Kisah Pilu TKI Cilacap yang Meninggal di Malaysia, Keluarga Sulit Pulangkan Jenazah
Merdeka.com - Kisah pilu pekerja migran Indonesia (TKI) yang mencari nafkah di negeri seberang terjadi lagi belakangan ini. Terbaru, seorang TKI bernama Yulia Silvi (24), warga Desa Sidamulya, Kecamatan Wanareja, Cilacap meninggal dunia di Malaysia pada Selasa (31/8).
Sebelum meninggal dunia, Yulia sempat dirawat di rumah sakit di Johor, Malaysia selama 10 hari. Sebelum meninggal, dia diketahui rutin mengikuti tes PCR sebanyak 3 kali dengan hasil negatif. Meskipun meninggal bukan dalam keadaan positif COVID-19, pihak keluarga tetap sulit memulangkan jenazah.
“Begitu adik saya meninggal, saya mendapat kabar langsung dari HRD ASJ Component Malaysia, tempat dia bekerja,” kata Bayu Firmansyah, kakak ipar Yulia dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (2/9). Berikut selengkapnya:
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang dimakamkan di TPU Cikadut? Kemudian di tahun 1900-an awal, TPU ini menjadi lokasi pemakaman yang mayoritas diisi oleh warga Tionghoa, khususnya yang memiliki pengaruh di Bandung. Beberapa bahkan merupakan tokoh terkenal dan menjunjung semangat toleransi.
-
Siapa yang meninggal? Meskipun ia berjanji akan mengunggah video Kamari mukbang alias makan lagi, Papa Dali sudah pergi selamanya tanpa memenuhi janjinya.
Ada Gejala Sesak Napas
©www.wikihow.com
Sebelum meninggal dunia, Yulia sempat dirawat di dua rumah sakit yang berbeda. Pada saat dirawat itu, sempat muncul gejala sesak napas. Namun saat dites PCR selalu menunjukkan hasil negatif. Hal inilah yang membuat dokter tak berani memulangkannya.
Setelah mendapat informasi dari teman Yulia, Bayu yakin bahwa adik iparnya itu tidak terpapar COVID-19. Sebab saat masuk rumah sakit pertama kali pada Ramadan lalu, ia didiagnosa mengidap penyakit lupus.
“Katanya di paru-parunya ada bakteri. Tapi hasil tes PCR hasilnya selalu negatif COVID-19,” tutur Bayu.
Belum Ada Perkembangan
©2012 Merdeka.com
Untuk memulangkan Yulia, Bayu mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak agensi, perusahaan, asuransi, hingga Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnakertrans) Cilacap. Walau begitu hasil koordinasi itu belum menghasilkan perkembangan yang berarti.
Rencananya, keluarga dibantu Dinsosnakertrans akan menghubungi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia untuk memperlancar kepulangan jenazah Yulia. Sementara ini jenazah masih disemayamkan di rumah sakit Johor.
“Kalau lagi sakit biasanya ia selalu ngabari. Awalnya kakinya bengkak. Lalu tangan dan badannya. Tapi belum sampai sesak napas,” kata Bayu dikutip dari Liputan6.com. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).
Baca SelengkapnyaKorban tiba-tiba oleng lalu ambruk ke tanah. Korban pun meninggal dunia di lokasi kejadian
Baca SelengkapnyaMenurut kesaksian, korban sudah beberapa hari tak masuk kerja. Ketika itu, saat dihubungi nomor ponsel tidak aktif
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya sempat pingsan. Saat dicek denyut nadinya, ternyata sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaHampir sebulan meninggal, jenazahnya belum bisa dibawa ke Tanah Air dan biaya pemulangan mencapai Rp120 juta.
Baca SelengkapnyaJasad anggota PPK bernama Yusri itu ditemukan di kamar hotel.
Baca SelengkapnyaKetua KPPS di Jakut itu meninggal dunia setelah mengeluh sakit saat bertugas.
Baca SelengkapnyaKematian wanita inisial YY (27) yang ditemukan tanpa tanpa busana di indekos kawasan Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim), masih tanda tanya.
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaBanyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca Selengkapnya