SelengkapnyaAde Ary menjelaskan, saat polisi mendatangi lokasi kejadian, Panca tergeletak di kamar mandi.
Baca SelengkapnyaPelaku juga nyaris membunuh ibunya, AP, yang pada akhirnya lolos dari maut dengan melompat pagar.
Baca Selengkapnya